IBU HAMIL: SAY NO TO ANEMIA!!

Oleh santi nirwana r 14 Mar 2012

!“Artikel ini saya persembahkan untuk para ibu dan calon ibu di indonesia”
Salah satu masalah pokok kesehatan di negara berkembang adalah masalah gangguan terhadap kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masalah gizi di indonesia masih di dominasi oleh Kurang Energi Protein (KEP), anemia zat besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) dan kurang vitamin A . Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan hanya pendekatan media dan pelayanan kesehatan saja. Di samping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, masalah gizi juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Penyakit kekurangan gizi banyak ditemui pada masyarakat golongan rentan yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan lansia.
Kehamilan merupakan suatu hal yang menjadi dambaan pasangan suami istri. Kehamilan sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi patofisiologis jika terdapat kelainan-kelainan yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian .Anemia gizi dan vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah merah Tetapi apabila terjadi kekurangan zat besi maka akan menyebabkan defisiensi zat gizi lainnya karena darah merupakan pengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh dan digunakan untuk pembentukan energi untuk beraktifitas.
Anemia gizi yang paling sering di ditemukan di masyarakat adalah anemia kekurangan zat besi yang disebut anemia gizi besi. Zat besi merupakan elemen yang sangat pentingbagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam pembentukan darah yaitu dalam sintesa hemoglobin. Pada wanita hamil kekurangan asam folat atau B12 merupakan salah satu faktor kontribusi terhadap terjadinya anemia gizi besi yang dapat menyebabkan berbagai konsekuensi fisiologi. Anemia gizi pada wanita hamil menyebabkan pendarahan, pre eklamsi, kelahiran prematur berat badan lahir rendah, kematian ibu dan kematian prenatal serta rentan terhadap penyakit infeksi.penanganan masalah anemia gizi diutamakan dan lebih di intensifkan.
Apa Dampak Dari Anemia Gizi Besi?
Ibu hamil yang menderita anemia dapat mengakibatkan kematian ibu yang tinggi, kematian bagi janin,prematur dan anemia pada bayi yang dilahirkan.
Anemia gizi terutama yang tingkat parah memberikan akibat-akibat buruk dalam beberapa hal, di antaranya yang penting adalah:
1. Pengaruh terhadap kesakitan dan kematian
2. Wanita hamil yang menderita anemia gizi besi yang berat lebih mudah terserang penyakit apabila penyakitnya berat maka lebih besar,kemungkinannya berakhir dengan kematian. Namun apabila tidak terlampau parah, kehamilan tadi dapat di akhiri dengan kelahiran bayi dengan berat badan bayi rendah yang sangat berbahaya bagi pertumbuhannya kelak dan mungkin disertai juga dengan cadangan zat besi yang rendah.
3. Pengaruh daya tahan tubuh terhadap infeksi.
4. Menurut pengamatan, penderita anemia sering dihinggapi penyakit-penyakit infeksi. Akan tetapi tingginya frekuensi penyakit infeksi tersebut belum jelas diketahui apakah akibat langsung dari kekurangan zat besi, ataukah karena keadaan gizi yang buruk yang dijumpai pada penderita anemia gizi pada umumnya.
5. Pengaruh terhadap zat gizi lainnya karena produksi darah yang mengalami penurunan.
6. Anemia yang ringan pun ternyata menurunkan kemampuan kerja dan produktifitas ibu hamil.
Bagaimana cara mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia atu tidak?
Cara mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia adalah dengan cara mengetahui dari tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditimbulkan seperti pucat, susah konsentrasi, pusing dan 5L (lemah,letih,lunglai,lesu,lelah).
Pemeriksaan lebih lanjut bisa diketahui dari pemeriksaan hemoglobin darah. Menurut WHO penentuan kadar hemoglobin darah dapat digunakan berbagai cara . namun yang umum digunakan adalah dengan cara Sahli, ayan methaglobin dan blood hemoglobin photometer. Adapun kadar normal hemoglobin darah adalah sebagai berikut:
Batasan normal kadar hemoglobin darah menurut kelompok umur
Anak umur 6 bulan-6 tahun = 11 gr %
Anak umur 6 tahun-14 tahun = 12 gr %
Dewasa (Laki-Laki) = 13 gr %
Dewasa (Wanita) = 12 gr%
Dewasa (Wanita Hamil) =11 gr%
Sumber : WHO (1992)
Khusus pada wanita hamil Hoo Swie Tjiog dalam buku Soesirah S, (1990) membagi anemia berdasarkan umur kehamilan dalam trimester dan kriteria anemia menurut kadar hemoglobin yaitu:
a. Trimester I : 11,5 gr %
b. Trimester II dan III : 10 gr %
c. Anemia ringan : 8-10 gr %
d. Anemia sedang : 6-8 gr %
e. Anemia berat : <6 gr %
Bahan Makanan Apa Saja yang Mengandung Zat Besi?
Ingat, makanan sehat tidak selalu mahal, kita dapat memperoleh sumber Zat besi pada bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran , biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan , serealia seperti beras yang notabene relatif murah , dan jumlah yang sedikit di dalam daging, ikan dan telur.
Berikut adalah macam-macam bahan makanan yang banyak mengandung zat besi:
Hati = 6,1-14,0 (mm/100gr)
Daging sapi = 2,0-4,3 (mm/100gr)
Ikan = 0,5-1,0 (mm/100gr)
Telur Ayam = 2,0-3,0 (mm/100gr)
Kacang-kacangan = 1,9-14,9 (mm/100gr)
Sayur hijau Daun = 0,4-18,0 (mm/100gr)
Umbi-umbian = 0,3-2,0 (mm/100gr)
Susu sapi (susu sapi perah) =0,1-0,4 (mm/100gr)
Buah-buahan = 0,2-4,0 (mm/100gr)
Sumber: Davidson, dkk dalam Mahdi Anwar Husaini, 1989
Selain dari banyaknya zat besi yang tersedia di dukung oleh makanan juga perlu diperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyerapan zat besi termasuk cara pengolahan, cara pengolahan makanan yang tidak baik seperti di goreng dengan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang, terlalu panas atau terlalu matang itu akan merusak kandungan zat besi dalam makanan. Jangan lupa mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c seperti jeruk, tomat atau suplemen karena penyerapan zat besi dapat menjadi optimal dengan bantuan vitamin C.
Oh iya…para ibu jangan segan untuk konsultasi dengan ahli gizi atau bidan, untuk kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang sehat dan juga cerdas dalam menyikapi kehamilan akan menghasilkan generasi bangsa indonesia yang sehat juga. Sehingga masalah-masalah gizi di indonesia akan menurun dan juga akan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Karena itu ibu adalah pilar utama kesejahteraan dan pembangunan negara.
Jaga kesehatan ibu. Salam SVASTA HARENA!!!
Ayo sehat melalui makananmu!! 
http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/