Kenali Dampak Negatif Jika Alergi Diabaikan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Jan 2020

Ada sejumlah orang mengabaikan gejala alergi dengan alasan ‘cuma gatal sedikit’ atau ‘tidak mengganggu kok nanti juga baik sendiri’ dan sebagainya. Padahal sekecil apapun gejalanya, sebaiknya tidak diabaikan karena alergi yang tidak ditangani bisa berdampak pada kualitas hidup.

Alergi yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai infeksi sekunder, seperti infeksi telinga, infeksi sinus, dan masalah peradangan lainnya yang dapat mencakup eksim, sinusitis, dan asma. Suasana hati juga dipengaruhi oleh alergi.1

Rinitis alergi dapat mengakibatkan kualitas hidup yang buruk, kelelahan dan kantuk di siang hari. Untuk orang dewasa, rinitis alergi dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, mudah marah dan ‘moody’. Sedangkan untuk Si Kecil, rinitis alergi juga dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi selama pelajaran di sekolah berlangsung.2 Alergi yang tidak diobati juga dapat memperburuk masalah pernapasan kronis lainnya seperti asma, sinusitis, dan gangguan kulit seperti eksim dan urtikaria (gatal-gatal).

Beberapa alergi terhadap makanan, obat-obatan dan sengatan serangga dapat menyebabkan reaksi yang berpotensi mengancam kehidupan yang disebut anafilaksis - reaksi alergi sistemik yang dapat berakibat fatal.3 Anafilaksis (ada yang menyebut syok anafilaktik) adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam nyawa penderitanya. Reaksi alergi ini berkembang dengan cepat dan membutuhkan penanganan medis segera ketika terjadi. Anafilaksis terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah penderita terpapar oleh penyebab alergi (alergen).

Alergen adalah zat yang dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi dalam tubuh penderita. Reaksi anafilaksis terjadi ketika sistem imun tubuh merespons alergen yang dianggap berbahaya secara berlebihan, sehingga mengakibatkan tekanan darah turun tiba-tiba (syok). Sejumlah alergen yang dapat memicu reaksi anafilasis antara lain makanan (hidangan laut, telur, susu, kacang-kacangan atau bahkan buah-buahan), sengatan serangga (lebah atau tawon), obat-obatan tertentu (misalnya obat antiperadangan nonsteroid, antibiotik dan obat bius), dan lain-lain (misalnya menghirup debu lateks).

Anafilaksis ditandai dengan gejala umum seperti hidung meler atau ruam kulit. Akan tetapi, dalam waktu sekitar 30 menit, tanda-tanda yang lebih serius seperti pusing, batuk, bagian tubuh tertentu bengkak, muntah, diare, hingga pingsan akan muncul. Gejala lain yang mungkin muncul antara lain badan tiba-tiba terasa hangat, bengkak di tenggorokan atau kesulitan menelan, sensasi kesemutan pada kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki, juga sesak/mengi.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika terjadi reaksi anafilaksis adalah dengan pemberian epinefrin, dan kemudian hubungi bantuan medis sesegera mungkin. Jika tidak diobati dengan benar, anafilaksis bisa berakibat fatal.

Reaksi alergi bukan hanya dapat mengganggu keseharian kita akan tetapi juga dapat berakibat fatal sehingga tidak boleh disepelekan ya Bunda.

Referensi

1. https://www.aspireallergy.com/allergy-faq

2. https://www.allergy.org.au/patients/about-allergy/common-myths-about-allergy-and-asthma-exposed

3. https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/allergies/anaphylaxis