Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

MASA DEPAN BUMI DITANGAN ANAK-ANAK KITA

Oleh ionlinerz corp 28 Sep 2013

#LombaBlogNUB

#LombaBlogNUB

 

Terbesitkah di benak Anda, seperti apakah bumi 30 tahun yang akan datang?? Apakah jalanan masih sarat akan polusi dan sampah? Ataukah justru hal yang seperti demikian itu sudah tidak ada lagi dimasa depan?

 

Pertanyaan retorik diatas sudah selayaknya terpikirkan oleh setiap orang tua sejak awal lahir sang buah hati. Bukan hal besar mungkin jika sekedar membuang batang dari ice cream yang telah habis dimakan ke dalam sebuah tempat sampah, atau sesekali mengajaknya untuk menyirami tanaman, merawat tanaman, atau minimal hanya sekedar memberinya nasehat agar tidak menginjak tanaman. Namun, pernahkah Anda bayangkan jika hal kecil diatas diabaikan oleh setiap orang tua di bumi, dan apa akibatnya dalam kurun 30 tahun ke depan?? Sampah berserakan? Tak ada lagi tanaman? Lahan gundul dimana-mana? Banjir? Longsor? Mengerikan bukan??
 
 
 
Sebagai orang tua, walau belum terlalu tua, namun saya tidak akan terlalu percaya diri bahwa saya masih bisa mendampingi buah hati saya 30 tahun dari sekarang. Untuk itulah, sejak tahun pertamanya, saya sudah mulai menanamkan kepada anak saya untuk selalu mencintai lingkungannya. Dari bungkus-bungkus kue, roti, permen, ice cream, dan cemilan-cemilan kesukaannya, saya arahkan anak saya untuk selalu membuangnya ke tempat sampah. Jika sedang menonton berita bersama-sama, saya dan suami kerap kali memberi gambaran tentang mengapa bisa terjadi banjir dan longsor, apa penyebabnya, dan bagaiman supaya tidak terjadi. Sesekali kami sekeluargapun menyempatkan diri untuk berkebun di halaman depan rumah kami. Dari menanam tanaman-tanaman kecil, biji-biji dari buah, memberi pupuk, sampai menyiraminya. Dan kini, setiap pagi dan sorepun anakku rutin menyirami kebun kami, “Tanamannya haus mom”, jelas anakku tiap kali aku menanyakan apa yang sedang ia lakukan di kebun.
 
Jika sedang bermain bersama teman-temannya pun, nasehat-nasehatku tentang kebersihan lingkungan tak pernah ia lupakan. Bahkan ia berkali-kali menginstruksikan temannya yang dengan sengaja membuang bungkus makanan sembarangan agar memungutnya dan menyimpannya dulu dikantong untuk dibuang ditempat sampah dirumahnya.
 
Apa yang kita tuai dimasa nanti adalah jawaban dari yang kita tanam hari ini. Untuk itulah, agar anak-anakku tetap bisa merasakan udara segar, lingkungan yang bersih dan tak perlu was-was akan bencana banjir atau longsor yang mengancam, sejak dini mereka kupersiapkan untuk selalu mencintai lingkungannya. Semoga semua orang tua di bumi tak menyepelekan masalah ini, karena jika kita benar-benar mencintai anak kita, kitapun harus mempersiapkan kondisi hidup yang layak bagi mereka di bumi ini di masa depan.
 
 
SUMBER    :    ionlinerz corp