Persiapan Sempurna Kehamilan Bunda

Oleh Muslifa Aseani 15 Mar 2012

Saya berumur 34 tahun ketika akhirnya merasa siap untuk memiliki anak ke2.Si sulung sudah 6 tahun. Sudah cukup ko-operatif untuk seorang adik baru.

Saya receptor KB aktif selama 4th sebelumnya. Saya memilih KB Suntik 3 bulanan. Efektif untuk saya dan suami yang pelupa. Meski memang tidak haid selama menjadi receptor aktif, aktifitas harian saya juga tidak terganggu.

Lepas dari KB Suntik, saya mulai mempersiapkan tubuh saya untuk kehamilan yang sehat.Tidak ada lagi pantang makanan tertentu. Rutin makan berat 3 kali sehari, 2 cemilan buah/makanan ringan sekitar pukul 10 pagi dan pukul 5 sore.

Saya pun rajin browsing-browsing artikel-artikel mengenai persiapan ibu hamil-selama hamil dan persiapan proses melahirkan yang sehat. Saya merasa mendapatkan tambahan sugesti positif dengan memperbanyak bahan bacaan saya. Bahkan, dikehamilan ini, saya merasa tetap sehat dan yakin, bahwa susu hamil bukanlah satu keharusan. Berbeda sekali dengan kehamilan pertama dulu. Susu bumil menjadi minuman wajib selama hamil.

2 diantara banyak artikel yang mengulas tidak wajibnya susu hamil bagi bumil:
1. Dari Kompas

2. Dari Situs Artikel Kedokteran

Variasi makanan/minuman, buah/cemilan, meyakinkan saya untuk tak lagi memasukkan susu bumil dalam menu.

Alhamdulillah, selang 6 bulan setelah tidak menggunakan Suntik KB, saya positif hamil. 9 bulan kemudian, saya pun bisa melahirkan dengan normal putra ke2 saya. BB 3.3KG dan PB 49cm, saya melahirkan secara normal dibidan.