Kenali Alergi Makanan dan Gejalanya

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Dec 2019

Pernah nggak Bunda menandai anak mengalami kulit gatal, kemerahan dan bengkak usai menyantap makanan tertentu? Bisa jadi ia mengalami alergi makanan. Alergi makanan adalah reaksi imunologis (kekebalan tubuh) yang menyimpang karena masuknya allergen (bahan penyebab) alergi dalam tubuh. Dengan kata lain, alergi makanan terjadi bila sistem imun tubuh menganggap makanan tertentu berbahaya. Karenanya, tubuh akan menunjukkan reaksi dengan berbagai gejala. Gejala alergi makanan bervariasi dari ringan hingga parah, bahkan yang mengancam nyawa.

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, penderita alergi makanan di populasi umum diperkirakan sekitar sebanyak 1-3% orang dewasa dan 4-6% anak-anak.1 Alergi makanan dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak, terutama bila orangtua menerapkan banyak pantangan terhadap jenis makanan yang sebenarnya diperlukan untuk pertumbuhannya. Karena itu, diagnosis yang tepat diperlukan untuk mengidentifikasi makanan pencetus alergi.

Gejala-gejala alergi makanan tidak hanya muncul di kulit, namun juga di bagian organ lain. Yuk simak gejala-gejala alergi makanan dalam uraian berikut:

1. Kulit

Reaksi yang muncul: Gatal-gatal, kemerahan, bengkak

2. Saluran pencernaan

Reaksi yang muncul: Rasa sakit, mual, muntah, diare, gatal-gatal, dan pembengkakan di area mulut

3. Saluran pernapasan

Reaksi yang muncul: Gatal, radang tenggorokan, asma

4. Mata

Reaksi yang muncul: Gatal dan bengkak

5. Sistem kardiovaskular

Gejala yang muncul: Sakit di dada, ritme detak jantung abnormal, tekanan darah sangat rendah yang bisa menyebabkan pingsan

Selain itu, ada satu reaksi alergi parah yang dapat mengancam nyawa, yang disebut anafilaksis (anaphylaxis). Anafilaksis merupakan reaksi alergi mengancam nyawa yang dapat membuat napas tidak teratur dan membuat tubuh mengalami syok.2

Hingga saat ini, tidak ada obat untuk alergi makanan. Jadi, yang dapat dilakukan penderita untuk menghindari reaksi alergi adalah sebisan mungkin menghindari mengonsumsi makanan yang mengandung alergen.

Referensi

1. https://www.who.int/foodsafety/fs_management/No_03_allergy_June06_en.pdf

2. https://acaai.org/allergies/types/food-allergy

https://www.kidswithfoodallergies.org/page/food-allergy-facts.aspx