Sungkem ke Sampang, jangan lupa menikmati bebek songkem !

Oleh Ma'ruf Eko Putranto 22 May 2013

Sebagai daerah pesisir, Sampang mempunyai kekayaan biota laut. Sayangnya, tidak semua hasil laut yang ada mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan-ikan kecil ataupun hewan-hewan laut kecil lain kurang laku untuk dijual. Melihat kenyataan tersebut, akhirnya para masyarakat pesisir pun mencoba untuk memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai pakan unggas mereka. Salah satu yang banyak dipelihara adalah bebek. Bebek yang terdapat di daerah tersebut ada dalam jumlah yang cukup, sehingga banyak masyarakat Sampang yang mengolahnya menjadi masakan, yang salah satunya disebut dengan bebek songkem.

Nama makanan bebek songkem untuk sebagian masyarakat mungkin masih terdengar asing. Namun jika kita ke kabupaten Sampang tentu masyarakat sudah familiar dengan nama makanan yang satu ini. Masakan ini telah dikenal dan sering dibuat beberapa puluh tahun yang lalu di daerah tersebut. Sejarah singkatnya masakan ini adalah bahwa konon masyarakat kota Sampang memang menjunjung dan menghormati Kyai, mereka hampir selalu membawa buah tangan apabila hendak ke rumah sang Kyai untuk songkeman (sungkem : tanda bakti dan hormat). Masakan yang mereka bawa adalah kebanyakan berasal dari daging bebek, dan dengan cara memasak yang khas dengan tujuan untuk dibawa songkeman kepada Kyai, maka dinamailah makanan ini menjadi bebek songkem.  Asal nama yang sederhana, tetapi tetap unik dan membuat penasaran. Peralatan dan bumbu yang digunakan cukup sederhana, namun rasanya jangan diragukan, bahkan di restoran pun belum tentu kita dapat menemukan masakan khas ini.

Proses pembuatan bebek songkem ini cukup sederhana, dengan bumbu yang mudah kita temukan sehari-hari. Pertama, satu ekor bebek yang sudah dicuci bersih diberi bumbu uleg yang terbuat dari cabai merah, garam, bawang merah dan bawang putih. Lalu bumbu tersebut dioleskan pada seluruh daging bebek keluar dan ke dalam, kemudian bebek dibungkus dengan daun pisang dan diikat agar aromanya menyatu saat dilakukan pengukusan. Kemudian dimasukkan ke dalam blak (panci pengukus) yang didalamnya telah diberi potongan pelepah daun pisang dan dikukus selama 2-6 jam, agar daging dan bumbunya meresap seluruhnya dan daging bebek menjadi empuk.

Bebek Songkem ini di Madura hanya ada di Sampang jadi ketika ada sedang berekreasi di daerah ini sempatkanlah sebentar untuk menyicipi masakan ini, karena di daerah lain anda akan sangat sulit menemuinya, bahkan mungkin tidak ada di daerah lain. Anda bisa bertanya kepada masyarakat sekitar tempat yang menjual bebek songkem. Harga yang ditawarkan cukup bersaing, sekitar 50 ribu untuk satu ekor bebek. Untuk jumlah dan rasa yang sangat memanjakan lidah anda pasti tidak akan menyesal mengeluarkan kocek anda untuk masakan ini, karena kebanyakan pecinta kuliner akan kecanduan dengan masakan ini.

Tekstur dan rasa yang unik dari daging bebek tentunya memberikan cita rasa tersendiri bagi para penikmatnya. Di beberapa daerah di pulau Madura, daging bebek dianggap istimewa, salah satunya karena hal tersebut, sehingga tidak heran jika ada acara-acara resmi sering menyajikan masakan yang terbuat dari daging bebek, termasuk juga bebek songkem ini. Cara memasak yang cukup sederhana pun menjadi salah satu pertimbangannya disamping rasanya yang tak tertandingi dibandingkan yang lain. Jadi, kapan-kapan sempatkanlah waktu untuk merilekskan pikiran anda dan puaskanlah hati anda, dengan melihat keindahan kabupaten Sampang dan memanjakan perut anda untuk menyicipi bebek songkem.

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jelajah Gizi 2 Nutrisi Untuk Bangsa