Mengenal Lebih Dekat Ketahanan Pangan dan Keamanan Pangan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 18 Oct 2019

Kita memperingati Hari Pangan Sedunia setiap 16 Oktober, sebuah aksi yang didedikasikan untuk mengatasi kelaparan global oleh warga dunia. Mungkin Bunda pernah mendengar tentang ketahanan pangan (food security) dan keamanan pangan (food safety)? Meski mirip, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.

Ketahanan pangan memiliki arti suatu kondisi di mana setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau. Singkatnya, ketahanan pangan dapat terwujud bila seluruh penduduk di dunia bisa mendapatkan pangan yang layak konsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari.

Ketahanan pangan merujuk pada kemampuan negara dalam menjamin setiap individu mampu mendapatkan akses terhadap makanan dalam jumlah yang cukup, aman dan bergizi. Namun faktanya, masih ada 820 juta penduduk dunia yang mengalami kelaparan. Ini menandakan belum terwujudnya ketahanan pangan secara menyeluruh.

Ketahanan pangan dan keamanan pangan tak bisa dipisahkan karena keamanan pangan merupakan syarat dari ketahanan pangan itu sendiri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan tentang tantangan dan peluang terkait keamanan pangan. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Dengan demikian keamanan pangan sangat penting karenaketerkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatudaerah dapat menjadi masalah internasional mengingat saat ini produksi pangan telahmenjadi industri yang diperjualbelikan dan didistribusikan secara global. Siapa saja yang bergerak di bidang pangan, hal pertama dan utama yang harus diperhatikan adalah tentang keamanan pangan.

Setiap pemangku kepentingan pangan, mulai dari produsen, industri pengolahan, pedagang, peritel, dan konsumen, diminta untuk selalu memastikan bahwa setiap produk pangan harus aman dalam pengertian tidak membahayakan kesehatan manusia.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada lima kunci keamanan pangan yang perlu diperhatikan, yaitu:

1.Jagalah kebersihan

Menjaga kebersihan pentingi dilakukan untuk mengurangi jumlah kuman berbahaya yang tersebar luas di tanah dan air. Kuman bisa terbawa dari manusia dan hewan sehingga perlu dilakukan beberapa tindakan, seperti cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan, mencuci segera peralatan memasak setelah digunakan dan menjaga area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya.

2. Pisahkan pangan matang dan mentah

Pisahkan bahan makanan mentah seperti daging sapi, unggas dan hasil laut dari bahan makanan yang sudah matang. Gunakan peralatan terpisah ketika hendak mengolah bahan makanan mentah dan yang sudah matang. Cuci dahulu peralatan seperti pisau atau talenan sebelum menggunakannya.

3. Masaklah dengan cara yang tepat

Pastikan untuk mengolah/memasak makanan dengan benar agar kuman berbahaya mati. Masaklah dengan suhu minimal 70 derajat Celcius sehingga makanan aman dikonsumsi, khususnya jika memasak daging sapi, unggas, telur dan hasil laut. Rebuslah pangan seperti sup sampai mendidih dan usahakan agar suhu mencapai di atas 70 derajat Celcius.

4. Pertahankan pangan pada suhu aman

Kuman dapat berkembang biak dengan sangat cepat jika pada suhu ruang. Suhu di bawah 5 derajat Celcius dan di atas 60 deraat Celcius merupakan suhu yang dipertimbangkan bisa memperlambat pertumbuhan kuman.

Jangan biarkan pangan yang telah dimasak berada pada suhu ruang lebih dari 2 jam dan pertahankan pada suhu di atas 60 derajat Celcius. Makanan yang cepat rusak sebaiknya segera disimpan dalam kulkas, namun jangan dibiarkan terlalu lama.

5. Gunakan air dan bahan baku yang aman

Air dan es bisa dengan cepat terkontaminasi kuman dan bahan kimia berbahaya. Untuk mengurangi risiko terkena penyakit, cuci buah dan sayur sebelum mengonsumsi langsung dengan air masak. Gunakan air yang jernih, tidak berbau dan tidak berasa untuk mencuci sayuran sebelum dimasak.

Referensi:

http://www.fao.org/world-food-day/theme/en/

http://www.bulog.co.id/ketahananpangan.php

http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/4280/3616

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2015. Pedoman Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman untuk Dewasa. Badan POM, Jakarta.