Strategi Pencegahan Alergi Makanan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 18 Dec 2019

Alergi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi dan meningkat jumlah insidennya dari tahun ke tahun. Banyak metode dan pengobatan alergi yang muncul seiring dengan perkembangan dunia kesehatan.

Bagaimana mencegah timbulnya reaksi alergi pada si Kecil? Salah satunya dapat dilakukan dengan mengetahui apa saja makanan yang menimbulkan alergi pada si Kecil, mencatat kemudian mengatur pola makan dan mengganti makanan penyebab alergi tersebut dengan kandungan gizi yang hampir sama.1

Di masa lalu, dokter merekomendasikan perlunya penundaan dalam memperkenalkan makanan tertentu kepada bayi yang berisiko alergi. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa menunda pengenalan makanan yang berpotensi memicu alergi mungkin malah meningkatkan risiko Si Kecil mengembangkan alergi makanan. Pada tahun 2008, American Academy of Pediatrics (AAP) mengubah pedomannya untuk memperkenalkan makanan padat kepada bayi dan balita yang berisiko alergi makanan. AAP sekarang merekomendasikan pemberian ASI eksklusif atau formula hipoalergenik untuk usia 4 hingga 6 bulan pertama, kemudian pengenalan bertahap makanan padat, secara bertahap.2

Menurut penelitian, ada sejumlah hal yang dapat menurunkan risiko terbentuknya alergi pada Si Kecil. Mengonsumsi kacang, gandum dan susu selama kehamilan - menurut riset - dapat menurunkan risiko terjadinya alergi terhadap makanan tersebut di kemudian hari.

Selain itu, salah satu faktor kunci dalam pencegahan alergi adalah nutrisi yang diberikan kepada Si Kecil. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu perlindungan terbaik untuk menurunkan risiko terjadinya alergi pada anak karena apa yang dikonsumsi Si Kecil di bulan-bulan awal sangat berpengaruh terhadap pembentukan sistem kekebalan tubuh.

ASI eksklusif diberikan pada bayi dari usia 0 hingga 6 bulan. Pemberian MPASI termasuk pengenalan makanan yang mengandung alergen ketika usia Si Kecil mencapai 6 bulan juga dapat menurunkan risiko terjadinya alergi .

Walaupun Si Kecil berisiko alergi tetapi pemberian MPASI tidak boleh ditunda karena pengenalan terhadap makan melatih sistem imunnya dalam belajar mengenali protein yang berbahaya dan tidak berbahaya.

Namun demikian, Bunda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memperkenalkan Si Kecil dengan makanan padat atau MPASI. Apabila Si Kecil sudah memiliki alergi pada bahan makanan tertentu, maka hindarkan ia dari mengonsumsi makanan yang bisa memicu reaksi alergi.

Deteksi dini alergi pada anak sangat membantu dalam proses perkembangan hidupnya. Dengan mengetahui lebih dini, Bunda dapat mulai mengatur pola makanan yang sesuai untuk Si Kecil tanpa harus kehilangan suatu zat gizi tertentu. Cara untuk meminimalkan alergi pada anak dapat dilakukan sejak dalam kandungan dengan tidak pantang makanan apapun selama kehamilan, hindari paparan asap rokok dan bila bayi minum ASI, Bunda dapat menghindari makanan pencetus alergi selama menyusui.1

Referensi

1. Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Tahun 2014.

2. https://www.verywellhealth.com/can-you-prevent-food-allergies-in-your-baby-or-child-1324113

https://www.foodallergy.org/about-fare/blog/new-niaid-guidelines-recommend-peanut-containing-foods-for-infants-to-prevent

https://www.healthlinkbc.ca/healthy-eating/reducing-baby-food-allergy-risk

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/food-allergies-in-children