Masalah Gizi pada Remaja yang Perlu Diwaspadai

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Jan 2020

Masa remaja hingga usia siap menikah merupakan salah satu masa penting dalam pertumbuhan dan memerlukan asupan gizi yang baik dan seimbang. Sayangnya, masih banyak remaja yang belum mengetahui atau bahkan belum peduli dan sadar akan pentingnya asupan gizi. Padahal asupan gizi di usia mereka akan menentukan status gizi saat mereka menikah dan menjadi ibu.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, kurangnya asupan gizi pada masa remaja hingga umur siap nikah juga berpengaruh terhadap terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear.

Pada masa remaja, kebutuhan gizi dibagi berdasarkan jenis kelamin karena adanya perubahan biologis dan fisiologis yang berbeda. Tingginya kebutuhan gizi pada masa ini juga disebabkan oleh perubahan dan penambahan pada dimensi tubuh yaitu tinggi badan, berat badan, serta komposisi tubuh.

Mengutip data penelitian di Amerika Serikat, kebanyakan remaja kekurangan vitamin dan mineral dalam makanannya antara lain folat, vitamin A dan E, Fe, Zn, Mg, kalsium dan serat, terutama pada remaja putri. Sedangkan remaja laki-laki cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula dalam jumlah berlebih.

Masalah gizi utama pada remaja antara lain:

1. Defisiensi gizi mikro, dalam hal ini termasuk anemia defisiensi besi

2. Kekurangan gizi yang dapat mengakibatkan perawakan pendek dan menjadi penyebab terjadinya hambatan pertumbuhan dan menstruasi

3. Kegemukan, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan masalah sosial

4. Perilaku dan pola makan, terutama pola makan yang tidak menentu pada remaja, misalnya tidak sarapan, waktu makan tidak teratur, sering mengonsumsi makanan cepat saji yang padat kalori, jarang mengonsumsi sayur dan produk olahan susu, serta memilih diet yang kurang tepat.

Oleh karena itu, asupan gizi remaja sebaiknya dapat memenuhi beberapa hal penting berikut ini:

1. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta kematangan seksual

2. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil

3. Mencegah terjadinya penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis, hingga kanker

4. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.

Pada remaja yang sedang mengalami pertumbuhan fisik pesat serta perkembangan dan maturasi seksual, pemenuhan kebutuhan gizi merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan. Defisiensi energi dan nutrien yang terjadi pada masa ini dapat berdampak negatif yang dapat berlanjut saat dia mencapai usia dewasa dan menikah.

Referensi

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja

https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/PMK No. 75 ttg Angka Kecukupan Gizi Bangsa Indonesia.pdf