Fakta Penting tentang Nutrisi

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 Jun 2019

Sahabat NUB,

Bunda mungkin sudah banyak yang tahu bahwa nutrisi yang baik adalah bagian penting dari menjalani gaya hidup sehat. Pilihan makanan kita setiap hari akan mempengaruhi kesehatan, kini dan masa nanti.

Kebiasaan makan yang tidak sehat telah berkontribusi pada epidemi kegemukan di tiap usia, anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Bahkan bagi orang dengan berat badan yang sehat, pola makan yang buruk dikaitkan dengan risiko kesehatan utama yang dapat menyebabkan penyakit dan bahkan berujung pada kematian.

Penyakit yang dimaksud antara lain penyakit jantung, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes tipe 2, osteoporosis, dan jenis kanker tertentu. Nah, dengan membuat pilihan makanan yang cerdas, kita bisa melindungi diri dari masalah kesehatan ini.

Faktor risiko penyakit kronis dewasa, seperti hipertensi dan diabetes tipe 2, belakangan juga dialami di usia yang lebih muda. Hal ini antara lain dipicu oleh antara lain kebiasaan makan yang tidak sehat dan kegemukan.

Kebiasaan makan sehat sebaiknya dimulai dari masa kanak-kanak, dengan harapan kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa. Karena alasan inilah mengajari anak-anak cara makan sehat sejak dini menjadi hal penting dan tak bisa ditawar lagi.

Untuk menjalani gaya hidup sehat dimulai dengan pola makan gizi seimbang yang mengandung nutrisi makro (protein, karbohidrat, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral), serat, dan air. Nutrisi makro merupakan zat gizi yang kita butuhkan dalam jumlah yang relatif besar. Zat gizi mikro adalah nutrisi yang kita butuhkan dalam jumlah yang relatif kecil.

Ada banyak kontroversi dalam nutrisi, namun ada sejumlah manfaat nutrisi yang semua orang sepakat karena terbukti secara ilmiah. Nah, silakan simak dalam paparan berikut:

1. Jangan berlebihan mengonsumsi gula

Untuk meningkatkan rasa makanan olahan, produsen sering menambahkan gula ke dalamnya. Gula jenis ini dikenal sebagai gula tambahan.Jenis gula tambahan yang umum termasuk gula meja (sukrosa) dan sirup, seperti sirup jagung fruktosa tinggi.Semua orang tahu bahwa terlalu banyak makan gula tidak sehat, yang dapat meningkatkan risiko penyakit.

Asupan tinggi gula fruktosa telah dikaitkan dengan penyakit hati berlemak non-alkohol, resistensi insulin, peningkatan trigliserida, obesitas perut dan kolesterol tinggi dari waktu ke waktu. Namun, peran fruktosa dalam (memicu) penyakit masih kontroversial dan para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami cara kerjanya.

Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula per orang per hari tidak lebih dari 50 gr (setara 4 sendok makan).

2. Waspadai lemak trans

Lemak trans terbentuk sebagai produk sampingan ketika minyak sayur dihidrogenasi.Produsen makanan sering menggunakan hidrogenasi untuk mengeraskan minyak nabati untuk digunakan dalam produk-produk seperti margarin.Karena lemak trans telah dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, margarin bebas lemak trans menjadi pilihan yang disukai.

Asupan lemak trans yang tinggi dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, seperti obesitas perut, peradangan, dan penyakit jantung. Sebisa mungkin hindari lemak trans karena lebih banyak kerugian yang didapatkan daripada manfaatnya.

Studi yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition (2009), menyebut mengganti karbohidrat dengan lemak trans dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat). Studi lain menunjukkan peradangan yang berlebihan diyakini menjadi penggerak utama untuk sejumlah penyakit kronis, termasuk sakit jantung, sindroma metabolik, diabetes tipe 2 dan artritis, yang dikaitkan dengan konsumsi lemak trans. Riset menunjukkan konsumsi lemak trans meningkatkan penanda peradangan seperti IL-6 dan TNF alpha.

Contoh lemak trans yang kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan minyak goreng secara berulang. Jadi, bijaklah dalam mengolah makanan dengan menggunakan minyak ya Bunda.

3. Konsumsi sayur

Sayuran baik untuk dikonsumsi karena kaya vitamin, mineral, serat, antioksidan dan beragam nutrisi yang telah dibuktikan secara ilmiah. Dalam studi observasional, makan sayuran dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan risiko penyakit yang lebih rendah. Selalu sertakan sayur dalam pola makan harian untuk menjaga kesehatan kini dan nanti.

4. Hindari kekurangan vitamin D

Vitamin D adalah vitamin unik yang sebenarnya berfungsi sebagai hormon dalam tubuh. Kulit membuat vitamin D ketika terkena sinar ultraviolet dari matahari. Namun, sebagian besar warga dunia kekurangan nutrisi penting saat ini.Di sejumlah wilayah, sinar matahari tidak selalu ada (terutama wilayah 4 musim). Bahkan ketika sinar matahari hadir, banyak orang cenderung tetap bertahan di dalam ruangan dan menggunakan tabir surya ketika beraktivitas. Tabir surya secara efektif menghalangi pembentukan vitamin D di kulit.

Sayangnya, agak sulit mendapatkan cukup vitamin D dari makanan. Jika mendapatkan vitamin D dari matahari juga sulit, mengambil suplemen vitamin D atau satu sendok makan minyak ikan cod setiap hari bisa menjadi cara untuk mencegah atau membalikkan defisiensi vitamin D.

5. Jangan mengandalkan suplemen

Jangan terjebak dengan jargon bahwa suplemen makanan mampu menggantikan peran makanan asli. Vitamin dan mineral, yang juga bisa diperoleh dari multivitamin hanyalah sebagian kecil dari jumlah total nutrisi dalam makanan. Karena itu, suplemen tidak dapat menandingi beragam nutrisi yang kita dapatkan dari makanan nyata.

Meskipun demikian ada beberapa suplemen yang memberikan bermanfaat, terutama yang mengandung nutrisi yang umumnya kurang dalam diet, seperti vitamin D. Tetapi tidak ada jumlah suplemen yang akan ‘menebus’ pola makan yang buruk. Jadi jangan pernah mengandalkan suplemen untuk menggantikan makanan asli.

Semoga berguna Bunda.

Referensi

https://www.healthline.com/nutrition/top-10-nutrition-facts#section10

https://www.hhs.gov/fitness/eat-healthy/importance-of-good-nutrition/index.html

http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/2/berapa-rekomendasi-konsumsi-gula-setiap-harinya

http://www.depkes.go.id/article/view/17103100004/healthy-starting-from-my-food-plate.html

https://www.nature.com/articles/1602973

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11893781

https://www.healthline.com/nutrition/why-trans-fats-are-bad#section3