Sumber Makanan Hewani Penting untuk Perkembangan Anak

Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jun 2012

Sebanyak 40% anak Indonesia berada dalam status gizi buruk. Hal ini menunjukkan di negara kita ini, masalah gizi dan tumbuh kembang anak masih merupakan masalah utama.

” Baru 60% anak Indonesia yang kondisi gizinya baik, sisanya kekurangan gizi,” demikian ungkap Prof. Dr.Ir. Hardiansyah MS dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor. “Anak yang kekurangan gizi tidak akan tumbuh tinggi dan kecerdasannya tidak berkembang secara optimal.”

Prof. Hardiansyah mengungkapkan hal ini disaat peluncuran Program Ayo Melek Gizi-Community and Nutrition Education Center (AMG-Connect) di IPB, Bogor, pada Rabu 13/6.

Beliau juga menegaskan bahwa pada umumnya anak-anak Indonesia kekurangan pangan hewani, seperti ikan, daging, telur dan susu. Padahal Vitamun B12 yang memegang peranan penting untuk kesempurnaan syaraf otak hanya ada di dalam pangan hewani.

“Jadi,” tambah Prof Hardiansyah, “Anak yang kekurangan pangan hewani, akan mengalami pertumbuhan otak yang tidak optimal, dan kecerdasannya berkurang.”

Selain berkurangnya kecerdasan, kekurangan pangan hewani juga dapat membuat pertumbuhan tubuh menjadi tidak optimal, sehingga tubuh menjadi lebih pendek. Menurut Prof Hardiansyah, anak yang kekurangan pangan hewani biasanya cenderung mudah tersinggung, karena proses pembentukan hormon-hormon tubuhnya tidak sempurna.

Berawal dari kepedulian untuk lebih memasyarakatkan pengetahuan tentang gizi inilah, Sari Husada dan FEMA IPB bekerja sama meluncurkan program Ayo Melek Gizi-Connect.

Boris Bourdin, Presiden Direktur PT Sari Husada menyatakan bahwa, “Ini adalah program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan status gizi anak Indonesia dan Ibu Hamil.” Program ini memberikan fasilitas pendidikan gizi bagi 200 kader penggiat edukasi gizi masyarakat, termasuk kader posyandu di wilayah Bogor.

Sementara itu, Dekan FEMA IPB, Dr. Arief Satria, mengatakan bahwa program Ayo Melek Gizi-Connect dilaksanakan bertahap. Di tahun pertama, akan dilakukan persiapan berupa pengembangan modul program dan fasilitas berupa ruangan yang khusus dipergunakan untuk kegiatan sosial.

Selanjutnya akan melakukan pendekatan ke komunitas-komunitas yang dituju, serta pihak-pihak yang memiliki pengaruh langsung yang bermanfaat yang bermanfaat untuk mendukung program Ayo Melek Gizi Connect.