Tips Pemberian Makan Si Kecil dengan Penyakit Jantung Bawaan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Oct 2019

Bunda, Si Kecil yang menderita Penyakit Jantung Bawaan (PJB) harus diberi asupan kalori yang lebih banyak agar pertumbuhannya tetap optimal. Maka itu, penting bagi Bunda untuk mengatur cara agar kebutuhan kalori bayi tetap terpenuhi setiap harinya.

Bayi dan anak dengan PJB diketahui memiliki risiko yang signifikan terjadinya ketidakseimbangan energi karena meningkatnya pengeluaran energi dan asupan nutrisi yang tidak memadai. Ketidakseimbangan energi mengakibatkan terjadinya malnutrisi, yang dapat memengaruhi pertumbuhan badan, kognitif, dan perkembangan motorik. Pada anak dengan PJB, hal ini akan meningkatkan risiko morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).

Prevalensi malnutrisi dan gagal tumbuh pada anak dengan penyakit jantung sangat tinggi. Sekitar 60% sampai 70% anak yang dirawat di rumah sakit dengan PJB mengalami gagal tumbuh sebagai akibat dari kurangnya pemasukan nutrisi dan atau gangguan penyerapan.1 Oleh karena itu, nutrisi yang adekuat merupakan hal yang sangat penting bagi bayi dan anak dengan penyakit jantung untuk mempertahankan berat badan dan tinggi badan.

Dukungan nutrisi yang optimal harus memberikan cukup energi dan protein tidak hanya untuk mencegah kerusakan atau katabolisme protein dan mempertahankan komposisi tubuh dan berat badan, tetapi juga untuk mengembalikan defisit dan terhadap pertumbuhan potensi genetik.

Kebutuhan nutrisi terutama energi dan protein pada anak dengan PJB lebih besar dari yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia dan berat badan, sementara toleransi volume cairan terbatas karena adanya disfungsi jantung.2

Kuncinya, Bunda harus lebih fleksibel dalam metode dan jadwal pemberian asupan nutrisiuntuk Si Kecil. Bayi dengan PJB umumnya dapat tumbuh lebih baik bila diberi asupan nutrisi sesuai dengan rekomendasi dari tenaga kesehatan.

Ketersediaan ASI

Bayi lebih mudah untuk mengisap, menelan, dan bernapas ketika meminum ASI. Dengan asupan ASI, bayi dengan PJB juga memiliki pertambahan berat yang lebih konsisten.

- Dalam waktu 12-24 jam setelah melahirkan, Bunda harus memompa ASI untuk menjaga ketersediaan susu

- Gunakan pompa ASI tiap 2-3 jam sekali pada minggu pertama

- Ketika cadangan ASI sudah stabil, frekuensi memompa dapat dikurangi menjadi 4-5 jam sekali

Nutrisi berperan penting dalam memberikan kecukupan energi yang berguna bagi pertumbuhan dan metabolisme tubuh pada anak dengan PJB. Mereka rentan malnutrisi dan gagal tumbuh sehingga dibutuhkan dukungan nutrisi optimal. Kebutuhan nutrisi terutama energi dan protein pada pasien PJB lebih besar dari yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia dan berat badan, sehingga harus dikonsultasikan ke tenaga kesehatan untuk pemenuhan kebutuhannya.

Intervensi nutrisi sejak dini bertujuan untuk mempertahankan status nutrisi yang adekuat sampai pembedahan. Strategi pemberian nutrisi pada anak dengan PJB tergantung pada usia, jenis kelainan jantung bawaan, status nutrisi, gangguan hemodinamik, dan operasi.

Referensi:

1 Rosenthal A. Nutritional considerations in the prognosis and treatment of children with congenital heart disease. Dalam: Suskin RM, Suskind L, penyunting. Textbook of pediatric nutrition. Edisi ke-2. New York: Raven Press; 1993. h.383-91

2 Hagau N, Culcitchi C. Nutritional support in children with congenital heart disease. Nutr Ther Metab. 2010; 28:172-84

https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/care-and-treatment-for-congenital-heart-defects/feeding-tips-for-your-baby-with-chd