Ibu dan Buah Hati

Oleh istanti 10 Oct 2013

Sebagai orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Orang tua khususnya ibu, pasti menginginkan agar anaknya bisa menjadi orang yang sukses, bisa menjadi pemimpin. Anak sebagai generasi penerus, diharapkan bisa menjadi pemimpin untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Saya ingin buah hati saya nanti menjadi seorang pemimpin baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Jiwa kepemimpinan tidak hanya dimiliki oleh anak yang berbakat atau memang dilahirkan sebagai pemimpin. Namun kepemimpinan itu dapat dipelajari dengan cara melatih sejak kecil.

Menurut saya, seorang anak bisa menjadi pemimpin berkat peran dari orang tua khususnya ibu yang mengasuhnya. Peran ibu untuk si pemimpin kecil bisa dimulai ketika ibu merencanakan kehamilan. Seorang ibu harus menjaga kesehatan dirinya dan kandungannya agar nantinya ibu dan bayinya lahir dengan sehat. Setelah melahirkan, ibu masih memegang peran penting untuk pertumbuhan bayi yaitu dengan memberikan ASI (Air Susu Ibu). ASI (Air Susu Ibu) sangat bermanfaat bagi bayi karena merupakan nutrisi sempurna yang mengandung berbagai macam zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan bayi, mengandung imun untuk menjaga kekebalan tubuh, dan mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak. Ibu yang memberikan ASI kepada bayinya juga mendapat manfaat seperti merasa puas, ada ketenangan dan kebahagiaan emosional. Dengan adanya ikatan emosional maka seorang ibu bisa merasakan kedekatan dengan anak. Seorang ibu pasti bangga bisa mengasuh anak yang dikandungnya dan selalu melihat perkembangan buah hati secara langsung. Setelah ASI eksklusif, anak harus diberikan makanan bergizi yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Dengan makanan bergizi anak tumbuh sehat, aktif dan pintar sehingga bisa menjadi pemimpin.

Kesehatan bukan satu-satunya modal untuk menjadi pemimpin. Anak perlu mendapat pendidikan untuk menunjang kemampuannya sebagai pemimpin. Pendidikan anak juga menjadi tanggung jawab orang tua. Pendidikan untuk anak tidak hanya pendidikan formal di sekolah, namun pendidikan di keluarga juga menjadi hal utama. Pendidikan di sekolah berguna untuk meningkatkan kemampuan akademis anak, sedangkan pendidikan di keluarga lebih mengajarkan pada agama, moral, dan sosial. Menurut saya pendidikan tidak perlu diajarkan dengan paksaan dan kekerasan. Anak dibiarkan bebas berkreasi, orang tua hanya mengarahkan ke hal-hal yang baik.

Keluarga sebagai lingkungan utama bagi anak untuk belajar. Peran ibu disini akan sangat terlihat, ibu mengasuh anak sekaligus sebagai pendidik bagi buah hatinya. Ibu mengajarkan ilmu kehidupan yang tidak diajarkan di sekolah. Ibu bisa menceritakan pengalamannya sebagai pelajaran dan gambaran untuk buah hati. Itulah peran ibu untuk si pemimpin kecil. Saya berharap bisa mewujudkan impian saya untuk menjadi ibu yang baik dan berperan dalam kesuksesan buah hati saya.