Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Dengan Bermain, Anak Lebih Kreatif

Oleh Nutrisi Bangsa 11 Apr 2012

 

Bunda, jangan kuatir jika anak-anak terlihat sering bermain, atau hanya memikirkan permainan, dibanding belajar. Menurut psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, anak-anak dengan usia bermain, sampai dengan usia 12 tahun, justru harus diberi waktu lebih untuk bermain.

Seringkali, karena menganggap anak terlalu banyak bermain, orangtua akan memberikan berbagai macam les pelajaran, dengan dalih supaya si anak dapat menggunakan waktu kosongnya.

Padahal ini dapat membuat anak menjadi stress dan tidak kreatif. Jika ingin memberikan les pada anak, sebaiknya beri mereka les-les yang merangsang ketrampilan dan kreatifitas, seperti menari, melukis, musik, olahraga dan sebagainya.

Psikolog Rosdiana menambahkan, bahwa menurut sebuat riset, anak-anak dalam usia bermain yang diberi waktu lebih lama untuk bermain di luar rumah dan ruang untuk berekspresi, ternyata jauh lebih pandai dan lebih kreatif daripada anak yang hanya belajar formal, baik di sekolah maupun di tempat kursus.

Bahkan, riset juga menunjukkan bahwa setelah bermain, otak anak menjadi lebih segar dan lebih siap untuk menerima pelajaran, dan pada akhirnya proses belajar menjadi menyenangkan untuk mereka.

Ketika anak bermain di luar rumah, mereka akan menemukan berbagai hal baru, dan mampu mengomunikasikan idenya kepada teman-temannya.

Selain itu, dengan bermain anak menjadi lebih mudah bersosialisasi dengan teman-teman lainnya, termasuk ketika menghadapi berbagai konflik dengan temannya. Hal ini akan membantu anak untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan teman.

Bermain juga sering disamakan dengan proses kreatif yang dialami anak, karena saat bermain anak juga dituntut untuk lebih kreatif menciptakan permainan sendiri dari bahan yang ada di sekitarnya, supaya permainan menjadi lebih menyenangkan.

Atur Waktu

Tentunya wajar jika bunda dan ayah kuatir anak menjadi malas belajar karena terlalu asyik bermain. Untuk itu, perlu diadakan pengaturan waktu, selang-seling antara kegiatan bermain dan belajar.

Misalnya, sepulang sekolah anak beristirahat di rumah, lalu sore hari sesudah mandi biarkan anak bermain di luar rumah, setelah makan malam, ajak anak belajar, mengulang pelajaran serta mengerjakan PR. Jika setelah itu masih ada waktu, beri kesempatan anak menonton TV atau film yang disukainya, sebelum waktunya tidur pukul 9 - 10 malam.

Tentunya siaran TV atau film yang sesuai untuk umurnya ya, Bunda..

Sumber: Kompas

1 Komentar

Jefry Edan

12 Apr 2012 19:27

bagaimana kalau, Dengan Belajar, Anak Jadi Lebih Kreatif.. :)

Nutrisi Bangsa

14 Apr 2012 08:32

Hmm.. bermain, buat anak adalah belajar juga pak :)