Tips Cegah dan Atasi 'Maskne' Selama Pandemi Covid-19

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 04 Jan 2021

Mengenakan masker merupakan salah satu cara penting untuk mengurangi penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Di tengah pandemi yang masih berlangsung, bukti telah menunjukkan bahwa memakai masker memang efektif mencegah penularan virus.

Memakai masker dalam frekuensi kerap tak jarang menimbulkan gangguan pada kulit wajah. Salah satu yang kerap kita dengar adalah istilah ‘maskne’ yang bermakna ‘masker + jerawat’ berasal dari kata ‘mask + acne’.

Menurut laman Healthline,memakai masker dalam waktu lama bisa memicu munculnya jerawat.Dalam kebanyakan kasus, maskne terjadi akibatpori-pori yang tersumbat. Kulit kita mengandung minyak, bakteri, dan sel kulit mati. Nah, saat memakai memakai masker, zat ini bisa menumpuk lebih banyak dan menyumbat pori.Masker juga memerangkap kelembapan karena pernapasan dan keringat sehingga dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.

Maskne juga dapat dipicu oleh trauma fisik pada permukaan kulit seperti gesekan, gosokan, serta tekanan pada kulit wajah. Trauma fisik di permukaan kulit wajah akibat pemakaian masker memicu peradangan pada kelenjar penyebab jerawat, sehingga membentuk jerawat yang meradang.Pemakaian masker membuat panas dan menciptakan lingkungan lembab di sekitar kulit dari pernapasan, bicara maupun keringat. Dengan kata lain, gesekan, gosokan, tekanan, dan panas ditambah kondisi yang lembab menyebabkan jerawat di area kulit wajah yang tertutup masker, bahkan di area sekitarnya.

Jenis masker juga berpengaruh terhadap munculnya jerawat. Masker kesehatan dengan tekstur kasar dan tidak mudah menyerap keringat bisa mengakibatkan jerawat meradang. Bagi yang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap bahan masker, tak jarang pemakaian masker akan memicu masalah kulit. Mengapa demikian? Beberapa masker telah diolah terlebih dahulu dengan bahan kimia atau terasa kasar di kulit. Demikian pula, mengenakan masker yang telah dicuci dengan deterjen beraroma (misalnya masker kain) dapat menyebabkan iritasi.

Menurut dermatologis di Johns Hopkins Medicine, kulit di sekitar hidung, mulut, dan dagu - tempat yang ditutupi oleh masker - sangat sensitif. Masalah kulit wajah yang lebih sering terlihat akibat pemakaian masker adalah dermatitis perioral, kondisi yang mirip dengan rosacea.Orang dengan dermatitis perioral sering mengalami ruam merah bergelombang di sekitar mulut dan dagu. Area di sekitar mata juga bisa terpengaruh. Wanita berusia antara 20 dan 60 tahun kemungkinan besar memiliki kondisi tersebut, dan penyebabnya tidak diketahui. Dalam beberapa kasus, obat steroid mungkin menjadi penyebabnya.

Perawatan Maskne

Karena pemakaian masker masih menjadi langkah pencegahan yang penting di masa pandemi Covid-19, munculnya maskne akibat pemakaian masker mungkin tak terhindarkan.Ada beberapa cara untuk mengatasi gejala maskne, antara lain:

1.Cuci muka secara teratur

Selama pandemi, terus ikuti rutinitas perawatan kulit rutin untuk menjaga kesehatan kulit, termasilmencuci wajahsekali di pagi hari,sekali di malam hari sebelum tidur,setelah berkeringat atau memakai masker.Saat mencuci muka, gunakan air hangat. Tepuk-tepuk kulit hingga kering dengan handuk bersih. Hindari menggosok kulit karena dapat menyebabkan iritasi.

2. Gunakan pembersih yang lembut

Pembersih lembut dapat membantu menghilangkan minyak berlebih, keringat, dan bakteri. Hindari pembersih yang mengandung alkohol atau parfum. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi dan mempersulit penyembuhan gejala maskne.

3. Gunakan pelembab nonkomedogenik

Setelah mencuci muka, oleskan pelembab untuk menjaga kulit tetap terhidrasi. Gunakan produk nonkomedogenik, yang kemungkinan besar tidak akan menyumbat pori wajah.

4. Oleskan krim kortison dan pelembab dengan ceramide

Jika sebagian besar masker yang dikenakan menyebabkan iritasi dan kulit mentah, cobalah oleskan krim kortison ringan ke area tersebut bersama dengan pelembab yang mengandung ceramide. Ini dapat membantu melindungi kulit, meredakan gatal dan iritasi.

5. Hindari riasan wajah

Hindari memakai riasan wajah saat merawat maskne. Produk kecantikan seperti alas bedak, concealer, dan perona pipi dapat menyumbat pori dan membuat penyembuhan maskne menjadi lebih lama.

Pencegahan Maskne

Karena kemungkinan besar kita masih harus terus mengenakan masker wajah di depan umum selama pandemi, berikut ini sejumlah cara menvegah munculnya jerawat akibat pemakaian masker:

Cuci masker kain setelah digunakan

Jangan pernah menggunakan kembali masker kain tanpa dicuci terlebih dahulu. Gunakan deterjen anti-alergi tanpa pewangi, kemudian biarkan sampai benar-benar kering.

Oleskan krim antibiotik

Tidak jarang bakteri menumpuk di bawah masker, yang dapat menyebabkan jerawat. Untuk mencegah hal ini, dokter kulit sering menyarankan untuk mengoleskan krim atau gel antibiotik topikal (yang dioleskan ke kulit) sebelum memakai masker wajah.

Buang masker sekali pakai setelah digunakan

Setelah memakai masker sekali pakai, buang. Jangan karena merasa ‘sayang baru dipakai sebentar’ kemudian memakai masker sekali pakai beberapa kali, hal ini bisa memicu jerawat.

Lepaskan masker setiap 4 jam

American Academy of Dermatology Association merekomendasikan untuk melepas masker selama 15 menit setiap 4 jam. Ini akan membantu membuat kulit ‘bernapas’. Lepaskan masker jika tidak berada di tempat umum.Penting juga untuk mencuci tangan sebelum melepas masker.

Oleskan pelembab sebelum memakai masker

Jika kulitcenderung kering, masker bisa menyebabkan iritasi. Mengoleskan pelembab nonkomedogenik dapat membantu melembabkan kulit. Manfaat lain: Pelembap juga bisa menjadi pelindung antara kulit dan masker.

Pilih masker yang tepat

Untuk menghindari masalah kulit, pilihlah masker yangpas, tapi tidak terlalu ketat,memiliki dua atau lebih lapisan kain,terbuat dari bahan alami yang lembut (seperti katun).Hindari masker yang terbuat dari kain sintetis, seperti nilon atau rayon. Bahan-bahan tersebut bisa mengiritasi kulit.

Cuci muka setelah memakai masker

Setelah kembali ke rumah, basuh wajah dengan pembersih yang lembut. Kemudian oleskan pelembab untuk melindungi kulit. Meski terkesan sepele, mencuci wajah sangat penting terutama setelah berkeringat saat memakai masker.

Sahabat NUB perlu ingat, jika masalah maskne ini tidak sembuh meski sudah dirawat di rumah, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal yang sama berlaku untuk ruam yang menyebar atau memburuk, atau tanda-tanda infeksi. Bantuan profesional mungkin bisa diperoleh tanpa harus datang ke klinik, karena beberapa kondisi kulit dapat didiagnosis dan ditangani menggunakan telemedicine. Dokter kulit/umum dapat membantu mendiagnosis kondisi kulit dengan melihat gambar luka (lesi) yang dikirim melalui video selama sesi konsultasi.

Referensi

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/coronavirus-tips-to-avoid-maskne-skin-irritation

https://www.healthline.com/health/maskne#prevention-tips