Pemenuhan Nutrisi Sesuai Usia

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2018

Sahabat Nutrisi,

Jika dulu kita mengenal prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang dipupulerkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof Poerwo Soedarmo sejak 1950, kini dianggap tak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Sebagai gantinya dikenalkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS), berupa susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Gizi seimbang pada prinsipnya memperhatikan 4 kaidah, yaitu variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal.

Berbeda dengan konsep 4 Sehat 5 Sempurna yang menyamaratakan kebutuhan gizi semua orang, PGS berprinsip bahwa tiap golongan usia, jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas fisik memerlukan gizi yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok.

Nah seperti apa PGS untuk usia 2-5 tahun, 6-9 tahun, remaja (10-19 tahun) dan dewasa? Simak dalam paparan artikel berikut ini:

1. PGS untuk anak usia 2-5 tahun

Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya tinggi. Di usia ini, anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai, termasuk jajanan. Karenanya, jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian khusus dari Bunda agar anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Anak di usia ini juga mulai kerap ke luar rumah sehingga rentan terkena kecacingan. Biasakan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegahnya, misalnya dengan cuci tangan memakai sabun dan air mengalir.

2. PGS untuk anak 6-9 tahun

Si Kecil sudah memasuki masa sekolah dan banyak bermain di luar. Pengaruh teman sebaya, tawaran jajanan dan aktivitas yang tinggi juga potensi terpapar penyakit infeksi makin besar.

Sebagian anak di usia ini sudah memasuki masa pertumbuhan cepat pra-pubertas, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi mulai meningkat secara sinifikan. Pemenuhan gizi seimbang untuk usia 6-9 tahun harus memperhitungkan kondisi tersebut.

3. PGS untuk remaja (10-19 tahun)

Di usia ini terjadi peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai dewasa. Kondisi penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, haid (pada remaja putri) dan perhatianterhadap penampilan fisik. Karenanya, perhitungan terhadap kebutuhan zat gizi pada kelompok ini harus memperhatikan kondisi-kondisi tersebut.

Khusus pada remaja puteri, perhatian harus lebih ditekankan terhadap persiapan mereka sebelum menikah.

4. PGS untuk dewasa

Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola kegiatan kelompok usia dewasa saat ini, yaitu persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu bekerja di luar rumah, tersedianya berbagai makanan siap saji dan siap olah, dan ketidaktahuan tentang gizi menyebabkan keluarga dihadapkan pada pola kegiatan yang cenderung pasif atau gaya hidup kurang gerak (sedentari), waktu di rumah yang pendek terutama untuk ibu, dan konsumsi pangan yang tidak seimbang dan tidak higienis.

Oleh karena itu, perhatian terhadap perilaku konsumsi pangan dengan gizi seimbang, termasuk kegiatan fisik yang memadai dan memonitor berat badan normal, perlu diperhatikan untuk mencapai pola hidup sehat

Referensi

http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman Gizi/PGS Ok.pdf

http://gizi.fk.ub.ac.id/en/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun/