Aturan Main Olahraga di Masa Pandemi

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 May 2020

Di musim pandemi Covid-19, kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dan membatasi aktivitas di luar. Kebanyakan orang hanya duduk manis dan lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar. Padahal, perilaku menetap (sedentari) alias ‘malas gerak’ bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan.

Gaya hidup yang tidak aktif biasanya dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Karena alasan inilah aktivitas fisik dan melakukan gerakan ringan sangat penting selama pandemi Covid-19.

Mereka yang aktif secara fisik biasanya hidup lebih lama daripada mereka yang tidak aktif atau mungkin memiliki risiko penyakit jantung. Malas gerak merupakan faktor risiko penting yang mirip dengan tekanan darah tinggi, merokok, atau kolesterol tinggi.

Aktivitas fisik memiliki sejumlah amnfaat yang pantang diabaikan, antara lain:

* Menghilangkan stres dan kecemasan

Stres dan kecemasan meningkat di tengah pandemi , dan hal itu dapat menurunkan respons kekebalan tubuh. Melakukan aktivitas fsik melepaskan bahan kimia di otak, seperti serotonin dan endorfin yang dapat membantu meningkatkan suasana hati, mengurangi risiko depresi hingga menunda kepikunan.

* Dukungan kekebalan

Aktivitas fisik rutin dapat membantu fungsi sistem kekebalan tubuh.

*Mengelola berat badan

Aktivitas fisik rutin dibarengi dengan pola makan bergizi seimbang membantu mengelola berat badan. Kelebihan berat badan dikaitkan dengan beragam risiko kesehatan.

* Mengurangi risiko kesehatan dan mencegah penyakit

Aktivitas fisik teratur mengurangi tekanan darah serta risiko masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke ketika dikombinasikan dengan diet bergizi seimbang.

* Menguatkan tulang, otot, keseimbangan, dan fleksibilitas

Bergerak aktif dapat meningkatkan kekuatan tulang dan otot, dan meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas. Ini penting untuk semua orang, terutama orang paruh baya karena dapat mencegah jatuh dan cedera. Pada anak-anak dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta membentuk kebiasaan sehat di masa depan. Aktivitas fisik juga dapat mengurangi masalah perilaku seperti ADHD pada anak dan membantu meningkatkan konsentrasi selama tugas sekolah.

Berapa banyak harus melakukan aktivitas fisik? Rekomendasi WHO tentang jumlah aktivitas fisik sebagai berikut:

* Bayi di bawah usia 1 tahun: Harus aktif secara fisik beberapa kali sehari.

* Anak-anak di bawah 5 tahun: Perlu aktivitas sedang hingga berat, 180 menit sehari.

* Anak-anak dan remaja usia 5-17 tahun: Butuh paling tidak 60 meniit aktivitas fisik sedang hingga kuat, termasuk aktivitas kekuatan, setidaknya 3 hari seminggu.

* Orang dewasa di atas usia 18: Memerlukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang minggu, atau setidaknya 75 menit intensitas tinggi seminggu.

Ada sejumlah cara ntuk menyiapkan kebiasaan baru, yaitu aktif bergerak, di tengah pandemi Covid-19, di antaranya:

* Jadwalkan untuk latihan rutin. Lakukan secara bertahap kemudian ditingkatkan.

* Atur alarm setiap jam dan lakukan pengulangan gerakan di sela kerja atau aktivitas duduk.

* Usahakan ke luar rumah, misalnya di garasi atau halaman untuk melakukan aktivitas fisik. Jika ingin melakukan lari, tetap jaga jarak aman. Bawalah hand sanitizer saat pergi keluar. Sesampai di rumah mandi dan cuci pakaian.

Referensi

https://nutrition.org/how-to-stay-fit-and-healthy-during-coronavirus-covid-19-pandemic/