Strategi Menjaga Kesehatan Tubuh dan Pikiran Selama Pandemi Covid-19

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 26 May 2020

Pandemi Covid-19 bisa mempengaruhi kesehatan mental dengan berbagai cara. Stres bisa muncul akibat pemikiran kemungkinan tertular virus dan harus menjalani karantina selama 14 hari. Banyak orang yang tidak mendapatkan upah saat menjalani karantina sehingga hal ini menimbulkan tekanan tambahan.

Masih banyak yang tidak diketahui tentang virus corona yang menyebabkan Covid-19. Kehidupan setiap orang bisa berubah dengan cepat karena peraturan dan rekomendasi pemerintah terus bergulir mengenai kontak sosial yang membatasi interaksi masyarakat, termasuk urusan kerja.

Akibat kebijakan jaga jarak sosial, banyak orang yang terpaksa harus tinggal di rumah, demikian juga dengan anak-anak karena sekolah diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan untuk mencegah penyebaran virus. Kebijakan pembatasan aktivitas akan mengganggu rutinitas. Otomatis kita harus membuat jadwa; baru dan menghadapi ketidakpastian berapa lama situasi ini akan berlangsung.

Bagi sebagian besar orang, terkurung di dalam rumah dalam waktu lama bisa menimbulkan kegelisahan, dan memicu kecemasan sekaligus kebosanan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, emosi ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental.

Bagi kebanyakan orang, pandemi coronavirus berarti kontak sosial menjadi terbatas. Sejumlah orang bahkan dipisahkan dari anggota keluarga dan rekan kerja. Tak sedikit yang harus menjalani isolasi sendiri dan tidak bisa bertemu orang lain secara langsung. Sementara beberapa orang mungkin masih bisa menggunakan media sosial, panggilan telepon, dan obrolan video untuk tetap terhubung, tidak semua orang memiliki akses semacam ini. Dan karena interaksi sosial sangat penting untuk memelihara kesehatan mental, kurangnya kontak bisa memicu perasaan depresi dan kecemasan.

Namun selalu ada hikmah di setiap kejadian. Di tengah kebingungan pandemi coronavirus, ada hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk membangun kekebalan tubuh sambol menunggu krisis berlalu. yang perlu dilaukan adalah membangun serangkaian kebiasaan untuk mempertahankan diri kita di tengah-tengah pembetasan aktivitas sosial, karena rutinitas normal sebelum pandemi muncul - telah hilang.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah pandemi Covid-19:

Lakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik sangat penting selama harus tinggal dirumah untuk mencegah sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker. Lakukan aktivitas fisik sekitar 30 menit per hari lima kali seminggu, seperti direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jika tidak memungkinkan untuk dicapai, cobalah lakukan beberapa latihan ringan selama sekitar sepuluh menit sehari. Lakukan pekerjaan di sekitar rumah, seperti memasak dan membersihkan lantai, bisa joging di halaman, berdansa mengikuti irama musik untuk latihan kardio.

Meditasi

Banyak aplikasi meditasi tersedia secara gratis untuk membimbing orang-orang melakukan meditasi untuk merilis tekanan emosional. Meluangkan beberapa menit dalam sehari untuk bernapas dengan tenang dapatmengurangi kecemasan dan depresi.

Cukupi asupan cairan

Air minum membantu meringankan tekanan mental dan fisik dengan memperbaiki suasana hati. Kelelahan bisa disebabkan oleh dehidrasi. Kekurangan cairan mengganggu aliran darah ke otak dan jantung. Penupi asupan cairan dengan minum air atau makan buah dan sayur yang banyak mengandung air.

Konsumsi makanan bergizi

Tambahkan sayuran hijau, buah-buahan dan sayuran ke dalam pola makan harian. Asupan buah dan sayur dalam jumlah cukup telah dikaitkan dengan penurunan tingkat kecemasan. Agar tampilannya menarik, campur sayuran dengan smoothie dan sup. Tambahkan minyak zaitun extra-virgin ke dalam makanan, juga sertakan kacang-kacangan dan biji-bijian yang sehat.

Cukup tidur

Sebisa mungkin patuhi jadwal tidur setidaknya selama tujuh jam sehari. Bagian dari mempertahankan sistem kekebalan yang kuat adalah tidur secara konsisten setiap harinya. Patuh pada jadwal tidur akan membantu menjaga ritme sirkadian tubuh, yang penting untuk tidur nyenyak.

Bersyukur

Tumbuhkan sikap bersyukur dengan mempertahankan jurnal ‘rasa terima kasih’ dan tidak membiarkan pandemi negatif mempengaruhi kesehatan mental. Bersyukurlah untuk hal-hal terkecil, misalnya memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Referensii

https://www.medicaldaily.com/simple-steps-boost-your-health-while-staying-home-452140

https://www.verywellmind.com/stay-mentally-strong-during-coronavirus-4800190