Perawatan Kehamilan untuk Minimalkan Risiko Kelahiran Prematur

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2019

Hingga kini kelahiran prematur masih menjadi misteri. Tidak ada faktor risiko yang pasti apakah Bunda akan melahirkan secara prematur atau tidak. Kelahiran prematur terjadi karena berbagai alasan, bisa terjadi secara spontan, tapi bisa juga disebabkan oleh induksi persalinan dini atau kelahiran caesar - baik untuk alasan medis atau non-medis.

Bayi yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu dikategorikan sebagai bayi prematur. Penyebab umum kelahiran prematur misalnya kehamilan multipel (lebih dari satu), infeksi dan kondisi kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Namun, sering kali tidak ada penyebab yang diidentifikasi, atau dengan kata lain mungkin terkait faktor genetik.

Banyak hal yang dapat menyebabkan bayi dilahirkan lebih awal, beberapa hal dapat dikontrol, sementara yang lain tidak. Meski demikian, beberapa pencegahan saat kehamilan tetap perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, terutama bagi Bunda yang pernah mengalami beberapa kondisi tertentu, antara lain: Pernah melahirkan prematur sebelumnya, memiliki riwayat keluarga yang melahirkan prematur, atau Bunda memiliki beberapa masalah kesehatan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Untuk meminimalkan kelahiran prematur, pemeriksaan atau konsultasi dengan tenaga kesehatan/dokter secara berkala sangat penting dilakukan. Tujuannya jika ada kondisi kesehatan tertentu selama kehamilan dapat segera ditemukan solusinya. Selain itu, pastikan asupan gizi yang tepat selama kehamilan karena kekurangan sejumlah zat gizi penting dipercaya dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur. Riset menunjukkan, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung alfa-karoten dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada 35-36 minggu masa kehamilan. Begitu pula dengan beta-karoten, bila asupannya kurang, risiko melahirkan di usia kehamilan 32 minggu menjadi semakin meningkat.1

Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kehamilan yang sehat:

1. Lakukan perawatan kehamilan (prenatal)

Semua wanita hamil disarankan mengunjungi petugas kesehatan (dokter/bidan) dan merencanakan kunjungan secara teratur sepanjang kehamilan.

2. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Penting untuk makan berbagai makanan sehat sebelum dan selama kehamilan. Konsumsilah vitamin prenatal untuk memastikan Bunda mendapatkan cukup asam folat, zat besi, dan zat gizi penting lainnya.

3. Miliki berat badan ideal

Berapa banyak berat yang harus yang harus dinaikkan tergantung pada seberapa banyak berat badan seblum hamil. Kebanyakan wanita yang memiliki berat badan yang sehat harus menambah sekitar 25 hingga 35 pound (setara 11,3 hingga 15,8 kg) selama kehamilan. Wanita yang kelebihan berat badan sebaiknya hanya menambah sedikit berat badan.2

4. Lakukan perawatan kesehatan

Cara terbaik memang masalah kesehatan yang sudah ada seperti diabetes atau tekanan darah tinggi terkendali sebelum hamil. Tetapi jika tidak, segera bicarakan dengan dokter tentang rencana perawatan penyakit selama kehamilan.

5. Tunggu 12 bulan untuk kehamilan berikutnya

Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat meningkatkan peluang kelahiran prematur, terutama jika Bunda memiliki bayi prematur sebelumnya. Jadi usahakan mengatur jarak kehamilan.

6. Hindari gaya hidup tidak sehat

Merokok, minum alkohol, atau konsumsi obat terlarang dapat membantu Bunda dan janin terhindar dari banyak masalah kesehatan yang serius.

Referensi

1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5579631/

2. https://kidshealth.org/en/parents/born-early.html

https://www.marchofdimes.org/complications/preterm-labor-and-premature-birth-are-you-at-risk.aspx

http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/BUKU KIA 20_03 2016.pdf

https://www.who.int/features/qa/preterm_babies/en/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4041277/