Seorang anak yang baik dan kuat tidak dilahirkan tapi diciptakan

Oleh Hafif Salam 02 Oct 2013

Ada sebuah pantun yang pas untuk menggambarkan peran seorang ibu dalam menciptakan seorang anak yang baik dan kuat, “kalau kail panjang nya sejengkal, jangan laut hendak diduga, kalau masa kecil tidak berakal, masa tua sengsara juga”. Membicarakan peran ibu dalam mendidik anak, jelas amat menarik untuk di gali, dari pantun diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jika ilmu yang diberikan seorang ibu tidak pas kadarnya maka akan mempengaruhi sikap dan tindak-tanduk seorang anak.

Peranan ibu dalam pembentukan karakter anak sangat diharapkan. Ini sangat penting terutama ketika anak dalam masa-masa pertumbuhan, yakni saat berusia belia. Kemudian tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan menjelang dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama, tapi juga berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dan timbal balik dengan anaknya.

Pada dasarnya kebutuhan seseorang anak meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan paling primer yakni makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal yang layak. Psikis meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima, dan dihargai. Sedangkan kebutuhan sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya. Seorang ibu harus memberikan atau memuaskan kebutuhan anak secara wajar dan bertanggung jawab, tidak berlebihan maupun tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara berlebihan atau kurang akan menimbulkan pribadi yang kurang sehat di masa yang akan datang.

Untuk melakukan peran sebagai suri teladan, ibu sendiri harus sudah memiliki nilai-nilai itu sebagai milik pribadinya yang tercermin dalam sikap dan perilakunya. Hal ini penting bagi proses belajar anak dalam usaha untuk menyerap apa yang ditanamkan. Seyogyanya, ibu tidak hanya bisa menyuruh terhadap anaknya, tapi mengajak dan membimbing langsung apa yang terbaik bagi anak.

Peranan ibu sebagai pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anak. Sejak masa kelahiran anak, sampai proses pertumbuhan dan kedewasaan harus sepenuhnya lengkap maksimal. Perkembangan dari proses penting ini sangat ditentukan oleh motivasi dan rangsangan yang diterima anak dari ibu.

Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman (experience enrichment) dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif dan afektif anak. Bila pada masa-masa pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual, sehingga akan mengakibatkan perhatian terhadap lingkungan sekitar juga akan berkurang.

Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan sikap dan perilaku anak baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Kesediaan ibu untuk berkomunikasi dengan anak akan mengembangkan proses adaptasi anak. Jadi, perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa besar stimulasi (rangsangan) yang diberikan ibu terhadap anak.

Bentuk rangsangan dapat berupa contoh perilaku yang baik, tuntunan, sikap yang edukatif atau bisa juga mengajak anak untuk liburan yang dapat memperkaya pengalamannya. Di sini lah sosok ibu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dirinya dengan memperkaya sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, teknologi, agama dan seni sebagai modal awal dalam rangka keberhasilannya sebagai pemberi motivasi dalam mengantarkan kelangsungan hidup anak yang cerdas dan sukses.

Anak merupakan cikal bakal pemimpin dimasa depan, maka dari itu pembentukan sikap dan pola pikir seorang anak di mulai dari sentuhan seorang ibu, dari mengandung sampai anak dibesarkan tidak terlepas dari sentuhan kasih sayang ibu. Seorang ibu harus mempunyai ilmu yang lengkap, ilmu agama dan umum harus diajarkan semenjak dini bagi seorang anak, ilmu yang harus ditanam kepada anak sejak dini amat penting. Ilmu agama dan umum harus berimbang, ilmu agama sebagai pembentuk kecerdasan emosional (EQ dan SQ) dan ilmu umum sebagai pembentuk kecerdasan Intelektual (IQ) si anak.

Dari penjabaran diatas, jelaslah kunci keberhasilan seorang anak di kehidupannya dimasa akan datang sangat bergantung peran ibu dalam memotivasi dan mendorong agar dapat mencapai cita-citanya. Sikap ibu yang penuh dengan kasih sayang, memberi kesempatan pada anak untuk memperkaya pengalaman, menerima, menghargai, dan menjadi teladan yang positif bagi anak, akan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak. Jadi dapat dikatakan bagaimana gambaran anak akan menjadi seorang pemimpin yang baik ditentukan oleh sentuhan interaksi dan komunikasi yang dilakukan ibu terhadap anak.

2 Komentar

20 Oct 2013 09:24

bagus mas artikelnya

03 Oct 2013 01:51

Seorang anak hrs mampu dididik dengan baik dan benar, yg lebh penting keagamaan lah yg membentuk sikap anak.