Mengenal Alat Kontrasepsi

Oleh Nutrisi Bangsa 23 Jan 2012

Pengertian kontrasepsi adalah mencegah bertemunya sel sperma dengan sel telur. Dengan kata lain, tujuan kontrasepsi adalah mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, bahkan ada beberapa jenis kontrasepsi yang juga memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual (PMS).

Secara garis besar, kontrasepsi dibedakan menjadi kontrasepsi alami dan kontrasepsi dengan alat.

 Yang termasuk ke dalam metode kontrasepsi alami misalnya menyusui atau memberikan ASI secara teratur pada bayi, sistim kalender dan sanggama terputus.

 Kontrasepsi alami, khususnya sistim kalender dan sanggama terputus, dapat efektif jika kita mengenali masa subur. Kendati demikian, metode ini memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi.

 Sementara itu, mari kita bahas beberapa metode kontrasepsi dengan alat, kekurangan dan kelebihannya:

  1. Kondom

    Kondom, berasal dari bahasa latin, condus, yang berarti baki penampung. Biasanya, kondom terbuat dari karet lateks, dan disarungkan pada penis pada saat ereksi, sebelum melakukan hubungan seksual.

    Sekalipun memiliki efektifitas tinggi dalam melindungi dari penyakit menular seksual dan tidak mempengaruhi hormon, sebanyak 2-15% perempuan masih bisa hamil sekalipun pasangannya menggunakan kondom.

    Selain itu, banyak laki-laki merasa kurangnya sensasi seksual jika menggunakan kondom.

  2. Kondom Perempuan

    Kondom ini adalah kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh perempuan. Bentuknya silinder, dan dimasukkan ke dalam vagina.

    Kondom ini sangat efektif jika digunakan dengan benar. Kegunaannya sama dengan kondom untuk laki-laki, yaitu mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.

    Selain itu, keuntungan kondom perempuan ini adalah tidak mudah slip dan bocor, tidak mempengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi, karena terbuat dari polyurethane, bukan lateks yang terkadang menimbulkan reaksi alergi pada kulit sensitif.

    Kekurangannya kondom ini dirasa tidak nyaman untuk berbagai posisi dan harganya yang masih cukup mahal. Kondom ini tidak bisa digunakan bersamaan dengan kondom untuk laki-laki.

  3. Diafragma

    Bentuk alat kontrasepsi ini seperti topi karet lunak yang dimasukan ke dalam vagina untuk menutupi leher rahim. Fungsinya untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

    Penggunaanya yang rumit, menyebabkan diafragma tidak terlalu populer di Indonesia. Agar dapat berfungsi dengan efektif, penempatan diafragma harus tepat sebelum melakukan hubungan seks.

    Diafragma terbuat dari lateks, sehingga dapat menimbulkan reaksi alergi.

  4. Pil KB

    Pil KB adalah jenis kontrasepsi oral. Terdiri dari pil KB kombinasi dan pil KB progesteron.

    Pil KB kombinasi mengandung 2 jenis hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron. Mekanisme kerja untuk pencegahan kehamilan oleh pil ini adalah mencegah pematangan dan pelepasan sel telur, mengentalkan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma dan membuat dinding rahim tidak siap menerima dan menghidupi hasil pembuahan.

    Sementara itu Pil KB progesteron yang berisi progesteron, akan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan.

    Kendati efektifitas pil KB mencapai 99% untuk mencegah kehamilan, kekurangan metode ini adalah tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

    Selain itu, dibutuhkan disiplin tinggi untuk tidak melewatkan penggunaan pil KB ini agar efektif.

    Penggunaan alat kontrasepsi ini akan meningkatkan hormon, sehingga dapat meningkatkan resiko penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lain.

    Pil KB tidak boleh digunakan oleh perempuan yang mengidap diabetes, penyakit liver dan jantung.

  5. Susuk KB

    Susuk KB atau Implan merupakan alat KB yang ditanam di bawah kulit, biasanya di lengan atas. Susuk KB ini bentuknya kecil dan lentur, serta mengandung hormon progestin.

    Setelah tertanam, susuk KB akan melepaskan hormon progestin ini secara perlahan selama tiga tahun. Hormon ini mencegah indung telur melakukan ovulasi, dan menebalkan lendir di mulut rahim sehingga sperma sulit melewatinya.

    Dengan demikian, kita tidak perlu memikirkan kontrasepsi selama tiga tahun. Hal ini merupakan salah satu keunggulan susuk KB, selain biaya murah dan tidak merepotkan.

    Kekurangan susuk KB adalah dapat menyebabkan sakit kepala dan jerawat. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual, dan dapat menyebabkan tidak menstruasi, atau siklusnya menjadi tidak teratur.

  6. Suntik

    Kontrasepsi ini menyuntikkan hormon yang dapat mencegah kehamilan setiap 1 atau 3 bulan sekali.

    Tingkat keberhasilan metode ini dalam mencegah kehamilan cukup tinggi. Seperti halnya metode kontrasepsi hormonal lain, suntik KB ini menghalangi keluarnya sel telur dari indung telur dan mengentalkan lendir di mulut rahim sehingga mempersulit sperma masuk.

    Salah satu efek samping metode ini adalah gangguan siklus menstruasi. Menjadi tidak teratur, atau berhenti sama sekali. Akan tetapi gangguan itu akan segera normal dalam waktu 3 - 6 bulan setelah penggunaan KB suntik ini dihentikan.

  7. IUD

    Disebut juga alat kontrasepsi dalam rahim, atau yang lebih populer dengan sebutan spiral.

    Alat kontrasepsi yang berukuran kecil ini ditempatkan dalam rahim perempuan. Metode ini disebut-sebut sebagai salah satu metode kontrasepsi yang aman dan efektif, bahkan untuk ibu yang baru melahirkan, karena penggunaannya tidak mengganggu pengeluaran ASI.

    Keunggulan IUD adalah penggunaannya yang berjangka panjang, antara 5 - 10 tahun, mudah pemasangannya, dan lebih murah.

    Sementara efek samping penggunaan alat kontrasepsi ini adalah resiko sakit kepala, penambahan berat badan, perubahan mood, jumlah darah menstruasi yang lebih banyak dan lama, serta vagina menjadi kering.

  8. Sterilisasi

    Sterilisasi adalah pencegahan kehamilan yang paling efektif jika memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen.

    Dibedakan menjadi dua, yaitu tubektomi atau menutup saluran tuba falopii pada perempuan sehingga sel telur tidak keluar, dan vasektomi atau mengikat testis pada laki-laki, atau saluran van deferens agar sperma tidak keluar, meskipun ejakulasi.

    Keuntungan sterilisasi adalah selamanya tidak perlu memikirkan konstrasepsi dan tidak ada efek samping.

    Sementara kekurangannya adalah karena kontrasepsi ini sifatnya permanen, maka tidak bisa dilakukan pembatalan jika ingin hamil lagi, serta tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

 sumber  : http://majalahkesehatan.com/8-metode-kontrasepsi-kelebihan-dan-kekurangan/