Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Aku Bahagia Terlahir Sebagai Perempuan

Oleh Nuraeni Pratiwi 30 Jan 2012

19 tahun yang lalu, mungkin Mama hanya berpikir bahwa ia akan melahirkan seorang bayi perempuan, yang belum diketahuinya seperti apa dan bagaimana aku kelak. Ia adalah seorang guru sekolah dasar. Sampai hari ini pun, ia tetap menjalankan tugas mulianya. Seorang perempuan tangguh, mandiri serta rendah hati yang tidak pernah meninggalkan kewajibannya kepada Tuhan. Aku dilahirkan normal dengan keadaan sehat wal’afiat tanpa kurang satu hal pun. Aku sangat berterima kasih akan hal itu, Mama. Dan tanpa terkecuali Engkau, Ya Allah. Karena atas ijin-Mu, aku dapat menghirup udara dunia dengan kasih sayang kedua orang tuaku tanpa cela.

Untuk ke-lima kalinya Mama melalui proses melahirkan. Ya, aku anak ke-5 dari 5 bersaudara. Mama yang juga dibantu Papa sangat memperhatikan perkembanganku ketika masih berupa embrio. Mengkonsumsi susu, makanan sehat, istirahat yang cukup, mengkumandangkan surat-surat pendek, rutin Mama lakukan untuk mempersiapkan ‘aku’. Betapa bahagianya aku mempunyai seorang ibu seperti Mama. Aku ingin melakukan yang sama, bahkan lebih.. yang mampu aku lakukan.

19 tahun umurku sekarang. Aku tetap dipanggil “unyil” karena postur tubuhku mengikuti gen Papa. Tidak, aku tidak menyalahkan Papa tentang masalah gen tersebut. Satu hal yang selalu aku dapatkan dengan tubuh mungilku, aku jadi lebih sering diingat orang lain, juga selalu dilibatkannya aku karna ketangkasanku dalam berbagai bidang. Mungkin ini kelebihanku. 19 tahun, belum cukup dewasa memang, tapi aku sadar Mama sudah tidak muda lagi. Kini, aku harus feedback. Aku juga perempuan, aku ingin menjadi perempuan baik seperti Mama, aku ingin menjadi seorang ibu dan istri yang baik dikemudian hari. Aku akan menyiapkan hal-hal terbaik demi anak-anakku. Terima kasih, Mama.. karena engkau adalah guru paling mulia yang memberikan cinta tanpa syarat ke semua orang yang engkau cintai. Jagalah kesehatanmu wahai perempuan cantik, karena kesehatanmu adalah kesehatan anak-anakmu.

Tuhan, terima kasih aku telah dilahirkan sebagai seorang perempuan. Akan aku emban tugas ini, sebaik-baiknya.