Tips Perawatan Kanker di Masa Pandemi Covid-19

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 Feb 2021

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung satu tahun dan belum terlihat kapan akan berakhir, mempengaruhi kita dalam setiap aspek kehidupan,misalnya dalam mendapatkan perawatan medis, termasuk pasien kanker. Banyak pasien kanker yang memilih menunda dalam perawatan kanker di rumah sakit karena takut tertular Covid-19 yang bisa berakibat fatal.

Menurut American Cancer Society, beberapa pasien kanker mungkin berisiko lebih tinggi terkena infeksi serius karena sistem kekebalan mereka dilemahkan oleh kanker dan pengobatannya. Meskipun, mantan pasien kanker (yang pernah dirawat karena kanker bertahun-tahun lalu) cenderung memiliki fungsi kekebalan yang normal, tetapi kondisi setiap orang jelas tidak sama.

Oleh karena itu, semua pasien kanker dan penyintas (survivor, mantan pasien kanker), baik yang sedang dalam pengobatan atau tidak, berkonsultasi dengan terkait perawatan penyakitnya. Menghindari terkena virus yang menyebabkan Covid-19 sangat penting bagi pasien kanker, yang mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius jika terinfeksi virus yang sangat menular itu. Hal ini khususnya berlaku untuk pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau transplantasi sel induk (sumsum tulang), karena sistem kekebalan mereka dapat sangat dilemahkan oleh pengobatan.

Meski perawatan kanker di masa pandemi memang menjadi hal menantang, dan mungkin akan berubah sesuai dengan perkembangan, memang butuh upaya lebih untuk mempersiapkan pengobatan kanker saat wabah Covid-19 belum berlalu.

Para ahli di Mayo Clinic dan American Cancer Society berbagi saran terkait perawatan kanker - yang bertujuan agar pengobatan kanker lebih aman dan melindungi pasien dari infeksi virus yang menyebabkan Covid-19:

1.Penapisan untuk gejala Covid-19

Klinik/rumah sakit mungkin menghubungi pasien beberapa hari sebelum janji temu terjadwal untuk menanyakan gejala apa pun. Jika merasa memiliki gejala Covid-19, seperti sesak napas atau demam, janji temu langsung mungkin ditunda sampai menjalani tes untuk memastikan diagnosis penyakit. Doktermungkin akan menganjurkan pasien untuk menjalani pengujian infeksi sebelum perawatan tertentu, seperti operasi atau kemoterapi, bahkan jika tidak memiliki gejala.

2. Tindakan pencegahan

Jika harus melakukan janji temu secara langsung, kenakan masker. Saat di klinik mungkin suhu tubuh akan dicek dan sejumlah langkah pencegahan lain dilakukan, misalnya menjaga jarak (buatlah terlebih dulu janji temu di telepon untuk menghindari antrian/kerumuman), dan cuci tangan/gunakan hand sanitizer.

3. Buat janji virtual

Jika memungkinkan, buatlah janji temu virtual daripada kunjungan langsung. Konsultasi dengan dokter bisa dilakukan melalui telepon atau aplikasi berbasis video di telepon atau komputer. Rencanakan janji temu ini jauh-jauh hari dengan mengikuti petunjuk untuk mengunduh aplikasi yang dibutuhkan. Temukan tempat yang tenang selama janji virtual sehingga konsultasi dapat berlangsung lancar.

4. Revisi rencana pengobatan

Dokter akan mempertimbangkan risiko kanker terhadap risiko yang terkait dengan virus yang menyebabkan Covid-19. Perubahan pada perawatan mungkin diperlukan untuk membatasi jumlah janji temu langsung atau prosedur invasif yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko Covid-19, misalnya kemoterapi, terapi hormon, atau perawatan lain mungkin menjadi perawatan awal jika operasi perlu ditunda karena pandemi.

Beberapa jenis kanker dimungkinkan untuk mengubah jadwal kemoterapi atau terapi radiasi sehingga membutuhkan sesi pengobatan yang lebih sedikit. Beberapa obat kemoterapi bisa diminum dalam bentuk pil sehingga tidak perlu infus. Untuk kanker tertentu yang tumbuh lambat, pengobatan dapat dengan aman ditunda selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Diskusikan pilihan ini dengan dokter.

5. Siapkan bantuan

Minta bantuan teman dan keluarga atau atur layanan, seperti pengiriman bahan makanan dan penebusan obat di apotek, sehingga pasien kanker dapat tinggal di rumah selama mungkin selama pengobatan.

6. Siapkan kontak darurat

Siapkan kontak dan pelajari kapan dan bagaimana menghubungi penyedia layanan kesehatan ketika hal darurat terjadi. Tanyakan kepada dokter gejala mana yang menandakan keadaan darurat sehingga tahu kapan perlu mencari bantuan.

7. Perilaku hidup sehat

Buatlah pilihan yang sehat agar tubuh cukup kuat untuk pengobatan kanker. Tidur yang cukup membantu tubuh terbangun dalam kondisi bugar. Konsumsi makanan bergizi, penuhi asupan buah dan sayuran. Usahakan untuk berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu. Temukan cara sehat untuk mengurangi stres. Memulai pengobatan kanker dengan perasaan ‘sehat’ dapat mempermudah mengatasi efek samping pengobatan.

Referensi

https://www.cancer.org/latest-news/common-questions-about-the-new-coronavirus-outbreak.html

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/covid-19-and-cancer-treatment/art-20489810