Jakarta, 20 Januari 2016 – Kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi sejak usia dini perlu terus menerus dilakukan dan didukung oleh segenap komponen bangsa. Dalam upaya untuk turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia bekerjasama dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), perusahaan produsen nutrisi ibu-anak, meluncurkan rangkaian kegiatan dalam rangka turut memeriahkan Hari Gizi Nasional 2016. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan mensosialisasikan pesan-pesan gizi kepada masyarakat luas.
Kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional oleh PERGIZI PANGAN Indonesia dan Sarihusada akan diisi dengan kegiatan edukasi gizi dalam acara karnaval gizi di Jakarta dilanjutkan dengan rangkaian seminar ilmiah populer di tiga kota, berbagai kompetisi gizi digital berhadiah yang terbuka untuk publik, dan peluncuran buku gizi.
Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN, mengatakan, “Laporan Riskesdas 2013 mengungkapkan bahwa hanya sekitar separuh anak Indonesia yang berstatus gizi normal. Sisanya mengalami kurus, pendek, gemuk dan anemia, baik pada usia balita maupun usia sekolah. Kekurangan dan kelebihan gizi akan mempengaruhi kualitas dan daya saing sumber daya manusia masa depan bangsa. Oleh karena itu, upaya memberikan edukasi mengenai gizi seimbang sejak usia dini perlu terus dilakukan, salah satunya melalui berbagai kegiatan yang kami selenggarakan dalam memperingati Hari Gizi Nasional 2016.”
Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi anak balita Indonesia yang mengalami gizi kurang, pendek, dan gemuk berturut-turut adalah 19.6%, 37.2%, dan 11.9%. Sedangkan pada anak usia sekolah (5-12 tahun) prevalensi anak yang mengalami kurus, pendek dan gemuk berturut-turut adalah 11.2%, 30.7%, dan 18.8%. Hasil Riskesdas 2013 juga menunjukkan 26.1% penduduk Indonesia tergolong aktivitas fisik kurang aktif. Selain itu, terdapat pula masalah kekurangan vitamin dan mineral. Sekitar 37% ibu hamil, 28.1% anak balita dan 26.4% anak usia sekolah mengalami anemia.
Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada, menjelaskan, “Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 terdiri dari berbagai aktivitas, yang ditujukan untuk melibatkan sebanyak mungkin unsur masyarakat, karena masyarakat memiliki peran penting bagi peningkatan kesadaran akan gizi seimbang. Sesuai dengan jenis aktivitas yang mencakup aktivitas fisik dan edukasi mengenai gizi seimbang, rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 juga diselenggarakan untuk mendukung sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang yang ditetapkan Pemerintah untuk mencegah terjadinya masalah gizi ganda.”
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 oleh PERGIZI PANGAN Indonesia dan Sarihusada, terdiri dari kegiatan edukasi gizi dalam acara Karnaval Gizi di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2016, yang mencakup antara lain aktivitas fun walk oleh ibu, anak dan masyarakat, edukasi gizi melalui konsultasi gizi dan permainan gizi, workshop memasak makanan sehat, serta aneka hiburan.
Kegiatan lainnya adalah Seminar Ilmiah Populer di tiga kota (Pekanbaru, Bogor dan Surabaya) yang bekerja sama dengan PERGIZI PANGAN dan perguruan tinggi gizi setempat. Seminar mengambil tema “Mewujudkan Gizi Seimbang menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dan ditujukan antara lain bagi akademisi, ahli gizi, ahli pangan, pengelola dan pelaksana program gizi dan pangan, tokoh wanita, pemuda dan masyarakat.
Kompetisi digital juga diadakan sebagai salah satu rangkaian acara peringatan Hari Gizi Nasional yang terdiri dari lomba video singkat, lomba pesan gizi di twitter, dan lomba foto kegiatan Hari Gizi Nasional di Facebook yang terbuka bagi umum. Selain itu juga akan diluncurkan Buku AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia) yang akan diberikan 3 buku secara gratis kepada masing-masing anggota AIPGI. Keterangan lebih lanjut mengenai seluruh rangkaian kegiatan Hari Gizi Nasional 2016 oleh Sarihusada dan PERGIZI PANGAN Indonesia dapat diperoleh di www.pergizi.org.