JIKA ANAK MELEPEH MAKANAN

Oleh Mervin Hadianto 20 Jan 2013

Penyebab dan tips mengatasi anak yang melepeh saat disuapi:

1. Pada anak sehat, berarti porsinya berlebih. Anak punya “pertahanan diri alami” dari makanan yang berlebih (atau belum waktunya - misalnya pada bayi umur 3-4 bulan/pemberian PASI dini yang sebenarnya belum boleh). Pada tipe ini anak melepeh karena sebenarnya ia belum lapar. Untuk hal ini pemberian makanan dalam jumlah kecil dulu agar anak tak trauma melihat banyaknya porsi makan. Untuk sementara bisa diganti dengan camilan favorit (kecuali gula-gula) seperti biskuit bayi/anak. Biarkan beberapa lama biskuit untuk mainannya; lalu coba suapi makanan lagi.

2. Ada beberapa anak yang sangat sensitif terhadap perubahan rasa makanan, sehingga ibu perlu lebih peka dalam mengolah masakan. Memang anak sejak awal seharusnya tidak dibiasakan masakan yang berbumbu tajam atau manis-manis untuk menghindari pilih-pilih makanan (picky eater).

3. Jika memang anak sudah kenyang, ia akan melepeh. Stop pemberian makan. Analisis jumlah makanan yang sebelumnya ia makan, bisa ditanyakan ke baby sitter/pengasuhnya.

4. Melepeh bisa disebabkan pengasuh/ibu saat memberikan makanan kurang rileks/tenang. Anak punya pertahanan diri untuk tidak kelaparan; pasti ia cari makanan lain untuk mengenyangkan dirinya; misalnya makan kue yang enak. Jika terjadi hal ini, jangan sediakan camilan yang enak (bisa disembunyikan) sebelum ia makan biasa.

5. Tips untuk menyuapi anak: berikan suasana menyenangkan, ada anak yang hobi makan di depan TV, namun ada keluarga yang mendisiplinkan makan di dekat meja makan bersama keluarga. Siapkan alas koran/plastik supaya mudah dibersihkan jika makan berantakan. Saat makan bersamaan dengan makan keluarga. Ajak anak untuk mencoba makanan, dan biarkan melepeh kalau tidak suka. Anak biasanya akan jujur mengatakan enak kalau memang enak. Kalau anak melepeh, jangan dimarahi, tanyakan mengapa dilepeh,...mungkin jujur kalau memang makanannya kurang enak. Memarahi anak akan membuat trauma psikis anak.

6. Biarkan si kecil menikmati makanan sambil kita ceritain cerita yang ringan-ringan. Waktu makan tak perlu diburu-buru (misalnya Ini lho: tinggal dikit lagi! A…A….ayo telan cepat!) namun disiplinkan anak tiap makan tak boleh lebih dari 30 menit.

7. Pada anak sakit, biasanya indera pengecapan terganggu, cenderung makanan hambar, maka ia cenderung tak suka dan melepeh makanannya. Pada anak sakit biasanya orang tua harus mengalah, membebaskan makanan semau anak asal tak bertentangan/memperberat penyakitnya.

8. Pantau tumbuh kembangnya baik berat badan, panjang badan, lingkar kepala, maupun lingkar lengan atas. Jika anak tumbuh kembangnya baik, orang tua bisa lega.

9. Makanan anak > 1 tahun harus sudah dengan makanan keluarga, dengan rasa yang bervariasi, tak boleh lagi memaksakan makanan bayi yang cenderung tawar, atau dalam tekstur yang halus. Anak akan menentukan citarasa yang disukainya dan orang tua harus peduli akan hal ini untuk memasak masakannya. Rasa bosan bisa membuat ia melepeh makanan. Berikan penyajian makan yang menarik dan variasikan misalnya dengan memisah-misahkan lauk dan sayur, dsb (jangan campur aduk lagi spt makanan bayi 1 tahun.
- mendisiplinkan anak makan sejak awal, namun bisa dengan trik iringan musik, tapi pelan-pelan sesuai tahapan umur anak; awal anak boleh makan sambil main mobil-mobilan.
- hindari menggenjot susu dalam jumlah banyak atau jajanan manis-manis yang “cepat mengenyangkan” anak. Ortu harus pintar mengganti sumber karbohidrat, protein, dan lemak secara baik sehingga tetap terpenuhi menu seimbang.
- bijaksana memberikan multivitamin anak yang diperlukan pada anak gizi kurang/buruk/defisiensi zat gizi tertentu.