Hindari Jet Lag Melalui Makanan dengan 6 Tips Ini

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Dec 2019

Tidak ada yang lebih membuat frustrasi ketika rasa kantuk menyerang hebat bertepatan dengan jadwal kunjungan ke tempat wisata favorit di luar negeri. Mengalami kantuk di pagi atau siang hari, namun berjaga di malam hari merupakan pertanda jet lag. Sebenarnya jet lag merupakan kondisi umum yang lazim dialami para pelancong yang terbang melintasi dunia dengan zona waktu berbeda.

Jet lag terjadi ketika kita mengalami desinkronisasi antara jam tubuh internal dan jam waktu eksternal negara tujuan. Gejala desinkronisasi ini termasuk kelelahan, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, gangguan pencernaan, dan perubahan suasana hati (mudah tersinggung). Jet lag, juga disebut desynchronosis atau disritmia sirkadian, bersifat sementara, tetapi dapat mengganggu dalam banyak hal.

Penjelasan singkat mengapa terjadi jet lag: Tubuh kita secara alami diatur ke siklus 24 jam. Siklus ini dikenal sebagai ritme sirkadian tubuh. Suhu tubuh, hormon, dan fungsi biologis lainnya naik dan turun sesuai dengan pengukur waktu internal ini. Nah, saat bepergian, jam ini mungkin tidak lagi sinkron dengan waktu di lokasi tujuan, alias memiliki zona waktu berbeda. Misalnya, kita terbang pukul 6 sore waktu setempat dan tiba di kota tujuan pukul 7 pagi. Dalam situasi ini, tubuh akan ‘berpikir’ itu jam 1 dinihari. Tubuh harus menyesuaikan diri dengan pola ini, dan untuk sebagian orang, ini bukan hal mudah.

Ada sejumlah saran untuk menghindari atau setidaknya meminimalkan beban jet lag, tetapi salah satu cara yang dianggap mudah adalah dengan menggunakan makanan dan minuman untuk mengurangi beberapa efek jet lag.

1.Atur jadwal makan

Makanan membantu mengatur ritme dasar tubuh. Mulailah makan dengan menyesuaikan dengan waktu setempat sebelum bepergian. Mengikuti ritme sirkadian (menyesuaikan dengan zona waktu negara tujuan) akan membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan zona waktu baru secepat mungkin.

2. Rencanakan dengan baik

Menghindari beban jet lag melalui makanan membutuhkan perencanaan. Sebelum bepergian, makanlah dengan baik dan minum banyak air.

3. Minum probiotik.

Konsumsi probiotik dua minggu sebelum bepergian dan selama perjalanan dipercaya dapat membantu mengurangi beban jet lag. Alasannya, probiotik dapat mendukung keseimbangan mikrobiota saluran cerna yang nantinya berperan dalam mengatur siklus tidur (irama sirkardian tubuh). Probiotik juga bantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit. Sumber probiotk yang baik misalnya kimchi, tempe, yogurt, dan kefir.

4. Hindari kafein.

Menghindari kafein dipercaya dapat meminimalkan jet lag. Selama di pesawat, tubuh mengalami tingkat kelembaban yang lebih rendah sehingga tetap terhidrasi adalah kuncinya. Sumber kafein, misalnya kopi, tidak masuk hitungan untuk dikonsumsi selama penerbangan karena bisa memicu dehidrasi - yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan sakit kepala ringan serta memperkuat jet lag. Minuman non-kafein seperti air mineral merupakan pilihan terbaik.

5. Mandi/berenang

Untuk mengisi kembali sebagian kelembaban yang hilang, mandi atau berenanglah sesampai di lokasi tujuan. Perendaman dalam air dapat membantu mengisi kembali kelembaban melalui pori-pori.

6. Ngemil

Sediakan camilan di tas selama bepergian dengan pesawat. Pilih camilan yang mengandung protein dan karbohidrat seperti sandwich yang memberikan efek kenyang dan kadar gula darah. Edamame (kacang kedelai) juga merupakan ide bagus karena mengandung protein, pati dan serat.

Referensi

https://www.travelandleisure.com/trip-ideas/yoga-wellness/jet-lag-food-cures

https://www.healthline.com/health/jet-lag#treatment

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6290721/