Pentingnya Skrining Alergi Sejak Dini

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Jan 2020

Setelah mengetahui banyak hal mengenai alergi, tentunya kita ingin melakukan langkah pencegahan agar keluarga tidak terkena dampak buruk yang diakibatkan oleh alergi. Nah, salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tes alergi untuk seluruh anggota keluarga.

Tes alergi merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh spesialis alergi terlatih untuk menentukan apakah tubuh kita memiliki reaksi terhadap alergen tertentu seperti misalnya serbuk sari, jamur atau jenis makanan tertentu sehingga kita dapat menghindari pemicu alergi tersebut dan dapat menerima penanganan yang tepat ketika terjadi reaksi alergi.

Tes alergi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Tes kulit

Tes kulit digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah alergen potensial, termasuk alergen yang berhubungan dengan udara, terkait makanan, dan kontak. Tiga jenis tes kulit adalah tes awal, intradermal, dan patch (tambalan). Cara melakukan tes alergi pada kulit: Alergen ditempatkan dalam cairan, kemudian cairan itu ditempelkan pada bagian kulit dengan alat khusus yang menusuk alergen ke permukaan kulit. Selanjutnya reaksi yang terjadi pada kulit akan dimonitor dengan alat khusus (apakah terjadi kemerahan, pembengkakan, atau gatal di kulit di lokasi tes) apakah terjadi alergi terhadap alergen spesifik tersebut.

Jika tes awal tidak meyakinkan, dokter Anda dapat memesan tes kulit intradermal. Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil alergen ke dalam lapisan dermis kulit. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan apakah terjadi reaksi alergi.

Bentuk lain dari tes kulit adalah tes tambalan (patch), yang melibatkan penggunaan tambalan (koyo) perekat yang diisi dengan alergen yang dicurigai dan menempatkan tambalan ini pada kulit. Tambalan atau koyo ini akan tetap ada di tubuh setelah Anda meninggalkan dokter. Selanjutnya tambalan akan ditinjau dalam 48 jam setelah ditempelkan dan diperiksa lagi pada 72 hingga 96 jam setelah direkatkan.

2. Tes darah

Dokter mungkin akan melakukan tes darah jika dicurigai terjadi reaksi alergi parah terhadap tes kulit. Darah diuji di laboratorium untuk mengetahui adanya antibodi yang bereaksi terhadap alergen tertentu. Tes darah yang juga disebut ImmunoCAP terbukti berhasil dalam mendeteksi antibodi IgE terhadap alergen utama.

3. Diet eliminasi

Mengeliminasi jenis makanan tertentu dan kemudian menambahkannya kembali ke dalam diet kita. Hal ini dilakukan untuk melihat reaksi yang terjadi dan menentukan jenis makanan apa yang bereaksi dengan tubuh.

Dari ketiga tes tersebut, mana yang yang paling efektif? Tes kulit memberikan hasil yang cepat, xengan biaya lebih murah daripada tes darah. Namun beberapa obat-obatan dapat mengganggu tes. Keterampilan penguji dapat mempengaruhi hasil oleh karena itu tes alergi harus dilakukan oleh seorang tenaga terlatih. Sedangkan tes darah bermanfaat karena melibatkan tusukan jarum tunggal dan obat tidak mengganggu hasil. Namun, butuh waktu lama untuk mendapatkan hasilnya, dan tergantung pada tes, mungkin ada positif palsu. Selain itu tes darah lebih mahal daripada tes kulit. Setiap metode pengujian memiliki kelebihan dan kekurangan. Hasil tes saja tidak langsung bisa mendiagnosis alergi. Semua hasil tes harus ditafsirkan bersama dengan riwayat medis pasien.

Tes alergi dapat menyebabkan gejala-gejala alergi seperti gatal ringan, kemerahan, atau pembengkakan pada kulit. Gejala-gejala ini biasanya hilang dalam beberapa jam tetapi dapat berlangsung selama beberapa hari. Krim steroid topikal ringan dapat meringankan gejala ini. Walaupun jarang terjadi, bukan tidak mungkin tes alergi menyebabkan reaksi yang lebih serius sehingga harus segera ditanganin sesegera mungkin. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan tes alergi dengan dokter spesialis dan pada tempat yang memiliki peralatan medis yang memadai.

Setelah dokter mengetahui alergen apa yang bereaksi dengan tubuh kita, maka usahakan untuk menghindari alergen tersebut dalam keseharian. Dokter dapat meresepkan obat yang dapat meringankan reaksi alergi jika dibutuhkan.

Referensi

https://www.healthline.com/health/allergy-testing#purpose

https://acaai.org/allergies/allergy-treatment/allergy-testing