Terhebat dan Tersayang, Mama.

Oleh erlin eliana 23 Sep 2013

Ketika kecil, saya hanya menerima apa yang orang tua saya sampaikan saat mereka mendidikku, saat saya beranjak dewasa, saya mulai belajar mengerti semua yang orang tua ku berikan. Mama ,begitu panggilan saya kepada ibu saya, mempunyai dua anak yaitu seorang putra dan seorang putri.

Ketika saya mulai melihat pertumbuhan saya dan adik saya begitu baik, itu karena mama mengerti nutrisi yang diberikan sebagai proses penerimaan sari-sari makanan yang dibuthkan untuk tubuh. Ia memberikan pengertian yang benar mengenai apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini. Contohnya adalah ketika kita menginkan makanan cepat saji dan tidak menyukai sayuran setiap harinya. Saat itu juga mama akan memberikan pengertian yang tepat bagaimana tubuh kita membutuhkan nutrisi . Selain makanan yang kita sukai, kita juga harus memakan makanan yang bisa membuat tubuh kita tumbuh dengan baik. Mama mengajarkan bagaimana saya dan adik saya kepada pola makanan yang sehat dan tetap disukai oleh saya.

 Saat mama mendidik saya, ia seperti bernafas dalam ketulusan . Karena tidak selalu saya dengar mama meminta untuk dibalas jasanya. Memang saya juga pernah merasa takut saat ia pernah memarahi saya. Namun, mama marah bukan tanpa alasan . Ini adalah saatnya saya belajar untuk mematuhi mama dan memperbaiki sikap. Mama berperan penuh dalam aktifitas-aktifitas di dalam rumah. Dahulu, saya sering mengomel ketika mama meminta bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, seiring waktu berjalan, saya merasa memiliki tanggung jawab sebagai anak dalam meringankan beban orang tua. Saya juga berfikir dan merasa takut jika saya dimanja dan dibiarkan hanya berdiam diri dirumah. Hal tersebut dapat menyebabkan saya tidak belajar apapun dalam kehidupan ini.  Terlebih lagi saya adalah anak sulung, jadi saya ingin belajar memberikan contoh yang baik kepada adik saya bagaimana membantu orang tua.

Saat ini, saya sedang menjalani kuliah di salah satu universitas swasta. Ayah saya adalah seorang wirausaha. Saya harus benar-benar mengerti kalau biaya pendidikan saya diperoleh dari hasil berdagang ayah. Selain saya harus mandiri mengurus kegiatan kuliah akademik dan non-akadermik, saya juga harus mampu membantu ayah dalam berdagang. Ini salah satu hal yang melatih mental saya. Setiap orang tua memimpikan anaknya dapat mempunyai sikap kepemimpinan. Mampu bersahaja dalam semua sikapnya. Menurut saya, karakter seorang pemimpin adalah karakter yang bisa membangun kemandirian,kejujuran ,kesabaran dalam sebuah  keluarga.

Bagi saya, supaya saya dan semua anak-anak dapat mencapai cita-citanya dengan sukses, seseorang harus dapat berkomunikasi baik dengan orang tuanya. Sederhana saja,kita bisa menganggap orangtua kita sebagai sahabat dalam curahan hati , mungkin tentang sekolah, kuliah, pekerjaan atau pacar . Tanpa didikan orang tua, anak-anak tidak akan menjadi manusia yg berguna.

“Doing good in every step in your life to make it luckier in your everyday life” ;-)