Yuk Kenali Lebih Dekat Pangan Fungsional dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 17 Sep 2021

Dalam beberapa tahun belakangan ini kita kerap dengar istilah pangan fungsional. Dilihat dari definisinya, pangan fungsional adalah pangan yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan di luar gizi dasar yang dimiliki pangan tersebut.

Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) mengatur klaim yang dapat dibuat oleh produsen tentang kandungan nutrisi makanan fungsional dan efeknya terhadap penyakit, kesehatan atau fungsi tubuh.

Masyarakat dewasa ini mulai menyadari bahwa makan bukanlah asal kenyang, melainkan mulai menilai makanan dari aspek nutrisi, dan fisiologisnya untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Karena alasan inilah membuat pangan fungsional menjadi populer dan menjadi pilihan untuk mempertahankan status kesehatan.

Contoh makanan fungsional yang tidak asing lagi adalah oatmeal karena mengandung serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun ada juga beberapa makanan yang dimodifikasi agar memiliki manfaat kesehatan. Contohnya adalah jus jeruk yang telah diperkaya dengan kalsium untuk kesehatan tulang.

Namun laman WebMD mengingatkan, meskipun makanan fungsional dapat membantu meningkatkan kesehatan, makanan tersebut tidak dapat menggantikan kebiasaan makan yang buruk.

Dikutip dari website Kanal Pengetahuan dan Informasi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pangan fungsional pertama kali digunakan tahun 1980 di Jepang dengan istilah Foods for Specified of Health Use (FOSHU).

Di Indonesia, telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor: HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional. Pada peraturan tersebut disebutkan tentang definisi pangan fungsional, yaitu pangan olahan yang mengandung satu, atau lebih komponen fungsional (bioactive compounds), yang berdasarkan kajian ilmiah, yaitu pembuktian uji klinis, benar-benar mempunyai fungsi fisiologis yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Kandungan dari pangan fungsional adalah berupa senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki fungsi fisiologis spesifik bagi kesehatan, meliputi kandungan umum seperti vitamin, mineral, dan serat pangan, serta bahan lan seperti fitosterol, kolin, dan isoflavon.

Menurut laman Mayo Clinic, FDA telah mengatur makanan fungsional dan klaim label yang muncul pada makanan dan minuman. Makanan fungsional mencakup berbagai makanan. Makanan utuh yang diproses secara minimal bersama dengan makanan yang diperkaya atau difortifikasi bisa menjadi makanan fungsional.

Umumnya, makanan tersebut berpotensi memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin dan dalam kadar tertentu.

Sebagai konsumen sebaiknya kita bersikap cerdas dan bijak dalam memilih makanan fungsional. Ada beberapa makanan yang bisa dikelompokkan ke dalam makanan fungsional. Berikut daftarnya dirangkum dari laman Mayo Clinic, WebMD dan laman Eat Right yang dikelola oleh Academy of Nutrition of Dietetics:

1. Ikan

Ikan berlemak, seperti salmon, sarden, trout, dan herring, adalah beberapa pilihan terbaik. Ikan jenis ini lebih rendah merkuri (logam berat) dan memiliki jumlah asam lemak omega-3 yang lebih tinggi, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan janin ketika dikonsumsi oleh wanita selama kehamilan atau saat menyusui.

2. Kacang-kacangan

Selain menjadi camilan sehat, kacang-kacangan juga membantu meningkatkan rasa kenyang sekaligus mempromosikan kesehatan jantung. Kacang almond dan mete merupakan sumber magnesium yang baik, berperan dalam mengatur tekanan darah.

3. Gandum utuh

Oatmeal (gandum utuh) menerima banyak pengakuan sebagai makanan sehat berkat kandungan serat makanan. Serat dapat membantu menurunkan kolesterol dan membantu mengontrol gula darah. Biji-bijian utuh lainnya, seperti soba, juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan.

4. Kacang polong

Kacang menyediakan serat makanan, serta protein, kalium dan folat. Bila ingin menikmati kacang kalengan, bacalah labelnya dan pilih produk yang tidak ditambahkan garam. Bila ternyata kacang yang diawetkan ini mengandung garam, coba cara ini: Bilas dengan air kemudian tiriskan sebelum dikonsumsi. Tindakan ini akan mengurangi kandungan garam secara signifikan.

5. Buah golongan berry

Buah golongan berry, seperti cranberry, blueberry, raspberry atau blackberry, merupakan jenis pangan makanan fungsional yang luar biasa. Tidak hanya rendah kalori, pigmen antosianin yang dikandung - yang memberi warna pada buah - dapat memberikan manfaat kesehatan. Bila ternyata buah segar sulit diperoleh, cobalah buah berry beku tanpa tambahan gula.

Academy of Nutrition and Dietetics menekankan bahwa gaya makan yang sehat, dengan melibatkan berbagai makanan, disiapkan dengan cara yang sehat, dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.

Referensi

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/functional-foods/faq-20057816

https://www.eatright.org/food/nutrition/healthy-eating/functional-foods

https://www.webmd.com/diet/features/nutrients-in-functional-foods#1

https://kanalpengetahuan.tp.ugm.ac.id/menara-ilmu/2017/671-apa-itu-pangan-fungsional.html