Berjemur untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh Selama Pandemi

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 May 2020

Di tengah pandemi Covid-19, selain anjuran cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak sosial, saran lain yang kerap didengungkan adalah berjemur di bawah sinar matahari. Paparan sinar matahari membantu tubuh membuat vitamin D secara alami. Vitamin ini sangat penting tetapi banyak orang tidak mendapatkannya dalam jumlah cukup, bahkan di negara beriklim tropis seperti di Indonesia.

Sinar matahari memiliki beragam manfaat bagi tubuh, sayangnya hal ini kerap dibaikan. Manfaat sinar matahari dan vitamin D antara lain:

Mengurangi depresi

Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dapat mengurangi gejala depresi. Sinar matahari memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin, yang dapat memperbaiki suasana hati dan meningkatkan perasaan tenang. Bahkan bagi orang tanpa gejala depresi, terpapar sinar matahari juga dapat memperbaiki suasana hati.

Kualitas tidur lebih baik

Berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu mengatur ritme sirkadian, sesehingga tubuh akan mulai mengantuk saat matahari terbenam.

Menguatkan tulang

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, yang mengarah ke tulang yang lebih kuat dan dapat membantu mencegah osteoporosis dan radang sendi.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Vitamin D membantu tubuh melawan penyakit, termasuk penyakit jantung, penyakit autoimun dan kanker tertentu.

Beberapa ahli kulit percaya bahwa, selama tidak memiliki komplikasi dengan paparan sinar matahari, kita dapat berjemur tanpa tabir surya hingga 20 menit setiap hari. Namun untuk mengurangi risiko terbakar sinar matahari, mungkin yang terbaik adalah bertahan selama 5 hingga 10 menit di bawah sinar matahari.

Para peneliti dari Georgetown University Medical Center telah menemukan bahwa sinar matahari, melalui mekanisme yang terpisah dari produksi vitamin D, memberi energi pada sel T yang memainkan peran sentral dalam kekebalan manusia. Temuan yang dipublikasikan di Scientific Reports, menunjukkan bagaimana kulit - organ terbesar tubuh - bisa tetap waspada terhadap banyak kuman berbahaya.

Sinar matahari menyediakan vitamin D yang dipercaya memiliki dampak positif pada kekebalan tubuh. Beberapa peran yang dikaitkan dengan vitamin D pada kekebalan mungkin disebabkan oleh mekanisme baru ini.

Peneliti menemukan bahwa tingkat cahaya biru yang rendah- yang ditemukan dalam sinar matahari - membuat sel T bergerak lebih cepat. Sel T perlu bergerak untuk melakukan pekerjaannya, yaitu sampai ke lokasi infeksi dan mengatur respons terhadap infeksi. Studi menunjukkan bahwa sinar matahari secara langsung mengaktifkan sel-sel kekebalan kunci dengan meningkatkan gerakan mereka.

Kenakan topi dan kacamata hitam untuk melindungi wajah dan mata saat mengekspos bagian tubuh yang lain. Karena kepala adalah bagian kecil dari tubuh, iorgan ini hanya akan menghasilkan sejumlah kecil vitamin D.

Referensi

https://www.healthline.com/health/sunbathing

https://www.sciencedaily.com/releases/2016/12/161220094633.htm

https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-from-sun