Kesehatan Ibu Demi Kelangsungan Masa Depan Bangsa

Oleh hery supri 12 Mar 2012

Suatu ketika seorang ayah menjelaskan kepada anaknya, mengapa anaknya itu tampak sehat, pandai, cerdas, dan berkelakuan baik. Sang ayah berkata, ”Ketahuilah nak kamu dapat seperti ini karena ayahmu ini memilihkan perempuan yang terbaik untuk menjadi ibumu”. Pernyataan sang ayah itu bukanlah bermaksud berlebihan karena seorang lelaki tentu menginginkan perempuan terbaik bagi dirinya dan juga bagi anaknya kelak. Bagi perempuan suatu ketika akan menjadi ibu. Ibu mempunyai peranan yang sentral bagi perkembangan anaknya nanti. Di mulai masa kehamilan yang kurang lebih sembilan bulan, ibu harus membagi nutrisi bagi diri dan bayinya. Hal itu pun masih dilanjutkan sampai masa persalinan, ibu harus memberikan makanan yang terbaik buat bayinya yaitu Air Susu Ibu (ASI). Maka untuk urusan asupan gizi tidak dapat diremehkan, ibu harus dapat menjaga diri agar kebutuhan gizi dapat seimbang. Asupan gizi yang dikonsumsi ibu sangat mempengaruhi kondisi bayi yang akan dilahirkannya kelak. Jika mengalami kekurangan maka dapat berakibat fatal, tidak saja pada ibu juga bayi. Kelahiran bayi yang kurang sempurna dan terjadi kelainan adalah salah satu dampaknya. Angka kematian ibu dan anak yang cukup tinggi disebabkan kurang perhatian yang serius akan pentingnya masalah gizi yang diperlukan ibu tersebut. Hal itu bisa jadi dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan oleh ibu dan keluarga itu sendiri, disamping pendidikan yang minim dan kemiskinan yang kadang menjadi problem serius. Maka peranan dari pemangku kepetingan (stage holder), mulai dari pemerintah, intansi terkait, masyarakat, pihak swasta , dan lembaga medis perlu bahu membahu mengatasi hal tersebut. Untuk memenuhi asupan gizi bagi ibu dan anak tidaklah perlu atau identik yang mahal. Memang peranan nutrisi yang dikemas modern memerlukan biaya tambahan, karena memang bahan tersebut merupakan bahan pilihan yang berbiaya tinggi. Tetapi tidak perlu khawatir nutrisi dapat diperoleh dari hal yang sederhana dan di sekitar kita baik itu nabati dan hewani. Untuk sayur-mayur cukup tersedia melimpah, begitupun buah-buahan, dan kacang-kacangan. Bahan olahan makanan seperti tempe, tahu, susu kedelai merupakan bahan yang mempunyai gizi tinggi dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk bahan dari hewani seperti daging, susu, dan telur pun masih mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya besar. Dalam hal ini cukup memehuhi anjuran empat sehat lima sempurna. Pemenuhan gizi yang seimbang jelas diperlukan untuk ibu dan anak. Maka kesehatan ibu perlu dijaga betul, baik itu jasmani maupun rohani. Dengan jasmani ibu yang sehat akan membuat bayi yang dikandungnya akan sehat pula. Betapun juga ibu dan anak merupakan hubungan yang paling dekat. Selain mengandung, tugas utama ibu yang penting lainnya adalah menyusui paling tidak –seperti yang disarankan- selama dua tahun sebelum anak dapat secara mandiri memilih dan memilah makanan yang akan dimakannya. Anak merupakan generasi bangsa mendatang, ditangannyalah nanti masa depan bangsa ditentukan. Maka anak harus tampil sehat, cerdas, kuat, dan berkarakter. Untuk sampai pada kondisi anak seperti itu maka terlebih dalulu ibu harus sehat dan cerdas. Selain merawat dan mengasuh tugas ibu juga mendidik agar anak mempunyai moral yang baik. pendidikan moral pada usia dini sangat diperlukan karena itu merupakan pondasi dan bekal ketika anak sudah menjadi dewasa kelak. Usia antara 0-8 tahun merupakan masa awal tahun pertama bagi anak yang sering di sebut masa emas (golden age). Pada masa itu adalah masa penting yang tidak dapat diulang, maka kedua orang tua terutama ibu dituntut untuk bisa mendidik agar kecerdasan anak dapat optimal secara intelektual, emosional, dan spiritual. Maka tidak berlebihan bila dikatakan bahwa ibu merupakan tiang agama dan negara. Peran itulah yang menentukan generasi mendatang yang menjalankan kelangsungan bangsa dan negara. Banyak tokoh tokoh besar yang berhasil tidak lepas dari peranan didikan ibu pada masa kecil dahulu, walaupun kandang sang ibu tersebut tidak mengenyam pendidikan tinggi. Rasa kasih sayang dan dorongan yang kuatlah yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang tegar dan teguh. Untuk itu perempuan yang kemudian menjadi ibu harus memperhatikan dan diperhatikan kualitas hidupnya, baik untuk kesehatan jasmani dan rohani. Sekali lagi peranan semua pihak diperlukan dengan berbagai usaha yang memudahkan dan peduli pemberdayaan ibu, dengan demikian peranan ibu dalam mempersiapkan generasi mendatang akan optimal. Maka tidak salah jika lelaki memilih perempuan yang terbaik untuk menjadikan ibu bagi anak-anaknya. Keberadaan ibu yang sehat, cerdas, dan kuat bukan saja untuk kita sebagai anak tetapi juga bagi keberlangsungan bangsa dan negara. Kedua aspek pembangunan harus diperhatikan seperti penggalan lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya, “Bagunlah jiwanya bangunlah badannya…untuk Indonesia raya.