Flu perut pada anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 May 2016

Sahabat nutrisi,

Pernahkah mendengar istilah ‘flu perut’?

Sebenarnya istilah itu salah kaprah, lho. Hal ini disampaikan dokter Barbara Frankowski, dari Vermont Children’s Hospital di Burlington. Menurutnya, penyakit ini tidak sama seperti batuk pilek, meskipun penyebabnya virus. Virus inilah yang membuat mual, mulas dan muntaber. Ada beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit ini, yaitu rotavirus yang umumnya terjadi pada cuaca dingin serta adenovirus dan echovirus pada musim panas.

Kita sering sulit membedakan ‘flu perut’ dengan keracunan makanan karena keduanya memiliki gejala yang hampir sama. Seperti sakit perut, muntaber, dan kurang nafsu makan. Yang membedakan adalah anak yang mengalami ‘flu perut’ akan mengalami demam dan berlangsung selama 3 hari sampai seminggu. Sakit atau nyeri perut yang dirasakan akan berkurang setelah penderita buang air besar. Sementara keracunan makanan tidak menimbulkan demam, dan gejalanya cepat reda.

Flu perut termasuk self limiting disease dan tidak membutuhkan obat khusus, tetapi pastikan si kecil mendapat asupan cairan yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi. Juga asupan makanan dan minuman bernutrisi lengkap.

Segera bawa ke dokter jika si kecil berusia di bawah satu tahun, atau, bagi anak yang lebih besar, gejalanya tidak menunjukkan gejala membaik. Terutama demam yang stabil selama dua atau tiga hari. Waspada juga jika si kecil memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi.