Waspadai Penyakit yang Mengintai Selama Lebaran

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Jun 2019

Sahabat NUB,

Lebaran identik dengan hidangan lezat menggugah selera. Namun hati-hati, hidangan lezat itu bisa menjadi bencana jika tak dikonsumsi dengan bijak. Ada sejumlah penyakit yang berpotensi timbul selama atau setelah Lebaran. Kami paparkan beberapa di antaranya dalam uraian berikut:

Penyakit saluran cerna

Makanan yang tersedia melimpah kadang membuat sebagian kita kalap. Setelah selama sebulan berpuasa, lambung kita mungkin tidak siap jika langsung dibombardir dengan makanan yang mengandung santan dan harus memproses daging. Sejumlah orang mungkin mengeluhkan diare. Solusinya: Bijak dalam mengonsumsi makanan karena perut butuh adaptasi.

Radang tenggorok

Sajian makanan yang digoreng atau banyak mengandung minyak biasanya banyak tersaji selama Lebaran. Goreng-gorengan ini bisa memicu radang tenggorok, yang ditandai dengan sakit saat menelan. Solusinya: Banyak minum air putih dan kurangi konsumsi makanan yang mengandung minyak.

Kekambuhan penyakit kronis

Bagi mereka yang memiliki penyait kronis sebaiknya hati-hati. Penyakit ini cenderung kambuh selama atau setelah Lebaran. Hal yang paling sering dilakukan saat silaturahmi dan berkunjung adalah mencicipi hidangan, mulai dari asin, manis, gurih, bersoda, pedas, dan bahkan asam. Tidaklah heran jika penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, kolesterol akan lazim kambuh usai menyantap hidangan bersantan dan padat kolesterol (sambal goreng hati biasanya mengandung hati sapi atau telur puyuh bukan?).

Meski perayaan Lebaran hanya sekali dalam setahun, tapi bukan berarti makan tak terkontrol. Makanlah secara bijak, perbanyak konsumsi sayur dan buah, cukupi kebutuhan cairan, dan usahakan tetap berolahraga secara rutin minimal 30 menit per hari, meskipun itu hanya jalan kaki atau jogging.

Penyakit pernapasan

Salah satu penyakit yang kerap kambuh selama Lebaran adalah penyakit pernapasan. Kelelahan dan kemacetan panjang bisa berkontribusi pada kekambuhan penyakit. Bagi yang memiliki gangguan asma atau penyakit paru obstruktif (PPOK) sebaiknya menggunakan masker atau respirator untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru. Perhatikan cara penggunaan masker atau respirator yang benar dan tepat. Penggunaan masker atau respirator yang tidak benar mengurangi efektivitas proteksi menyaring partikel

Solus: Jangan lupa siapkan obat-obatan untuk pertolongan awal. Pastikan obat yang diresepkan dokter cukup tersedia selama perjalanan mudik maupun arus balik. Pada saat macet, tetaplah berada di dalam kendaraan asalkan tidak ada kebocoran gas ke dalam mobil. Tutup jendela dan pintu mobil untuk mengurangi masuknya asap polusi dan partikel ke dalam kendaraan. Nyalakan AC dengan mode recirculate, hindari mode outdoor circulate yang mengambil udara dari luar.

Referensi

http://www.depkes.go.id/article/view/16071100002/waspadai-penyakit-pernapasan-pada-arus-balik-lebaran.html

https://doktersehat.com/waspada-penyakit-yang-mengintai-pasca-lebaran/

https://www.klikdokter.com/rubrik/read/3553217/5-penyakit-yang-mengintai-saat-lebaran-usai

https://www.dokter.id/berita/waspadai-penyakit-yang-muncul-setelah-lebaran