Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Mengenal HIV/AIDS pada anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Dec 2016

Sahabat nutrisi,

Tanggal 1 Desember ditetapkan sebagai Hari AIDS Internasional. Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus) ini adalah virus yang menyebabkan kerusakan dan kehancuran sel kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh tidak mampu berperang melawan infeksi atau kanker.

Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 3,2 juta anak di bawah usia 15 tahun hidup dengan AIDS pada akhir tahun 2013.

Umumnya, infeksi HIV pada anak diturunkan ibu selama kehamilan, melahirkan dan menyusui. Namun terdapat beberapa penyebab lainnya, yaitu:

Transfusi darah yang terinfeksi atau menggunakan jarum suntik yang tidak steril.

Menggunaan obat terlarang dengan cara suntikan. Di beberapa negara, ternyata hal ini terjadi juga pada anak di bawah usia 10 tahun

Hubungan seksual, meskipun pada anak hal ini bukan merupakan penyebab utama HIV/AIDS, namun pada beberapa kasus seperti perkosaan, seorang anak dapat terinfeksi penyakit ini.

Anak atau bayi yang terinfeksi virus HIV akan menunjukkan gejala-gejala umum sebagai berikut:

  • Gagal bertumbuh, berdasarkan standar pertumbuhan bayi/anak
  • Masalah pada otak dan sistem saraf, seperti kejang, gangguan motorik, sulit mengikuti pelajaran
  • Sering sakit, seperti diare, infeksi telinga, flu, sakit perut dan lainnya.

Jika HIV bertambah parah, anak dapat mengalami infeksi, seperti:

  • Pneumosistis pneumonia atau infeksi jamur di paru-paru,
  • Infeksi serius sitomegalovirus (CMV)
  • Kondisi jaringan parut pada paru-paru atau limfisitik interstitial pneumonitis (LIP)
  • Jamur pada mulut atau iritasi popok yang berat karena jamur candida

Berikut beberapa hal yang dapat orangtua lakukan ketika anak yang menderita HIV/AIDS mengalami beberapa gangguan berikut:

  • Kehilangan selera makan, terus menerus menawarinya berbagai makanan bernutrisi dan bervariasi. Jangan berikan makanan dan minuman berkarbonasi yang dapat menyebabkan gas di lambung.
  • Diare, berikan banyak cairan padanya termasuk sup dan jus buah. Selain itu berikan juga makanan lembut seperti kentang, labu atau wortel tumbuk. Hindari pemberian makanan berlemak dan makanan manis.
  • Batuk pilek. Biarkan dia beristirahat, berikan asupan cairan yang banyak. Legakan hidung tersumbatnya dengan membuat anak menghirup uap air panas yang dicampur dengan eucalyptus.