Komplikasi Kesehatan yang Mungkin Dialami Bayi Prematur

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2019

Si Kecil yang dilahirkan prematur mungkin memiliki lebih banyak masalah kesehatan dan perlu tinggal di rumah sakit lebih lama dari Si Kecil yang dilahirkan cukup bulan. Bayi prematur lahir ketika usia kandungan ibu kurang dari 37 minggu dan umumnya memiliki berat badan di bawah normalsehingga harusdirawatdi unit perawatan intensif neonatal rumah sakit (NICU).

Bayi prematur berisiko mengalami sejumlah komplikasi medis, mulai ringan hingga berat. Semakin awal Si Kecil dilahirkan, maka makin besar kemungkinan dia memiliki masalah kesehatan. Lantas, masalah kesehatan apa saja yang kemungkinan dihadapi oleh Si Kecil yang terlahir prematur? Berikut di antaranya:

1. Apnea

Si Kecil yang lahir prematur kadang mengalami henti napas selama 20 detik atau lebih. Gangguan pada pernapasan seperti ini disebut apnea, dan mungkin disertai dengan denyut jantung yang lambat. Untuk itulah penting terus memonitornya. Jika bayi mengalami henti napas, maka perawat dapat merangsangnya untuk bernapas kembali dengan cara menepuk atau menyentuh telapak kaki Si Kecil.

2. Perdarahan intraventrikular (IVH)

Perdarahan di otak terjadi pada beberapa bayi prematur, terutama yang lahir sebelum usia kehamilan 32 minggu. Perdarahan biasanya terjadi pada tiga hari pertama kehidupan dan umumnya didiagnosisa dengan pemeriksaan USG. Pendarahan otak ringan kemungkinan bisa sembuh sendiri, namun perdarahan parah dapat menyebabkan struktur ventrikel otak terisi cairan dengan cepat - menyebabkan otak tertekan dan memicu kerusakan otak seperti cerebral palsy, gangguan belajar, dan masalah perilaku.

3. Sindroma gangguan pernapasan (RDS)

Gangguan ini terjadi karena paru-paru bayi prematur belum matang sehingga tidak bisa menghasilkan zat surfaktan dalam jumlah memadai (surfaktan memungkinkan permukaan paru-paru mengembang dengan baik ketika bayi keluar dari dalam rahim untuk menghirup udara secukup yang bayi butuhkan). Surfaktan diperlukan paru-paru agar bisa bernapas bebas. Selama ini, pemberian surfaktan oleh dokter telah terbukti membantu bayi RDS bernapas dengan lebih mudah.

4. Retinopati prematuritas (ROP)

Merupakan pertumbuhan abnormal pembuluh darah di mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. ROP terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu kehamilan. Kebanyakan kasus yang ringan dan sembuh dengan sendirinya dengan sedikit atau tanpa kehilangan penglihatan. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mata dapat mengobati pembuluh abnormal dengan laser atau dengan cryotherapy (pembekuan) untuk melindungi retina dan mempertahankan penglihatan Si Kecil.

5. Hiperbilirubinemia

Kondisi ini karena kadar bilirubin terlalu tinggi, ditandai oleh perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kuning (bayi kuning). Hiperbilirubinemia lebih umum terjadi pada bayi prematur dibandingkan pada bayi lahir cukup bulan. Tingkat bilirubin yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak sehingga bayi kuning harus dirawat dengan cepat sebelum bilirubin mencapai tingkat berbahaya.

6. Anemia

Dalam beberapa minggu pertama kehidupan, Si Kecil tidak membuat banyak sel darah merah baru. Selain itu, sel darah merah bayi memiliki masa hidup yang lebih pendek daripada orang dewasa. Hal tersebut menyebabkan banyak bayi prematur kekurangan jumlah sel darah merah yang diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Beberapa bayi prematur mungkin membutuhkan transfusi sel darah merah untuk mengatasi anemia.

7. Patent ductus arteriosus (PDA)

Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi dengan kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Bila dibiarkan tidak tertangani, PDA dapat memicu hipertensi pulmonal, aritmia, dan gagal jantung. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah.

8. Infeksi

Bayi prematur sering mengalami kesulitan melawan kuman karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya terbentuk. Infeksi yang dapat memengaruhi bayi prematur meliputi pneumonia, infeksi paru-paru, sepsis, infeksi darah, meningitis, infeksi pada cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.

Namun jangan cemas Bunda, dengan majunya teknologi kedokteran saat ini, masalah kesehatan pada bayi prematur dapat diminimalkan, meskipun tak bisa sepenuhnya dicegah.

Referensi

https://www.marchofdimes.org/complications/common-conditions-treated-in-the-nicu.aspx

https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=preterm-labor-90-P02497

https://www.marchofdimes.org/complications/premature-babies.aspx