Serba Serbi Sariawan pada Anak, Yuk Kenali Lebih Dekat

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Sep 2021

Apakah Si Kecil tiba-tiba rewel dan menolak makan? Coba Bunda cek di bagian dalam mulutnya. Bisa jadi ia sariawan.

Sariawan pada anak, yang disebut dengan istilah stomatitis, merupakan kelainan selaput lendir mulut, yang ditandai adanya bercak luka berwarna putih pada dinding mulut, bibir atas, dan lidah.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sariawan bukanlah penyakit yang serius atau bahkan mengancam jiwa, tetapi kondisi ini sangat mengganggu. Meskipun berukuran kecil dan letaknya bisa saja tersembunyi di rongga mulut, sariawan bisa menimbulkan rasa nyeri hebat, sehingga membuat susah untuk makan dan berbicara.

Selain menjadi rewel, karena adanya luka di mulut bisa membuat Si Kecil menolak makan. Jika hal ini terus berlangsung maka bisa menyebabkan berat badannya turun.

Dikutip dari laman Very Well Health, Si Kecil kemungkinan sering mengalami sariawan sebagai bagian dari infeksi virus, seperti herpes gingivostomatitis atau penyakit kaki tangan mulut. Pada anak yang lebih besar, luka berulang pada rongga mulut bisa disebabkan oleh sariawan atau stomatitis aftosa.

Dilihat dari lokasinya, sariawan dapat terjadi pada mukosa mulut di daerah bibir atau pipi bagian dalam. Namun stomatitis juga bisa terjadi pada lipatan gusi, langit-langit mulut, di bawah lidah, permukaan lidah, bahkan pada tonsil (amandel).

Mengapa sariawan bisa terjadi? Untuk diketahui, di dalam rongga mulut banyak terdapat bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan sariawan. Faktor lain yang menyebabkan sariawan, antara lain kesalahan menggosok gigi.

Penyebab stomatitis lainnya adalah infeksi, misalnya yang disebabkan oleh virus Herpes simplex, cacar air, dan penyakit kaki tangan mulut.

Penyakit kaki tangan mulut disebabkan oleh virus Coxsackie dan anak-anak dengan infeksi ini biasanya mendapatkan borok kecil berwarna merah di mulut, di telapak tangan,dan telapak kaki. Mereka terkadang juga mengalami ruam di kaki dan bokong.

Luka pada mulut juga dapat disebabkan oleh trauma, efek samping dari kemoterapi, radiasi dan obat-obatan tertentu, terutama sindrom Stevens-Johnson.

Pada Si Kecil yang terkena sariawan, rasa perih dapat muncul 24 hingga 48 jam, yang bertahan hingga 3 hingga 4 hari. Kemudian baru tumbuh lembaran fibrin putih sehingga nyeri berkurang dan sembuh dalam 7-10 hari.

Laman IDAI menyebut ada beberapa jenis sariawan, namun yang sering dialami anak-anak umumnya Stomatitis aftosa, yang terjadi pasca trauma tergigit atau tergores sikat gigi.

Sedangkan oral thrush (kandidiasis mulut) disebabkan jamur Candida albicans, sering terjadi pada anak dengan daya tahan turun dan sering minum antibiotik jangka lama >7 hari, serta kebersihan mulut yang buruk.

Jenis sariawan lainnya adalah Stomatitis herpetic, yang disebabkan virus Herpes simplex. Sariawan ini umumnya terjadi di tenggorokan jika ada virus yang mewabah dan daya tahan tubuh Si Kecil rendah.

IDAI dan Very Well Health memberikan tips untuk meminimalkan kejadian sariawan pada anak dalam uraian berikut:

Bagi Si Kecil yang sudah makan, cara mencegah sariawan antara lain makan dengan tenang agar bibir atau lidah tidak tergigit.

1. Minimal 2 kali sehari membersihkan mulut dengan sikat gigi dan benang gigi.

2. Jangan terburu-buru saat menyikat gigi, dan ganti sikat gigi bila kondisinya sudah tidak layak. Gunakan sikat gigi berbulu lembut, pastikan mulut tidak kering dan senantiasa terhidrasi.

3. Pastikan gigi dan mulut selalu terawat, berkumur dengan antiseptik jika ada gangguan sariawan.

4. Usahakan Si Kecil banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan karena banyak mengandung vitamin C,B 2, B5, dan asam folat yang sangat bermanfaat mencegah sariawan.

5. Saat anak sariawan, asupan susu atau jus buah bisa diberikan dalam porsi lebih banyak daripada biasanya. Hindari memberikan makanan bertekstur keras yang butuh upaya untuk mengunyah.

6. Berikan suplementasi zinc, vitamin B kompleks, vitamin C, dan zat besi.

7. Berikan es krim karena efek dingin cukup meredakan rasa perih dan mengandung nutrisi juga.

8. Suapi Si Kecil secara perlahan dan sabar. Gunakan gelas saat minum

9. Pada anak yang lebih besar, kumur air garam bisa sebagai antiseptik ampuh setara dengan obat kumur untuk membunuh kuman.

10. Bila ada pemicu spesifik yang menyebabkan sariawan pada mulut, sebisa mungkin dihindari.

Referensi

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/stomatitis-sariawan-pada-anak

https://www.verywellhealth.com/recurrent-mouth-ulcers-and-canker-sores-2633514