Strategi Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2019

Penyakit jantung bawaan (PJB) sudah didapat sejak lahir dan merupakan kondisi yang memengaruhi ketika jantung bayi terbentuk. Penyebab sebagian besar PJB belum sepenuhnya dipahami dengan baik. PJB merupakan jenis cacat lahir yang paling umum dan sekitar 1 dari 110 bayi dilahirkan dengan kelainan jantung bawaan.1

Para ahlibelum sepenuhnyamenemukan apa yang menyebabkan PJB, namun ada sejumlah faktor yang dianggap meningkatkan risiko. Penelitian menunjukkan, ada sejumlah upaya pencegahan tertentu yang dapat dilakukan seorang ibu (dan ayah) untuk membantu meningkatkan peluang memiliki anak dengan jantung yang sehat. Tindakan pencegahan ini dimulai bahkan sebelum wanita merencanakan kehamilan atau saat menyadari bahwa dia hamil.

Nah, sekarang simak yuk langkah-langkah pencegahan PJB dalam uraian berikut:

1.Cukupi asupan folat

Konsumsi asam folat, 400 mcg (0,4) mg) atau lebih, dari sebelum kehamilan dimulai. Caranya dengan mengonsumsi multivitamin dengan asam folat setiap hari. Asam folat, sejenis vitamin B, dapat membantu mencegah cacat lahir seperti spina bifida dan cacat jantung bawaan. Penting untuk memiliki asam folat yang cukup di dalam tubuh wanita bahkan sebelum hamil. Setiap wanita yang sedang hamil atau hamil harus mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari. 1, 2

2. Jalani gaya hidup dan kebiasaan sehat

Pertahankan berat badan yang sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan tetap menjalani diet yang sehat. Kunjungi dokter perawatan primer secara teratur untuk memastikan kondisi sebelum kehamilan.

3. Penapisan atau pemeriksaan penyakit kronis

Mengontrol kondisi medis kronis penting dilakukan. Untuk itu, bicaralah dengan dokter jika Bunda memiliki kondisi kronis seperti diabetes (yang mungkin tidak terdiagnosis), epilepsi, atau tekanan darah tinggi. Jika Bunda menderita diabetes, menjaga kadar gula darah terkendali dapat mengurangi risiko cacat jantung bawaan.

Kadar gula darah yang sangat tinggi juga dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi kehamilan, memiliki bayi ekstra besar, dan memiliki bayi yang berisiko tinggi mengalami obesitas dan diabetes di masa kanak-kanak. Kontrol gula darah dalam rentang sehat dengan makan makanan bergizi seimbang, olahraga secara teratur, dan minum obat (pil atau insulin) sesuai denganyang disarankan dokter.

4. Kontrol pemakaian obat

Tanyakan kepada dokter atau layanan informasi teratogen (kecacatan pada janin). Asam retinoat dan beberapa obat lain dikenal sebagai faktor risiko untuk kelainan jantung. Apabila Bunda memiliki kondisi kronis lain, seperti epilepsi (yang memerlukan penggunaan obat-obatan), diskusikan risiko dan manfaat obat-obatan ini dengan dokter.

5. Dapatkan vaksin rubella (campak Jerman).

Infeksi rubella selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan jantung bayi. Pastikan untuk mendapatkan vaksinasi sebelum kehamilan terjadi.

6. Hindari zat berbahaya

Selama kehamilan, tinggalkan aktivitas pengecatan dan pembersihan yang menggunakan produk beraroma kuat. Jangan minum obat apa pun, herbal atau suplemen makanan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

7. Jangan merokok atau minum alkohol selama kehamilan

Minum alkohol dan merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko memiliki anak dengan PJB Selain itu, konsumsi alkohol dalam kehamilan dapat menyebabkan anak kelak memiliki masalah belajar dan perilaku yang serius. Tidak ada jumlah alkohol yang diketahui aman selama kehamilan, jadi yang terbaik adalah tidak merokok atau minum sama sekali jika sedang hamil atau berencana untuk hamil.

8. Hindari terpapar logam berat

Selain logam berat, hal lain yang harus dihindari adalah paparan herbisida, pestisida, dan pelarut organik. Ini juga berlaku untuk pasangan.

9. Pertahankan berat badan yang sehat, baik sebelum dan selama kehamilan

Kegemukan (obesitas) dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi dengan kelainan jantung bawaan. Obesitas juga dapat menyebabkan perkembangan diabetes, yang dapat memicu risiko kesehatan untuk ibu dan bayi

10. Ketahui sejarah keluarga

Faktor genetik tertentu dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak dengan PJB. Jika seseorang dalam keluarga dilahirkan dengan kelainan jantung, atau jika Bunda memiliki pertanyaan tentang pengujian genetik untuk kelainan jantung, tanyakan kepada dokter untuk rujukan ke konselor genetik – jika diperlukan.

Referensi

1 https://www.nbdpn.org/docs/R2_Maternal steps to preventing CHD.pdf

2 https://www.aap.org/en-us/advocacy-and-policy/aap-health-initiatives/chphc/Pages/Risk-Factors-For-CHD.aspx

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/congenital-heart-defects-children/symptoms-causes/syc-20350074