Donor Darah, Kebaikan untuk Anak Cucu Kita

Oleh Nurul Wachdiyyah 23 Dec 2014

Dua tabung darah orang lain sudah masuk ke dalam badan saya. Jadi ketika saya melihat organisasi macam PMI gelar lapak acara Donor Darah di dekat rumah, hati saya langsung berujar: MAU!

Jadi pendonor sensasinya berbeda dengan pengalaman menerima darah orang lain. Jarum dimasukan ke nadi darah di sekitar tangan saya. Darah disedot sebanyak 350 CC dalam waktu 10 menit saja. Tahu tidak, kalau badan kita sehat dan bahagia, darah terpompa lebih cepat dan memangkas waktu hampir setengahnya.

Jadi pendonor memberi perspektif berbeda. Seperti sedekah, seperti berzakat. Hanya saja ada perasaan lebih yang berbeda. Saya memberikan sesuatu yang ada di dalam badan saya. Darah saya untuk orang lain. Sensasi rasanya tidak bisa saya jabarkan detail di sini. Kalian harus mencobanya, dijamin ketagihan!

Paling tidak satu kali saja dalam hidup ini, cobalah donor darah. Tidak ada perasaan lain yang sebaik perasaan setelah donor darah untuk pertama kalinya.

Apalagi kalau kita pernah ada di posisi yang menerima donor darah. Rasanya seperti harus balas budi. Membalas kebaikan dengan kebaikan hasilnya kebaikan lebih banyak. Kebaikan adalah warisan yang saya mau tinggalkan untuk keturunan saya. That’s why, mari kita datangi PMI terdekat, mari kita kunjungi organisasi yang menggelar lapak donor darah.

Ayo donor darah :)