Mengenal Gangguan Spektrum Autisme

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Apr 2019

Sahabat NUB,

Autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi dan perilaku. Meskipun autisme dapat didiagnosis pada usia berapa pun, namun tetao digunakan istilah “gangguan perkembangan” karena gejala umumnya muncul dalam dua tahun pertama kehidupan.

Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), panduan yang dibuat oleh American Psychiatric Association yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan mental, anak yang didiagnosis ASD umumnya memiliki sejumlah ciri, antara lain:

1.Kesulitan berkomunikasi dan beinteraksi dengan orang lain

2. Memiliki minat terbatas dan menunjukkan perilaku berulang

3. Gejala ini menghambat kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik di sekolah, pekerjaan, dan bidang kehidupan lainnya

Autisme dikenal sebagai gangguan “spektrum” karena terdapat variasi yang luas dalam jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami penyandangnya. ASD bisa terjadi pada semua kelompok etnis, ras, dan ekonomi. Meskipun ASD dapat menjadi gangguan seumur hidup, perawatan dan layanan dapat memperbaiki gejala dan kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik.

ASD merupakan istilah yang memayungi berbagai penyakit yang berkaitan dengan gangguan perkembangan. Kondisi yang termasuk dalam spektrum ini antara lain autisme, sindrom Asperger, sindrom Heller, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).

Terdapat beberapa spektrum autisme, yaitu:

1.Autisme klasik

Autisme dengan kesulitan interaksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, berperilaku mengulang dan minat yang obsesif, misalnya berminat pada dinosaurus secara terus menerus dan selalu diulang-ulang.

2. Sindroma Asperger

Keterampilan awal bicara tertahan dan perbendaharaan kata sangat terbatas. Seringkali punya minat terhadap topik tertentu dalam kurun waktu lama. Mereka biasa punya ritual yang terbatas, kesulitan dengan pergaulan dan canggung.

3. Gangguan integrasi

Ditandai dengan perkembangan normal di awal-awal usianya, kemudian mengalami kehilangan yang sangat berarti di bidang keterampilan sosial, bahasa dan keterampilan fisik. Kadang-kadang juga terjadi retardasi (keterbelakangan) mental.

4. Sindroma Rett

Hal ini berkaitan dengan kromosom X. Terjadi mutasi gen yang menyebabkan kematian pada bayi laki-laki saat lahir. Pada anak perempuan, awalnya berkembang normal sampai usia 18 bulan, kemudian mengalami kelambatan bahkan kemunduran, khususnya di bidang keterampilan bahasa dan penggunaan tangan.

Terapi fisik, bicara dan pekerjaan bisa diberikan untuk membantu mengatasi masalah koordinasi, gerak dan bicara.

5. Gangguan perkembangan

Kondisi ini didiagnosis bila terdapat beberapa gejala autisme tetapi tidak terdapat gejala spesifik lainnya. Tipe ini merupakan tipe autisme yang lebih ringan dibanding autisme klasik.

Bagaimana menandai ASD pada bayi?

ASD pada bayi bisa dikenali pada usia 18 bulan sampai 36 bulan. Itu sebabnya orangtua harus memantau sungguh-sungguh perubahan yang terjadi pada anak. Bila gejalanya sudah terlihat sejak usia 12 bulan atau lebih dini, maka bisa diambil tindakan untuk mengurangi keparahan gejalanya.

Gejala awal ASD pada bayi mudah diketahui karena tampak berbeda dengan bayi normal. Bayi dengan spektrum autisme tampak manis, tenang dan tidak penuntut. Ia menarik diri, tidak mencari perhatian dan tidak bergerak untuk meraih mainan yang ada di dekatnya. Kebanyakan orangtua salah memahami hal ini. Bayi dengan karakteristik seperti ini memang lebih mudah dirawat, tapi gejala ini perlu diwaspadai.

Orangtua perlu waspada jika Si Kecil menunjukkan sejumlah tanda ini:

1.Si Kecil tidak menatap mata Bunda atau tidak mencari sumber suara saat namanya dipanggil.

2. Dia tidak memberi respons senyum.

3. Tidak berekspresi terhadap apa yang dilakukan orang lain (Bunda atau oengasuh)

4. Si Kecil tidak berusaha berbicara (babbling)

5. Secara visual, bayi tidak tertarik pada apa pun yang melintas di depan matanya.

Sedangkan pada bawah tiga tahun, ASD dikenali antara lain Si Kecil sulit menyampaikan kebutuhannya, tiba-tiba berhenti untuk berusaha bicara, dan ia bermasalah dalam mengembangkan keterampilan bicaranya.

Anak dengan ASD cenderung memiliki masalah dalam belajar dan kondisi kejiwaan lain, misalnya gangguan hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), gangguan kecemasan, dan depresi.

Hubungi dokter jika Bunda menyadari adanya gejala spektrum autisme atau gangguan perkembangan pada buah hati. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua anak diskrining atau dievaluasi untuk autisme agar bisa diintervensi sejak dini.

Referensi

https://medlineplus.gov/autismspectrumdisorder.html

https://www.nimh.nih.gov/health/topics/autism-spectrum-disorders-asd/index.shtml

https://www.webmd.com/brain/autism/autism-spectrum-disorders