PERAN IBU DALAM MEMBENTUK JIWA KEPEMIMPINAN ANAK

Oleh elsacaaa 20 Oct 2013

#LombaBlogNUB

 

Tidak dapat dipungkiri, lingkungan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang kepribadian anak. Tentunya lingkungan terdekat, yaitu keluargalah yang memiliki peran terbesar sebagai pembentuk pondasi dasarnya. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa teladan yang dilihat, ucapan yang didengar, dan kemudian direkam oleh anak, edukasi dan moral  yang ditanamkan padanya, serta kualitas nutrisi yang didapatkannya, karena kesehatan fisik juga memiliki andil penting dalam proses tumbuh kembang anak yang sangat menentukan kecerdasan pola pikir untuk pembentukan kepribadiannya. Semua pengaruh tersebutlah yang nantinya  akan menjadikan seorang anak menjadi pemalu dan rendah diri ataupun pemberani dan memiliki kepercayaan diri.

 

Dalam keluarga, ibu adalah sosok yang paling banyak menghabiskan waktu bersama anak-anaknya dan memiliki peran terbesar dalam pembentukan kepribadian anak. Ibu juga adalah sosok yang memiliki ikatan emosi terbesar terhadap anak. Bahkan sejak mengandung, peran ibu sudah menjadi sangat vital terhadap tumbuh kembang anak. Kecukupan nutrisi yang dikonsumsi, efek dari apa yang dipikirkan, didengar, maupun diucapkan seorang ibu juga sudah ikut mengalir dalam darah janin yang dikandungnya. Oleh sebab itu, seorang ibu yang tengah mengandung harus benar-benar menjaga asupan nutrisi yang ia terima demi tumbuh kembang janinnya, baik itu asupan nutrisi jasmani maupun rohani.

 

Seorang ibu haruslah mampu mengenal, menemukan dan turut membantu perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anaknya. Seorang ibu juga memegang tanggung jawab dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral yang kuat terhadap anaknya. Sebab nilai-nilai moral dan agama tersebutlah yang nantinya akan membangun integritas sebagai pegangan yang tetap memanusiakan anaknya. Namun, demi kemandirian anak, seorang ibu juga harus berani membiarkan anaknya berpikir dan berani mengambil keputusan sendiri serta mempertanggung jawabkan segala konsekuensi pilihannya. Tentu saja, ibu harus terlebih dahulu menanamkan pola-pola pikir ‘baik’ sebagai pertimbangan anak dalam mengambil keputusan.

 

Bagaimana cara agar ibu mampu mengenal sang anak? Selain dengan memberi perhatian terhadap aktivitas anak, membangun hubungan komunikasi yang baik juga merupakan hal penting yang harus dilakukan ibu untuk lebih mengenal sang anak. Komunikasi yang baik adalah kunci utama agar ibu dapat benar-benar mengenali anaknya. Seorang ibu harus mampu menciptakan suasana komunikasi ibu dan anak yang nyaman sehingga anak tak ragu untuk bersikap terbuka dan berbagi cerita dengannya. Mungkin memang akan lebih rumit dalam prakteknya, mengingat ibu dan anak adalah dua sosok yang tumbuh di era yang jauh berbeda. Namun, dengan beredarnya buku-buku psikologis anak yang  up to date saat ini cukup banyaknya dapat membantu meringankan usaha seorang ibu untuk lebih memahami posisi yang dialami anak dan mampu membangun komunikasi dua arah yang baik.

 

Melalui komunikasi yang baik, ibu dapat dengan lebih mudah mengenal, mendidik, menanamkan nilai-nilai moral, dan menegur serta menasehatinya jika memang apa yang ia lakukan salah, serta memberi apresiasi (meski hanya berupa pujian) terhadap anak  jika dia berani melakukan hal yang benar. Perasaan diperhatikan, didukung, dan memiliki sosok yang selalu ada tersebut jugalah yang akan membangun rasa percaya diri anak sehingga ia menjadi lebih berani mengembangkan potensi-potensi yang ia miliki. Ketika seorang anak memiliki rasa percaya diri yang baik, maka akan lebih mudah baginya untuk berani tampil dan mengekspresikan diri, berani memulai bersosialiasi dan mengungkapkan rasa kepeduliannya terhadap sekitar, serta tidak ragu untuk mempertahankan dan melakukan hal yang benar.

 

 

Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang ibu untuk terus belajar mendalami dan menjalani perannya demi pembentukan pola pikir dalam tumbuh kembang yang kelak membentuk kepribadian anak. Asupan nutrisi yang baik, edukasi, dan nilai-nilai moral serta agama yang kuatlah yang  akan mampu menjadikan seseorang memiliki jiwa pemimpin yang mampu menjadikannya bermanfaat kelak.