Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Kenapa bayi sering mengeluarkan air liur (ngeces)?

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Apr 2017

Sahabat nutrisi,

Bayi memang sering mengeluarkan air liur, hal ini disebabkan karena ketrampilan bayi untuk menelan masih belum sempurna. Biasanya mulai ketika bayi berusia 2 - 4 bulan, dan berlanjut sampai berusia 1 tahun. Hal ini merupakan keadaan yang normal, namun kita harus mewaspadai kemungkinan terjadinya beberapa kelainan yang menyebabkan si kecil tidak dapat mengendalikan keluarnya air liur tersebut.

Berikut beberapa hal yang menyebabkan bayi sering ngeces:

  • Lemahnya otot rahang , bayi yang baru lahir memang memiliki otot rahang yang belum kuat, sehingga sulit menuntup mulut dan menyebabkan air liurnya terus menetes. Namun seiring dengan bertambahnya berbagai kemampuan bayi, dia akan mampu menutup mulut dan menelan ludah. Konsultasikan pada dokter jika si kecil masih saja tidak dapat menutup mulut dan menelan.
  • Bayi mengalami penyakit pada hidungnya, seperti hidung tersumbat, sinus, polip hidung, dan radang hidung yang menyebabkan mereka sulit bernapas melalui hidung. Itulah sebabnya mereka bernapas melalui mulut dan menyebabkan air liurnya mengalir.
  • Sariawan di mulut, hal ini menyebabkan bayi merasa kesakitan jika menutup mulut. Akibatnya bayi akan terus membuka mulut. Konsultasikan pada dokter untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada si kecil karena sariawan.
  • Radang epigiotitis adalah infeksi pada tulang rawan di tenggorokan (epoglotis) yang sebanyak 90% disebabkan oleh Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Radang ini dapat menyebabkan menyumbatan saluran pernapasan dan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
  • Radang amandel, atau dikenal dengan sebutan amandel adalah radang yang terjadi pada jaringan kelenjar getah bening yang terletak di sisi kiri dan kanan tenggorokan.
  • Tumbuh gigi, biasanya di usia 6 - 9 bulan, gigi susu bayi mulai tumbuh. Hal ini pastinya akan membuat bayi merasa tidak nyaman dengan gigi dan gusinya, sehingga produksi air liurnya meningkat.