Strategi Agar Tetap Berenergi Selama Puasa

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Apr 2021

Seperti tahun lalu, Ramadan tahun ini sebagian besar dihabiskan di rumah karena masih pandemi Covid-19. Namun demikian, ada sebagian masyarakat yang harus kembali beraktivitas - tentu dengan menjalankan protokol kesehatan - karena pekerjaan tidak bisa dilakukan dari jarak jauh.

Meski lebih banyak tinggal di rumah, namun di awal Ramadan tubuh mungkin belum terbiasa, sehingga merasa lemas, lesu, hingga mengantuk atau hilang energi untuk beraktvitas. Ramadan tentu bukan alasan untuk mengurangi produktivitas. Agar tubuh tetap berenergi selama sehari penuh berpuasa, berikut ini sejumlah strategi yang bisa diterapkan selama puasa Ramadan dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Cleveland Clinic Abu Dhabi dan Kementerian Kesehatan RI:

1. Konsumsi cairan yang cukup

Minum banyak air saat buka puasa dan sahur. Ramadan di musim kemarau bisa membuat tubuh berkeringat lebh banyak sehingga penting untuk minum cairan sebagai pengganti cairan yang hilang. Usahakan minum 10 gelas yang terbagi saat buka, malam menjelang tidur dan saat sahur. Konsumsilah buah yang banyak mengandung air, misalnya semangka saat sahur atau setelah buka puasa.

2. Hindari minuman berkafein

Minuman seperti kopi, teh, dan minuman ringan lainnya yang mengandung kafein dapat membuat beberapa orang lebih sering buang air kecil, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Selain itu, minuman bersoda dengan gula tambahan bisa menambah kalori tanpa disadari. Lebih baik buat pilihan yang lebih sehat, misalnya makan sup atau salad buah/sayuran segar.

3. Buka puasa jangan gelap mata

Makan tiga kurma untuk berbuka puasa adalah cara yang dianjurkan untuk membatalkan puasa saat magrib tiba. Kurma merupakan sumber serat yang sangat baik dan cocok untuk berbuka.Hindari gorengan dan makanan olahan yang tinggi lemak atau gula saat buka puasa. Pilihlah pilihan makanan yang lebih sehat mengandung karbohidrat, protein, juga vitamin dan mineral untuk berbuka. Hindari makan berlebihan dengan makan perlahan.

4. Jangan lewatkan sahur

Pola makan yang baik saat sahur akan membantu mempersiapkan tubuh untuk berpuasa di siang hari, sekaligus membuat pencernaan menjadi lebih efisien. Campuran karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta buah dan sayur akan membantu tubuh bersiap puasa sehari penuh. Nikmati makan sehat saat sahur dengan menghindari makanan asin atau gorengan. Sahur merupakan kesempatan terakhir untuk memastikan tubuh telah mengonsumsi cukup cairan agar tidak kehausan sepanjang siang.

5. Lakukan aktivitas fisik ringan

Saat tubuh berusaha beradaptasi dengan puasa, beberapa hari pertama mungkin tingkat energi akan menurun. Untuk mengatasi hal ini, imbangi dengan aktivitas fisik ringan, misalnya beberapa menit peregangan, jalan kaki keliling rumah, atau latihan pernafasan sederhana untuk membantu mengembalikan energi.

6. Atur irama tidur

Saat Ramadan, umumnya sebagian besar orang akan kurang tidur karena harus bangun awal untuk menyiapkan dan makan sahur. Karenanya, cobalah untuk tidur lebih awal beberapa malam dalam seminggu untuk mengejar tidur, atau jadwalkan tidur siang secara teratur jika memungkinkan.

7. Hindari merokok saat berbuka/waktu puasa dan waktu sahur

Asap rokok membahayakan diri sendiri dan orang di sekitar. Bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk berhenti merokok, sehingga pada bulan-bulan berikutnya akan lebih mudah meninggalkan perilaku tersebut.

8. Berpikir positif

Ramadan identik dengan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Tetaplah berpikir positif dan bersyukur, juga memperbanyak doa dan amalan selama bulan Ramadan.

9. Kontrol penyakit

Selama Ramadan, penting untuk mengontrol tekanan darah secara rutin bagi penderita hipertensi, kontrol gula darah secara teratur bagi penyandang diabetes, dan kontrol secara rutin untuk penyakit tidak menular lainnya. Penting untuk mengenali tanda-tanda penyakit, baik hipertensi, hipoglikemi (penurunan kadar gula darah} dan gejala penyakit tidak menular lainnya. Kenali juga tanda-tanda kegawatdaruratan penyakit tidak menular yang mungkin terjadi.

Bagi mereka yang perlu mengonsumsi obat untuk hipertensi, diabetes dan sebagainya, sesuaikan jadwal minum obat selama bulan puasa, misalnya saat berbuka puasa, sebelum tidur dan sahur, serta minum secara teratur sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan.

Referensi

http://www.emro.who.int/nutrition/nutrition-infocus/dietary-recommendations-for-the-month-of-ramadan.html

https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/pages/5-tips-for-more-energy-during-ramadan.aspx

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130715/598238/12-tips-tetap-bugas-selama-ramadhan/