Pentingnya Memperhatikan Asupan Garam dan Gula untuk Si Kecil

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 Mar 2020

Bunda mungkin sudah tahu bahwa Si Kecil hanya membutuhkan sedikit garam dalam makanannya. Namun bukan rahasia lagi bahwa garam ditambahkan ke banyak makanan, seperti roti, camilan dan biskuit - bahkan untuk anak-anak, sehingga dengan gampang Si Kecil mendapatkan asupan garam berlebih.

NHS merekomendasikan jumlah asupan garam untuk bayi dan anak-anak dalam uraian berikut:

Usia 0 hingga 12 bulan - kurang dari 1 gram garam sehari (kurang dari 0,4 gram garam/ natrium)

Usia 1 hingga 3 tahun - 2 gram garam sehari (0,8 gram natrium)

Usia 4 hingga 6 tahun - 3 gram garam sehari (1,2 gram natrium)

Usia 7 hingga 10 tahun - 5 gram garam sehari (2 gram natrium) Usia 11 tahun ke atas - 6 gram garam sehari (2,4 gram natrium)

1. Hindari juga memberikan makanan siap saji kepada Si Kecil yang tidak dibuat khusus untuknya (misalnya sereal sarapan), karena makanan ini besar kemungkinan banyak mengandung garam.

Makanan untuk Si Kecil yang dijual di pasaran kemungkinan mengandung garam cukup tinggi. Oleh karena itu penting bagi Bunda untuk memeriksa informasi nutrisi sebelum membelinya. andungan garam biasanya diberikan dalam bentuk angka untuk natrium. Menurut NHS, makanan yang mengandung lebih dari 0,6 gram natrium per 100 gram dianggap tinggi garam. Bunda bisa menghitung jumlah garam dalam makanan dengan mengalikan jumlah natrium dengan 2,5. Misalnya, 1 gram natrium per 100 gram sama dengan 2.5 gram garam per 100 gram.

Seperti halnya garam, Bunda juga perlu membatasi asupan gula untuk Si Kecil. Bayi umumnya dilahirkan menyukai rasa makanan manis, jadi bisa dipahami bahwa sebagian orangtua senang memberikannya kepada Si Kecil. Masalahnya adalah, semakin dini Bunda memasukkan gula tambahan, semakin besar kemungkinan bayi atau balita untuk memilih makanan manis dan berlanjut hingga dewasa.

Selain itu konsumsi makanan tinggi gula di masa kanak-kanak bisa menyebabkan penyakit yang dapat dicegah, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Itu sebabnya American Heart Association (AHA) membuat rekomendasi untuk menghindari tambahan gula sebelum usia 2 tahun.

2. Penelitian menunjukkan bahwa hampir separuh dari anak usia 7-8 bulan mengonsumsi sejumlah makanan penutup atau minuman manis. Meskipun beberapa orangtua mungkin berpikir sedikit gula tidak ada salahnya, namun memperkenalkan makanan manis di usia dini mungkin dapat membentuk preferensi selera Si Kecil. Justru di usia ini merupakan waktu yang tepat untuk memaparkan Si Kecil pada makanan sehat untuk membantunya mengembangkan preferensi rasa.

AHA merekomendasikan anak-anak usia 2 hingga 18 tahun untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis kurang dari 6 sendok teh gula tambahan setiap hari. Enam sendok teh gula tambahan setara dengan sekitar 100 kalori atau 25 gram.

3. Buat Pilihan Bijak

Bunda dapat mengurangi jumlah konsumsi garam untuk Si Kecil dengan menghindari camilan asin, seperti keripik dan biskuit, dan menukarnya dengan camilan rendah garam. Cobalah pilihan sehat seperti buah potong dan buah cincang sebagai variasi.

Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi asupan garam dan gula untuk Si Kecil:

1. Ganti minuman manis dengan air putih atau susu.

2. Tawarkan buah-buahan utuh seperti pisang, buah persik matang dan buah kaleng daripada jus.

3. Tawarkan yogurt dengan topping buah daripada memberinya es krim

4. Daripada menambahkan garam ke makanan Si Kecil untuk meningkatkan rasa, lebih baik Bunda bereksperimen dengan berbagai rasa alami makanan dan tekstur MPASI. Dari eksperimen ini besat kemungkinan Si Kecil menemukan makanan bebas garam yang sangat ia sukai.

Semoga berguna ya Bunda.

Referensi

1.https://www.nhs.uk/common-health-questions/childrens-health/how-much-salt-do- babies-and-children-need/

2.https://newsroom.heart.org/news/children-should-eat-less-than-25-grams-of-added- sugars-daily

https://www.parents.com/baby/feeding/when-is-it-safe-to-introduce-salt-to-babys- diet/

https://www.strong4life.com/en/pages/convenience/articles/why-added-sugar-should- be-avoided-before-age-2