Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari saat Buka Puasa

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 May 2019

Sahabat NUB,

Ramadan adalah kesempatan untuk menghentikan kebiasaan buruk yang berdampak negatif bagi kesehatan dan menerapkan pola makan yang lebih sehat dan bergizi. Sampai di sini kita sepakat ya Bunda?

Sayangnya, makna puasa kerap diartikan sebaliknya. Kita cenderung melebihkan menu selama bulan Ramadan dan cenderung menyiapkan makanan lebih banyak. Setelah menahan lapar dan haus selama 13 jam, buka puasa merupakan saat yang paling ditunggu.

Saat bedug magrib berbunyi, umumnya kita akan berbuka dengan minuman manis, entah itu sirup, teh manis, atau bahkan kolak. Selain makanan dan minuman manis, orang Indonesia umumnya buka puasa dengan gorengan. Buka puasa dengan gorengan sebenarnya tidak tepat karena bisa mengarah pada peningkatan trigliserida dan kolesterol.

Selain itu, konsumsi gorengan saat buka (yang mengandung karbohidrat dan lemak) menjadi salah satu pemicu kenaikan berat badan, karena kalori ditimbun menjadi lemak.

Selain makan gorengan, makanan dan minuman apa yang harus dihindari saat buka puasa?

1. Hindari makanan dan minuman bergula tinggi.

Minuman dan makanan yang mengandung gula tinggi sebaiknya dihindari. Batasi cokelat atau kue-kue yang sangat manis. Lebih baik buka puasa dengan air hangat untuk menghilangkan haus dan 3 butir kurma.

Selain sunah, berbuka dengan kurma merupakan pilihan bijak karena buah ini memberikan energi instan yang sangat dibutuhkan setelah seharian berpuasa.

Selanjutnya konsumsilah buah-buahan segar dan salad yang menyegarkan dan mengisi perut. Jangan sampai lambung ‘kaget’ setelah seharian kosong jika diisi makanan berat.

2. Hindari makanan berlemak tinggi

Untuk menyiapkan lambung agar tidak ‘kaget’, konsumsilah sup. Namun hindari sup krim dan mengandung lemak tinggi. Gantilah dengan sup sayuran atau sup ayam tanpa krim.

3. Hindari makanan asin

Hindari makan makanan terlalu asin setiap hari, baik pada saat berbuka puasa maupun sahur.Garam perlu dikurangi karena bisa memicu hipertensi jika dikonsumsi berlebihan. Konsumsi garam di masyarakat Indonesia masih terbilang tinggi yaitu mencapai 15 gram per hari dari yang dianjurkan 6 gram atau sekitar 1 sendok teh per hari.

Setiap kali berbuka puasa (dan sahur), pastikan Bunda menyiapkan hidangan yang berasal dari 4 kelompok makanan, yaitu: makanan pokok (sumber karbohidrat, misalnya nasi atau jagung, roti, ubi), lauk (sebagai sumber protein, seperti tempe, tahu, ikan, ayam, susu dan hasil olahannya, dll), sayur (semua jenis sayur-sayuran), dan buah.

Konsumsi buah (bisa buah potong atau salad buah) untuk memastikan bahwa kebutuhan tubuh akan serat, vitamin, dan mineral terpenuhi.

Last but not least, minumlah air putih untuk memastikan pasokan cairan tubuh yang cukup serta melancarkan saluran sistem pencernaan.

Referensi

https://www.healthline.com/nutrition/how-to-fast#section7

http://www.depkes.go.id/article/view/2351/12-tips-tetap-bugar-selama-bulan-ramadhan.html

http://www.depkes.go.id/development/site/jkn/index.php?cid=263&id=hindari-hipertensi-konsumsi-garam-1-sendok-teh-per-hari.html

https://www.hamad.qa/EN/your health/Ramadan Health/Health Information/Pages/A healthy Ramadan diet.aspx