Manfaat Konsumsi Daging untuk Si Kecil

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2020

Daging adalah sumber protein hewani, yang tidak hanya mengandung protein, namun juga zat besi, vitamin B12 dan mineral lain yang baik untuk menunjang kesehatan Si Kecil. Setiap 100 gram daging merah mengandung energi: 170 kalori, lemak: 10 gram, zinc: 32 persen, vitamin B12: 37 persen, vitamin B3: 25 persen, selenium: 24 persen, vitamin B6: 18 persendari kebutuhan harian dan zat besi: 12 persen (dari kebutuhan harian) - dan lebih mudah diserap oleh tubuh.1

Jika dilihat dari kandungan gizinya, daging merah mengandung kalori dan lemak tinggi. Kandungan ini sempat memicu kekhawatiran, karena semakin banyak asupan kalori dan lemak dalam tubuh anak, maka semakin besar pula risiko penyakit jantung dan kegemukan di masa perkembangannya. Namun, ini bukan berarti Si Kecil tidak boleh makan daging sama sekali. Alasanya, kandungan vitamin dan mineral pada daging yang bermanfaat untuk dapat menambah energi dan menjaga daya tahan tubuh Si Kecil.

Kapan Si Kecil bisa mulai diperkenalkan dengan daging? Umumnya mulai usia 2 tahun ia dapat diberi daging sapi untuk menambah asupan protein.Berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi dari Kementerian Kesehatan RI, anak usia 1-3 tahun membutuhkan 1600 kalori, 26 gram protein, dan 44 gram lemak. Kebutuhan ini harus dipenuhi dari kombinasi makanan bergizi seimbang, mencakup makanan pokok, sayur, buah, protein, sampai produk susu.

Elisa Zied, seorang ahli gizi bersertifikat sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, mengungkapkan bahwa angka kebutuhan tersebut dapat diperoleh dengan mengonsumsi 56 gram daging untuk anak setiap harinya. Dalam seminggu, porsi daging untuk anak sebaiknya tidak lebih dari 283 gram.

Meski daging memberikan rasa enak, namun ada beberapa anak menolak makan daging karena teksturnya - ada anak yang tidak suka mengunyah karena dagingnya keras. Anak-anak ini lebih memilih ayam karena memiliki tekstur lebih lembut daripada daging merah.

Namun daging domba dan sapi mengandung zat besi lebih tinggi. Jadi cara menyiasatinya dalah berikan potongan daging yang lembutpada Si Kecil. Memasak daging secara perlahan dalam casserole dan semur membuat daging lebih lembut. Cara lain adalah berikan daging cincang tanpa lemak yang lebih mudah dikunyah oleh Si Kecil. Pilih daging dengan kualitas baik, dan hindari varietas yang lebih murah karena biasanya mengandung lebih banyak lemak.

Jika si Kecil tetap menolak makan daging meski Bunda sudah berulang mencoba menawarkannya, jangan putus asa. Masih ada makanan lain dalam kelompok makanan yang kandungan gizinya kurang lebih setara dengan daging, misalnya hati ayam, ikan, telur, bayam, dan kacang-kacangan (kacang polong, lentil, dan kacang bertepung seperti kacang panggang dan kacang merah). Kelompok makanan ini mengandung nutrisi yang kurang lebih sama dengan daging tetapi memiliki zat besi lebih sedikit.

Tawarkan makanan itu bersama dengan makanan yang banyak mengandung vitamin C yang akan membantu tubuh Si Kecil menyerap lebih banyak zat besi yang dikandungnya. Makanan tinggi vitamin C termasuk buah jeruk, buah kiwi, stroberi, tomat, dan kentang. Sereal yang diperkaya zat besi dan sayuran berdaun hijau juga kaya akan zat besi.

Referensi

1.https://www.healthline.com/nutrition/is-red-meat-bad-for-you-or-good

https://www.health.harvard.edu/blog/brain-food-children-nutrition-2018012313168