Nikmatnya Mata Lembu Dari Pantai Rancabuaya

Oleh Nathalia Diana Pitaloka 22 May 2013

Pantai Rancabuaya

Siapa yang suka pantai? Sudah pernah mengunjungi Pantai Rancabuaya? Saya jamin tidak semua orang mengenal pantai ini. Saya sendiri mengenal pantai ini karena beberapa tahun yang lalu mendapatkan Kabupaten Garut bagian Selatan sebagai wilayah studi untuk Mata Kuliah Studio Perencanaan Wilayah. Letaknya berada di Kampung Riung Gunung, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Dapat ditempuh dalam waktu yang cukup lama dari Kota Garut yaitu sekitar empat jam, karena kondisi jalannya yang berkelok-kelok dan kualitas jalan yang masih buruk.

Meskipun tidak terkenal seperti Pantai Kuta di Bali, namun saya sangat menyukai pantai ini. Perjalanan yang cukup berat dan melelahkan terbayar lunas saat melihat pemandangan pantai yang sangat indah dan masih terbilang “perawan”. Tidak terlalu ramai dan belum terlalu kotor.

Pantai Rancabuaya (sumber)

Mata Lembu

Makanan yang mempunyai nama unik ini merupakan makanan khas di Pantai Rancabuaya. Makanan ini dapat ditemukan di warung-warung makan yang berada di sepanjang pantai. Makanan macam apa sih? Mata sapi (lembu)? Bukan. Telur mata sapi (lembu)? Bukan juga.

Tau escargot? Makanan pembuka ala Perancis yang hanya disajikan pada acara-acara spesial? Nah, kalau Perancis mempunyai escargot, Indonesia mempunyai keong sawah, tutut, kupang, dan mata lembu. Ya, mata lembu dan kawan-kawannya termasuk ke dalam jenis moluska kelas gastropoda yang mempunyai cangkang dalam yang berputar. Bedanya, escargot biasanya merupakan siput darat, keong sawah dan tutut merupakan siput air tawar, sementara kupang dan mata lembu merupakan siput air laut.

Mengapa disebut mata lembu? Karena di bagian mulutnya terdapat organ yang berfungsi untuk menutup dan melindungi tubuhnya. Bentuknya seperti batu mutiara dengan titik hitam yang memudar. Apabila dilihat sekilas, memang tampak seperti mata sapi (lembu).

Mata Lembu (sumber)

Siput mata lembu ini tidak terdapat di sembarang tempat. Mata lembu hanya dapat ditemukan di wilayah pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa seperti Pantai Rancabuaya, Pantai Sayang Heulang, dan Pantai Santolo di Kabupaten Garut, Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, dan Pantai Pangandaran di Kabupaten Ciamis. Namun katanya, di Pantai Rancabuaya lah mata lembu ini paling banyak ditemukan.

Menurut kajian biologi, mata lembu (Turbo argyrostoma) cocok berada pada habitat perairan dengan pH 7-8, suhu 23o-280oC, salinitas 32-33 ppm, dan kandungan oksigen terlarut 3-5 ppm. Keong mata lembu juga lebih menyukai terumbu yang ditumbuhi tumbuhan laut jenis Sargassum sp.

Untuk mendapatkan mata lembu, pencarian harus dilakukan di malam hari. Karena pada saat gelap, mata lembu banyak keluar dari laut dan karang menuju bibir pantai. Saat terdampar inilah, mata lembu mudah dicari. Mata lembu ini biasanya dijual dengan harga Rp 10.000 per kg.

Pengolahan dan Penyajian Mata Lembu

Mata lembu disajikan dengan cara sederhana, hanya direbus dengan sedikit garam dan kemudian dicelupkan ke dalam saus tomat atau saus sambal. Namun meski dimasak secara sederhana, mengolah mata lembu ini memerlukan keahlian karena ada racun yang harus dihilangkan terlebih dahulu. Karena apabila racunnya tidak dibuang, dapat membuat kepala pusing.

Cara memakannya, buka dengan menghentakan cangkang siput sampai keluar seluruh isinya. Buang penutupnya yang sangat keras, lalu buang racunnya. Rasanya? Kenyal dan gurih. Bagi yang sudah terbiasa makan siput seperti escargot atau tutut, mungkin tidak akan kaget dengan tekstur dan rasanya. 

Kandungan Gizi Mata Lembu

Selain mempunyai rasa yang nikmat, mata lembu juga merupakan makanan yang sangat bergizi. Berikut adalah nutrisi yang terkandung pada siput konsumsi (Departemen Pertanian AS USDA, 2006). Tiap 100 gram daging siput mengandung air 79,20%; energi 90 kalori (377 kj); protein 16,10%; total lemak 1,40%; abu 1,30%; karbohidrat 2%; Kalsium (Ca) 10 mg; Ferum (Fe) 3,50 mg; Magnesium (Mg) 250 mg; Fosfor (P) 272 mg; Kalium (K) 382 mg; Sodium (Na) 70 mg; Zinc (Zn) 1 mg; Copper (Cu) 0,4 mg; Selenium (Se) 27.4 mcg; Thiamin 0.010 mg; Riboflavin 0,120 mg; Niacin 1,400 mg; Vitamin B-6 0,130 mg; Folate 6 mcg; Folate food 6 mcg; Folate DFE 6 mcg; DFE Vitamin B-12 0,50 mcg; Vitamin A, IU 100 IU; Vitamin A, RAE 30 mcg; RAE Retinol 30 mcg; Vitamin E (alpha-tocopherol) 5,00 mg;.Vitamin K (phylloquinone) 0,1 mcg; Asam Lemak total saturated 0.361 g; Asam Lemak total monounsaturated 0,259 g; Asam Lemak total polyunsaturated 0.252 g; Kolesterol 50 mg.

Seperti hewan laut lainnya, siput laut mengandung protein yang sangat tinggi. Inilah yang membuat rasanya menjadi gurih. Selain itu, kandungan asam lemak esensial, mineral dan vitamin yang tinggi, menjadikan mata lembu sebagai makanan yang sangat dianjurkan untuk terapi penyembuhan berbagai penyakit. Psssttt bahkan penduduk sekitar mengenal khasiat mata lembu sebagai makanan yang sangat baik bagi kebugaran kaum pria loh.

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba mata lembu ini?

Referensi:

~~~~~ 

Tulisan ini diikutsertakan pada Blog Writing Competition “Jelajah Gizi 2: Kekayaan Gizi Daerah Pesisir”