Buah Segar vs Buah Kalengan, Mana Lebih Baik Kandungan Gizinya?

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Jul 2020

Siapa pun mengakui tidak ada yang bisa mengalahkan produk segar, termasuk dalam hal ini buah-buahan. Sayangnya tak semua buah bisa dikonsumsi dalam bentuk segar, salah satu alasannya karena tidak sedang musim panen. Dalam situasi semacam ini, banyak buah yang dibekukan atau bahkan dikalengkan agar tetap bisa dinikmati kapan saja, atau demi alasan kepraktisan.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah buah yang dikalengkan atau disimpan beku tidak kehilangan nilai gizinya dibandingkan jika dikonsumsi dalam bentuk segar? Tak bisa disangkal, bahwa buah dan sayuran beku, juga kalengan, memiliki reputasi yang kurang baik - meskipun ini tak sepenuhnya benar. Pastikan untuk memeriksa label buah (dan sayur) yang dikalengkan untuk melihaada atau tidaknya (atau jumlah) gula dan garam yang ditambahkan.

Produk buah beku dipetik dan dibekukan pada musim puncak, jadi produk itu sebenarnya sangat segar saat dikalengkan. Kelebihan buah kalengan ini ramah di kantong dan bisa disimpan dalam waktu lama.

Meski buah dan sayuran segar dianggap paling sehat, namun yang mungkin mengejutkan adalah ada sejumlah produk dalam kondisi beku/kalengan dapat menawarkan lebih banyak manfaat kesehatan daripada dalam kondisi segar.

Menurut Pedoman Diet yang dirilis USDA (Kementerian Pertanian Amerika Serikat), orang dewasa disarankan mengonsumsi setidaknya 2 porsi buah setiap hari. USDA juga menekankan bahwa buah kalengan sama sehatnya dengan buah segar.

Menyimpan buah segar selama berhari-hari bisa mengurangi kandungan vitamin C (vitamin ini mudah hancur oleh paparan udara). Sedangkan buah kaleng masih akan mempertahankan banyak vitamin C - bahkan ketika disimpan selama beberapa bulan. Ini keunggulan dibandingkan buah segar.

Banyak buah-buahan segar juga dikirim dari tempat yang jauh atau disimpan dalam penyimpanan selama berhari-hari sebelum dinikmati. Ini juga menyebabkan penurunan kandungan gizi buah.

Buah segar harganya bisa sangat mahal jika di luar musim panen. Nah, buah kalengan adalah cara terbaik untuk menikmati buah setiap saat sepanjang tahun.

Koktail buah mungkin tampak seperti alternatif yang enak, tetapi hati-hatilah. Banyak varietas yang dikemas dalam sirup yang kental atau encerBuah ceri umumnya ditambah pewarna buatan untuk memperbaiki tampilan saat dikelngkan. Karena itu, saat hendak membeli ceri kalengan periksalah labelnya, carilah yang tidak mengandung pewarna merah buatan.

Buah kalengan yang tidak tepat (terutama jika proses pengalengan skala rumah tangga) juga dapat menimbulkan risiko botulisme penyakit bawaan makanan yang serius. Untuk meminimalkan risiko ini, hindari mengonsumsi buah jika kalengnya kembung, penyok atau bocor atau memiliki segel yang cacat. Jika kaleng dibuka mengeluarkan busa atau berbau aneh, segera buang tanpa mencicipi isinya.

Poinnya adalah, buah kalengan tentu bisa menjadi bagian dari rencana makan sehat, tetapi penting untuk membaca label dan memilih buah kalengan dengan bijak.

Referensi

https://www.webmd.com/food-recipes/news/20070316/canned-fruits-veggies-healthy-too

https://www.healthline.com/nutrition/canned-food-good-or-bad#read-the-label