Atasi Jet Lag Ketika Traveling saat Hamil

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Dec 2019

Bepergian saat hamil merupakan hal yang menyenangkan sekaligus menantang, khususnya jika traveling ke luar negeri dengan zona waktu berbeda. Kebanyakan orang akan merasakan jet lag, yaitu gangguan tidur berupa rasa kantuk pada siang hari namun sulit tidur di malam hari yang timbul setelah melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat, melewati zona waktu yang berbeda.

Jet lag akan muncul ketika tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat (jika bepergian ke negara dengan zona waktu berbeda). Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya. Jam biologis ini dinamakan irama sirkadian, yang membuat seorang manusia terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.

Umumnya, makin banyak zona waktu yang dilewati, maka semakin besar kemungkinan seseorang mengalamijet lag, yang ditandai dengan rasa lelah dan kantuk pada pagi atau siang hari, serta tidak bisa tidur pada malam hari. Jet lag dapat dirasakan oleh siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.

Selain sulit tidur di malam hari, gejala jet lag lainnya antara lain mudah lupa, gampang tersinggung, sulit konsentrasi, sakit kepala, mual, gangguan pencernaan (diare dan sembelit), gangguan kecemasan, jantung berdebar, juga dehidrasi.

Lantas, bagaimana cara untuk meminimalkan jet lag saat bepergian untuk ibu hamil? Ada sejumlah langkah yang dapat mengurangi jet lag setelah bepergian:

1.Atur jadwal

Jika memungkinkan, beberapa hari sebelum perjalanan cobalah mengatur ulang jadwal agar lebih dekat dengan tempat yang hendak dikunjungi. Strategi ini dapat membantu bumil menyesuaikan diri dengan jadwal baru.

2. Pilih penerbangan malam

Memilih penerbangan selama waktu tidur normal dapat membantu bumil menyesuaikan diri lebih cepat pada saat kedatangan.

3. Tidur siang singkat

Jika merasa sangat mengantuk, cobalah tidur siang, namun cukup 20-30 menit.

4. Sinar matahari

Paparan sinar matahari akan membantu tubuh kembali ke siklus tidur normal.

5. Batasi asupan kafein

Konsumsi kafein dalam jumlah kecil biasanya dianggap aman selama kehamilan. Secangkir kopi di pagi hari umumnya masih diperbolehkan, namun tidak di sore hari. Penting bagi bumil membatasi asupan kafein. Meskipun konsumsi kafein terbatas umumnya diterima, namun tidak ada jumlah yang dianggap sepenuhnya aman.

6. Cukupi asupan cairan

Tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan jet lag.

Jika sejumlah cara sudah dicoba namun jet lag tak kunjung hilang, segera hubungi dokter. Hindari konsumsi obat tidur tanpa sepengetahuan dokter, karena sejumlah obat tidur tidak aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.

Referensi

https://americanpregnancy.org/naturally/how-to-treat-jet-lag-naturally-during-pregnancy/

https://www.healthline.com/health/jet-lag#treatment