Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Tips Mengenalkan Toilet Training untuk Si Kecil

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021

Bunda memiliki anak balita? Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah: Kapan saat yang tepat mengenalkan toilet training kepadanya? Ada yang mengatakan, anak laki-laki mungkin agak terlambat dalam toilet training dibandingkan anak perempuan. Dikutip dari laman Healthy Children, dua studi populasi besar menunjukkan bahwa anak laki-laki tertunda sekitar 6 bulan dibandingkan dengan anak perempuan dalam pelatihan toilet. Namun studi populasi tidak selalu mewakili individu. Faktor lain, seperti keinginan untuk menguasai diri atau keinginan untuk menyenangkan orang tua, dapat mengatasi masalah fisik tersebut.

Para ahli di laman Healthy Children memandang bahwa perbedaan waktu antara jenis kelamin kurang penting dibandingkan faktor individu yang lebih berpengaruh pada kesiapan anak untuk toilet training.

Toilet training merupakan tonggak perkembangan penting bagi anak, dan juga bisa menjadi salah satu tantangan terbesar bagi orang tua. Tidak semua anak siap pada usia yang sama, dan mereka sering merespons secara berbeda terhadap berbagai metode pelatihan.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, keberhasilan toilet training bergantung pada tonggak fisik, perkembangan dan perilaku anak, bukan usia. Banyak anak menunjukkan tanda-tanda siap untuk toilet training antara usia 18 dan 24 bulan. Namun, yang lain mungkin belum siap sampai mereka berusia 3 tahun. Tidak perlu terburu-buru mengajarkan pelatihan toilet, karena memulai terlalu dini mungkin butuh waktu lebih lama untuk melatih Si Kecil.

Untuk mengecek apakah Si Kecil siap melakukan toilet training, berikut hal yang perlu dipertimbangkan: Bisakah Si Kecil berjalan ke dan duduk di toilet? Mampukah ia menurunkan celananya dan menariknya ke atas lagi? Bisakah Si Kecil tetap kering (tidak mengompol) hingga dua jam? Mampukah anak memahami dan mengikuti petunjuk dasar? Dapatkah Si Kecil berkomunikasi ketika harus ke toilet? Apakah anak tampak tertarik menggunakan toilet atau mengenakan pakaian dalam yang agak besar?

Jika sebagian besar jawabnya adalah ‘ya’ mungkin ini bisa jadi pertanda Si Kecil siap toilet training. Namun bila sebagian besar jawabnya ‘tidak’ lebih baik tunggu, terutama jika anak akan menghadapi perubahan besar, seperti pindah atau kedatangan saudara baru.

Selain kesiapan anak, tak kalah penting adalah kesiapan orang tua dalam pelatihan toilet. Biarkan motivasi anak yang menjadi pemimpin prosesnya. Cobalah untuk tidak menyamakan keberhasilan atau kesulitan latihan pispot/toilet dengan kecerdasan anak.

Rencanakan pelatihan toilet ketika Bunda atau pengasuh dapat mencurahkan waktu dan energi untuk konsisten setiap hari selama beberapa bulan.

Tips Memulai Toilet Training

1. Siapkan kata-kata bijak

Pilih dan putuskan kata mana yang akan digunakan untuk cairan (air seni) tubuh. Hindari kata-kata negatif, seperti kotor atau bau.

2. Siapkan peralatannya

Tempatkan kursi toilet di kamar mandi atau untuk awalnya, di mana pun Si Kecil menghabiskan sebagian besar waktunya. Dorong ia untuk duduk di kursi toilet dengan tetap mengenakan pakaian untuk memulai. Pastikan kaki anak dalam posisi menapak di lantai atau bangku. Gunakan istilah sederhana dan positif untuk berbicara tentang toilet. Mintalah anak menyiram toilet segera setelah digunakan.

3. Jadwalkan istirahat toilet

Mintalah anak duduk di kursi toilet atau toilet tanpa popok selama beberapa menit dengan interval dua jam. Lakukan di pagi hari dan tepat setelah tidur siang. Untuk anak laki-laki, biarkan ia menguasai buang air kecil dengan duduk, dan kemudian beralih ke berdiri setelah latihan buang air besar selesai. Tetap bersama Si Kecil dan membaca buku bersama atau bermain dengan mainan saat dia duduk di toiletnya. Biarkan anak bangun jika dia mau. Bahkan jika anak hanya duduk di sana dan tidak buang air kecil, berikan pujian karena telah mencoba, dan ingatkan ia dapat mencoba lagi nanti. Bawalah kursi toilet saat bepergian bersama anak.

4. Tanggapi dengan cepat

Bila Bunda melihat tanda-tanda bahwa Si Kecil mungkin perlu menggunakan toilet — seperti menggeliat, jongkok, atau memegang area genital — tanggapi dengan cepat. Bantu anak menjadi terbiasa dengan sinyal-sinyal ini, hentikan apa yang dia lakukan, dan segera pergi ke toilet. Pujilah anak karena telah memberi tahu kapan ia harus ke ke toilet.

5. Jelaskan tentang konsep kebersihan genital

Ajari anak perempuan untuk merentangkan kaki dan menyeka dengan hati-hati dari depan ke belakang untuk mencegah membawa kuman dari rektum ke vagina atau kandung kemih. Pastikan anak mencuci tangannya sesudahnya.

6. Singkirkan popok

Setelah beberapa minggu melakukan toilet training dan popok anak tetap kering di siang hari, Si Kecil mungkin siap untuk menukar popok dengan celana atau pakaian dalam. Biarkan anak kembali ke popok jika dia tidak bisa tetap kering. Pertimbangkan untuk menggunakan stiker atau bagan bintang untuk penguatan positif.

Jika anak Anda menolak menggunakan kursi toilet atau toilet atau tidak dapat menguasainya dalam beberapa minggu, istirahatlah. Kemungkinan dia belum siap. Mendorong anak ketika dia belum siap dapat menyebabkan perebutan kekuasaan yang membuat frustrasi. Coba lagi dalam beberapa bulan.

Bila terjadi ‘kecelakaan’ dalam toilet training, usahakan tetap tenang, jangan memarahi, mendisiplinkan atau mempermalukan anak. “Kamu lupa kali ini. Lain kali harus ke kamar mandi lebih cepat ya, Sayang,” kalimat ini bisa membuatnya lebih percaya untuk mencoba lain kali.

Bila Si Kecil tampaknya siap untuk latihan pispot tetapi mengalami kesulitan, bicarakan dengan dokter anak, yang dapat memberikan panduan dan memeriksa untuk melihat apakah ada masalah mendasar di baliknya.

Referensi

Healthy Children. Is it true that boys are usually toilet-trained later than girls?https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/is-it-true-boys-usually-toilet-trained-later-than-girls.aspx. Diakses 19 Oktober 202

Healthy Children. The Right Age to Toilet Train.https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/toilet-training/Pages/The-Right-Age-to-Toilet-Train.aspx. Diakses 19 Oktober 202

Mayo Clinic. Potty training: How to get the job done.https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/potty-training/art-20045230. Diakses 19 Oktober 202