Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Anak Sumber Inspirasi

Oleh hariestar 16 Oct 2013

Sejak sang buah hati masih berada dalam rahim ibu, ia telah mengalami proses tumbuh-kembang yang pesat. Berbagai proses tumbuh-kembang yang terjadi dalam masa kehamilan dimulai dari periode ovum, periode embrio, hingga periode janin sangat ditentukan oleh peran ibu dalam menjalani kehamilannya.

Vinka

Pertama kali mengetahui aku hamil, aku dan suami sangat bahagia sekali karena kami tidak harus menunggu lama untuk memiliki momongan. Kami mulai mencari tahu apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyambut si kecil nanti dengan mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin diantaranya :
1. Mempersiapkan nama yang baik, Kami menyiapkan dua nama satu laki-laki dan satu perempuan  yaitu Vinka (nama bunga)Azzahra(luar biasa,cerdas)  dan Firaz(cerdas) Asshidiq (yang membenarkan) nama yang mengandung doa dan harapan, kami yakin dengan memberikan nama yang baik akan menyihir pemiliknya pada perbuatan baik.
2. Memperhatikan kesehatan, gizi dan emosiku selama hamil. Menghindari stress itu yang kulakukan, karena ibu hamil yang mengalami stress ringan  menyebabkan kegiatan janin  dan denyut jantung janin meningkat.  Sedangkan kondisi stress berat dan lama calon ibu dapat mempengaruhi perkembangan pascalahir dan pralahir anak.  Dia akan tumbuh menjadi anak yang sulit makan, sulit tidur, mudah marah dan sulit memusatkan perhatian. Makanan dan minuman juga kujaga betul gizinya karena makanan janin berasal dari aliran darah ibu melalui plasenta.

Setelah Vinka lahir peranku sebagai ibu lebih kompleks lagi diantaranya:
1. Sumber makanan pertama dan utama Vinka melalui ASI . Karena aku yakin ASI sangat mempengaruhi kecerdasan dan daya tahan tubuhnya, selain itu asi merupakan makanan paling sempurna bagi bayi baru  lahir.
2. Badan Sensor, aku benar-benar menyeleksi makanan, minuman, pakaian, mainan, serta tontonan Vinka.
3. Pengawas, mengawasi gerak-gerik Vinka, memantau pertumbuhan dan perkembangannya dengan cara menimbang berat badan dan merangsang perkembangan Vinka sesuai dengan umurnya.
4. Motivator buat Vinka. Memberinya semangat, dorongan, pujian dan dukungan untuk semua kegiatannya yang bersifat positif. Aku juga menanamkan pentingnya komunikasi diantara kami, sehingga dia mau mengutarakan apa yang membuat dia nyaman atau tidak sehingga aku bisa mencari solusi apa yang sedang dia rasakan.
5. Menjadi pendidik yang pertama dan utama sekaligus menjadi teman, sahabat dan penasihat.  Tiga kata yang kutanamkan  pada Vinka yaitu maaf ketika dia melakukan kesalahan, Tolong ketika dia memerlukan bantuan dan terima kasih jika dia mendapat hadiah, atau bantuan. Aku bermain bersama Vinka, seolah kami seusia. Ketika Vinka melakukan kesalahan aku selalu bertanya alasan dia melakukan itu, dan memberi pengertian agar dia tidak melakukan kesalahan yang sama.
6. Pedongeng dan penyanyi. Vinka sangat suka dibacakan cerita dan dinyanyikan lagu sebelum dia tidur, tak lupa ku ajarkan membaca doa juga sebelum dia tidur.
7. Menjadi Panutan. Dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri, banyak membaca, mengupdate pengetahuan,  mengikuti perkembangan teknologi dan juga menjaga perilaku dan bahasa sehari-hari, “karena anak-anak seperti adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut  akan mengeras selamanya”.
8. Tukang arsip. mencatat setiap perkembangan Vinka baik melalui tulisan ataupun hanya mengabadikan lewat foto.

   Mewarnai

  
                                                 Belajar Sholat
Bermain bersama

 Tak terasa tanggal 18 Oktober ini genap empat tahun usia Vinka. Berkat nilai-nilai yang aku dan suamiku tanamkan.Dia telah tumbuh menjadi anak sehat yang membanggakan, menjadi pribadi yang:
1. Religius, setiap mendengar suara azan Vinka selalu berkata ayo mama kita shalat, abis shalat kita ngaji. Dia juga selalu mengingatkan papa, kakek atau siapa saja orang yang dia kenal jika hendak pergi jangan lupa baca doa, Bismillahi tawalkaltu la haula wala quwata illa billa.  
2. Ramah, sayang keluarga dan teman. Vinka tak segan menyapa duluan orang yang dia kenal. Ketika adiknya menanggis dia berusaha menenangkan, ketika papanya sakit dia segera mengingatkan “Papa minum obat biar cepat sembuh”.Ketika membeli makanan kesukaannya Vinka selalu minta dibeli lebih untuk bisa dibagi dengan teman-temannya.
3. Gemar membaca dan penuh rasa ingin tahu.  Vinka sangat suka dibacakan buku, dari kegemarannya  melihat gambar dibuku  dia jadi suka mengamati  kejadian disekelilingnya juga.dia jadi sering bertanya ini dan itu yang kadang jawabannya memutar otakku lebih seperti: Kenapa tangan kita ada garis-garisnya? Di langit ada apa kok awannya bisa dibentuk-bentuk? kenapa telur puyuh ada titik-titiknya, telur ayam nggak? dan masih banyak sederet pertanyaan yang mengagumkan keluar dari bibirnya.
4. Kreatif. Vinka sangat kreatif apalagi kalo mencakup soal teknologi,  aku tidak pernah mengajarkan Vinka cara menggunakan laptop dan hp. Tapi rupanya dia mengamati ketika aku menggunakannya. Memang terkadang ada program yang hilang karena hobby itu, tapi melihat hasil jepretan Vinka melalui kamera hp membuatku kagum sendiri, dan  rasanya tak tega untuk berkata jangan selama itu tak membahayakan siapun rasanya tak apa.
5. Disiplin dan peduli lingkungan. Vinka sangat tidak tahan melihat sampah yang dibuang sembarangan, dia akan segera memungutnya dan langsung memasukan ke tempat sampah. Dan setiap berpergian, dia selalu menyimpan kembali sepatu dan sandalnya ke tempatnya kembali.
6. Selera seni yang tinggi. Vinka sangat berbakat dibidang seni dia sangat suka joget/menari, difoto, bernyanyi dan juga mewarnai.
7. Mandiri dan Kritis.  Vinka  sekarang biasa makan dan mandi sendiri, yaa tentu saja sambil ku awasi. Hanya ketika sedang sakit saja dia minta disuapi. Vinka malah ngambek kalo aku mandikan. Kakak udah gede, kakak mandi sendiri, begitu protesnya.

Sejujurnya bukan hanya Vinka yang belajar dari kami selaku orang tuanya, Aku selaku ibunya banyak juga belajar dari Vinka.

1. Belajar semangat pantang menyerah,   ketika dia mulai belajar melangkah  dia sering terjatuh tapi dia segera bangkit dan mencoba berjalan lagi, hingga akhirnya dia bisa lancar berjalan.
2. Berani mencoba hal-hal yang baru. Terkadang kita selaku orang tua terlalu kaku, dan tak berani mencoba hal-hal yang baru. Vinka mengajariku untuk berani mencoba hal-hal yang baru,  jangan takut salah,  karena dari kesalahan kita belajar menjadi lebih baik lagi.
3. Jangan malas mencari tahu. Ketika Vinka menyukai sesuatu dia akan mencari tahu apa benda itu, bagamana cara bermainnya, dan dia akan benar-benar menekuni  benda itu sampai dia kuasai.

Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba http://nutrisiuntukbangsa.org/lomba-penulisan-blog-peran-ibu-untuk-si-pemimpin-kecil/n bijak, karenanya aku menulis untuk berbagi informasi.

3 Komentar

Didi Nugrahadi

22 Oct 2013 09:00

aamiin.makasih banyak dah sudi mampir.

Ida Nur Laila

22 Oct 2013 08:16

selamat mak, nice posting moga sukses

hariestar

20 Oct 2013 06:46

banner lomba lupa kupasang diartikel ini